Viral Hari Ini
Tangis Pilu Janda Miskin Baru 8 Hari Suami Wafat, Terancam Dibui karena Bongkar Kecurangan Majikan
Cerita pilu Mursyidah, janda miskin yang baru 8 hari ditinggal suaminya meninggal dunia, terancam masuk penjara karena membongkar kecurangan majikan.
TRIBUNMATARAM.COM - Cerita pilu Mursyidah, janda miskin yang baru 8 hari ditinggal suaminya meninggal dunia, terancam masuk penjara karena membongkar kecurangan majikan.
Mursyidah hanya bisa menangis ditemani tiga anaknya yang masih kecil.
Belum habis kesedihan ditinggal suami tercinta untuk selamanya karena sakit, Mursyidah harus bersiap menghadapi tuntutan dari mantan majikannya yang menuduhnya melakukan pengrusakan ruko.
Mursyidah menangis sembari menceritakan kisah pilunya pada Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh, H Sudirman atau yang dikenal bernama Haji Uma.
Wanita tiga anak tersebut baru delapan hari ditinggal sang suami meninggal dunia akibat sakit.
• POPULER Viral Cerita Pilu Layangan Putus, Suami Ibu 5 Anak Kepincut Pelakor, Diam-diam Poligami
Yang lebih memilukan lagi, ia terancam hukuman penjara setelah dilaporkan oleh mantan majikannya.

Ia dilaporkan atas dugaan perusakan salah satu rumah toko (ruko) di desa Gampong Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Mursyidah terancam tuntutan 10 bulan penjara atas laporan tersebut.
Tuntutan itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Lhokseumawe, dalam sidang lanjutan kasus dugaan pengerusakan ruko tempat pangkalan elpiji di desanya saat di Pengadilan Negeri (PN) setempat, Selasa (29/10/19) lalu.
Sembari berlinang air mata dan memeluk ketiga anaknya yang masih kecil-kecil, Janda tersebut menceritakan duduk permasalahannya kepada wakil rakyat yang menyambangi rumahnya itu, Senin (4/11/19).
• Kabar Terkini Malinda Dee, Terdakwa Penggelapan Uang Nasabah yang Pernah Viral karena Silikon Pecah
Kepada Haji Uma, Mursyidah mengaku pernah bekerja di pangkalan tersebut selama dua bulan pada tahun 2018
Seetiap hari Mursyidah mendapat tugas untuk mencabut segel tabung gas 3 kiloan tersebut.
Upahnya pun kecil, hanya sebesar Rp 400 ribu selama dua bulan bekerja.
Mursyidah memang hanya bekerja selama dua bulan disana karena alasan hati nuraninya yang tak tega melihat pekerjaan tersebut.
Ia merasa mencurangi warga miskin dengan bekerja sebagai pembuka segel tabung 3 kiloan tersebut.
Dilansir dari Serambinews.com, Mursyidah dilaporkan oleh mantan majikannya karena dugaan perusakan ruko tempat menyimpan tabung gas elpiji 3 kiloan.
Saat itu Mursyidah bersama dengan masyarakat kampung sedang berupaya membongkar dugaan kecurangan yang dilakukan pihak pangkalan elpiji.
Namun nahas harus ia terima, apa yang ia lakukan bersama warga tersebut dianggap sebagai tindak perusakan hingga harus dilaporkan ke pihak yang berwajib.
• Setelah Viral Anggaran Lem Aibon 82,8 M, Anies Baswedan Temukan Kejanggalan Lain, Pulpen Rp 635 M!
Proses hukum terhadap janda tiga anak ini sedang berlangsung di pengadilan.

Melansir dari Serambinews.com, Haji Uma yang menyambangi rumah Mursyidah mengatakan bahwa janda tersebut hanya bekerja selama dua bulan saja disana.
Ia tak sanggup bekerja disana karena merasa menipu warga miskin lainnya yang menggunakan gas elpiji 3 kiloan.
"Setelah dua bulan bekerja dia merasa tidak sanggup karena menipu orang miskin, dia keluar,” ungkap Haji Uma kepada Serambinews.com, Senin (4/11/2019).
Tak hanya itu, haknya sebagai pegawai di pangkalan elpiji tersebut juga tidak dipenuhi, ujar Anggota DPD tersebut.
"Ketika dia keluar, dia dua bulan kerja dibayar gaji Rp 400.000, padahal pada awalnya dijanjikan Rp 500.000 per bulan," tambah Haji Uma lagi.
Setali tiga uang, Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, Irwan Yusuf juga menyampaikan harapan yang sama mengenai penyelesaian kasus yang membelit Mursyidah tersebut.
"Bila nanti Mursyidah ditahan, ketiga anak yatim yang masih kecil-kecil tersebut siapa yang pelihara. Makanya kita sangat mengharapkan adanya kebijakan majelis hakim," harap Irwan Yusuf, dikutip dari Serambinews.com.
Apa yang dialami oleh Janda tiga anak tersebut menggerakkan berbagai lapisan elemen masyarakat di Lhokseumawe.
Beberapa kelompok masyarakat mendukung pembebasan Mursyidah dari kasus yang membelitnya.
Melansir dari Serambinews.com, dari Organisasi Mahasiswa di Lhokseumawe dan Aceh Utara (4/11/19) bahkan menyerahkan 350 lembar fotokopi KTP mahasiswa dan berbagai kalangan masyarakat lainnya ke Pengadilan Negeri (PN) Lhokseumawe.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung pembebasan Mursyidah dari kasus dugaan pengerusakan tersebut. (Sosok.id/Andreas Chris Febrianto Nugroho)
Bobol Tabungan Nasabah Hingga Ratusan Miliar, Janda Cantik Ini Hidup Glamor dan Manjain Pacar
TRIBUNMATARAM.COM - Faradiba Yusuf, janda yang bekerja di BUMN berhasil bobol tabungan nasabah hingga ratusan miliar, ia gunakan untuk hidup foya-foya dan manjakan pacar!
Sempat heboh kabar pembobolan rekening tabungan milik sejumlah nasabah.
Bahkan yang didapatkan mencapai Rp 124 M dengan membobol tabungan para nasabah prioritas BNi.
Dana yang berhasil dibobolnya ini digunakan untuk foya-foya dan memanjakan kekasihnya.
Sosok ini adalah Faradiba Yusuf yang leluasa membobol tabungan nasabah prioritas.
• 5 Fakta Tersangka Pembobolan Dana Nasabah BNI, Dikenal Glamor Hingga Beri Hadiah Mobil untuk Teman!
Ia memanfaatkan jabatannya di bank BUMN sebagai Kepala Pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) Bank BNI Ambon.
Wanita modis ini kini dalam pengejaran polisi karena melarikan diri.
Ini dia sosok Faradiba Yusuf yang dikutip TribunMataram.com dari berbagai sumber.
Faradiba Yusuf dikenal sebagai orang yang memiliki gaya hidup yang mewah.
Dikutip TribunMataram dari Kompas.com kekayaan Faradiba Yusuf melonjak tajam setelah menjabat jadi Kepala Pemasaran BNI Cabang Ambon.
Salah satunya adalah sejumlah mobil mewah dan restoran yang diduga milik Faradiba Yusuf.
Setelah dilaporkan pihak bank kepada Polda Maluku terkait kasus dugaan pembobolan dana nasabah senilai ratusan miliar rupiah, kekayaan Faradiba Yusuf pun terungkap.
“Kalau mobil mewah itu ada 6, ada juga restoran, usaha rumah kopi dan juga bengkel.
Dia ( Faradiba Yusuf ) juga punya tiga toko di MCM, kalau tanah ada banyak,” kata seorang sahabat Faradiba Yusuf yang enggan disebut namanya, Kamis (17/10/2019).
Selain itu, Faradiba Yusuf diduga juga memiliki lebih dari 10 rumah yang tersebar di berbagai kawasan di Ambon seperti di BTN Manusela, Kebun Cengkeh, hingga di kawasan elite Citraland di Lateri, Ambon.

Tak hanya itu, janda ini juga memiliki sebah restoran, salon kecantikan, rumah kopi hingga tiga tempat usaha lainny.
Bukan hanya sederet usaha yang dimiliki, Faradiba Yusuf juga kerap liburan ke luar negeri dengan teman dan keluarganya.
Bahkan saat ada teman yang berulang tahun, Faradiba Yusuf memberikan hadiah mobil.
“Acara ulang tahun teman-temannya itu dibuat di hotel, di situ dia ( Faradiba Yusuf ) lalu memberikan hadiah mobil kepada mereka, itu sudah beberapa kali,” katanya.
Sementara salah satu tetangga Faradiba Yusuf mengaku jika kehidupan pejabat BNI Ambon itu mulai berubah setelah ia dipercaya sebagai Kepala Pemasaran BNI Cabang Ambon sejak beberapa tahun lalu.
“Kehidupannya seperti sosialita sangat glamor.
Dia itu pakai barang yang mahal, kita juga tidak tahu kekayaan itu didapat dari mana,” ujar H, tetangganya.
6 Tahun Menjanda
Layaknya perempuan lain, Faradiba Yusuf juga kerap membagikan kegiatan sehari-harinya di Facebook miliknya.
Ia adalah sosok single parent setelah cerai dari suaminya 6 tahun yang lalu.
Dia memilih membesarkan buah hati satu-satunya.
Saat bintangnya mulai bersinar di BNI 46,Faradiba Yusuf paling sering memanjakan diri dan keluarganya.
Untuk urusan berlibur, Faradiba Yusuf dan buah hatinya selalu menggunakan layanan business class.
“Terkadang bersama teman yang juga adalah kekasihnya,” ujar sumber tadi, tanpa merinci siapa kekasihnya itu.
• Rugi Miliaran Setelah Lamborghininya Terbakar, Polisi Sebut STNK Bukan Atas Nama Raffi Ahmad!
Tak hanya liburan mewah, Faradiba Yusuf juga kerap menggunakan koleksi mobil mewah dengan kekasihnya.
Sebut saja mobil dengan berbagai merek mulai dari Toyota Alphard, Toyota Fortuner, Pajero Sport, Honda CRV Prestige, hingga Honda HRV.
“Semua selalu digunakan bersama sang anak dan juga kekasihnya,” kata dia.
Sebelum moncreng seperti sekarang, Faradiba Yusuf adalah pegawai biasa di BNI Cabang Batu Merah, kemudian berpindah ke Cabang Waihaong.
Modus Faradiba Yusuf
Sosok Faradiba Yusuf melakukan aksinya sejak tahun 2017.
Saat itu, Faradiba Yusuf masih menjabat Kepala Cabang Pembantu BNI AY Patty yang saat ini sudah berpindah ke Waihaong.
Dugaan kejahatan yang dilakukanFaradiba Yusuf hingga ia menjabat pemimpin pemasaran BNI Ambon.
Saat itu, Dione Liemon masih menjabat pemimpin BNI Ambon.
Sasarannya, nasabah yang tabungannya gede, bernilai miliaran rupiah.
• Irwansyah Bantah Penggelapan, Ungkap Kronologi Dana yang Dicurigai Medina Zein untuk Gaji Karyawan
Para nasabah tersebut berstatus prioritas atau istimewa di BNI.
Lalu bagaimana modus yang dilakukan Faradiba Yusuf untuk menggarap dana mereka?
Di mata para nasabah, Faradiba Yusuf sangat dipercaya.
Mereka tak lagi berurusan di bank.
Semua diurusi oleh Faradiba Yusuf, baik untuk menabung atau mencairkan dana mereka.
Kepercayaan itu yang dimanfaatkan Faradiba Yusuf.
“Nasabah hanya tinggal di rumah, kalau mau nabung tinggal kontak Faradiba, dia yang datang.
Uang dititip ke Faradiba, slip setoran ditandatangani oleh nasabah, ini kan karena nasabah percaya,” kata sumber di BNI.
Para nasabah tetap percaya karena bukti print buku dan slip setoran dikembalikan oleh Faradiba kepada nasabah, dan tercatat jelas nilai uang yang disetor.
• Viral Pencuri Tewas saat Berusaha Membobol Mesin ATM, Tubuhnya Terlempar 10 Meter!
Faradiba Yusuf memang menyetor uang nasabah ke bank.
Tetapi saat hendak mau tutup kas, ia menarik kembali uang tersebut.
Itu berarti Faradiba Yusuf memiliki password untuk bisa masuk ke rekening nasabah.
Ororitas pemegang password adalah Kepala Kantor Cabang Umum BNI Ambon.
• 5 Fakta Tersangka Pembobolan Dana Nasabah BNI, Dikenal Glamor Hingga Beri Hadiah Mobil untuk Teman!
Jika Faradiba Yusuf bisa mendapatkan password maka ada keterlibatan kepala cabang dalam kasus ini.
“Ini kan jadi pertanyaan mengapa Faradiba bisa tahu password. Itu berarti ada dugaan keterlibatan orang lain,” ujar sumber tersebut.
Begitupun dengan tabungan lainnya seperti deposito.
Faradiba Yusuf juga dipercayakan oleh nasabah untuk mendepositokan uang mereka dan juga melakukan pencairan.
Ternyata uang mereka juga ditilep hingga Faradiba Yusuf mendapatkan uang mencapai Rp 126 miliar.
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)