Viral Hari Ini
Viral Septic Tank Meledak dan Tewaskan Seorang Petugas, Ini Penjelasan Ahli Soal Kejadiannya
Sebuah bak penampungan tinja atau biasa disebut dengan septic tank meledak hingga menewaskan seorang petugas sedot WC.
"Mas itu apinya lho. Kata dia enggak apa-apa (kalau) enggak mati," ungkap pemilik rumah sambil memperlihatkan rekaman CCTV kepada petugas kepolisian, seperti dikutip dari Warta Kota.
• Layangan Putus Viral, Kisah Sedih Ibu 5 Anak yang Suaminya Kepincut Pelakor, Diam-diam Berbulan Madu
Menurut keterangan pemilik rumah, SI yang semula berbicara di dekat pagar kemudian mendekat padanya.
Namun secara tiba-tiba septic tank yang tertanam di bawah tanah meledak dengan hebatnya.
Saking hebatnya, lantai rumah yang telah disemen dan dikeramik jebol dan terlempar ke udara.
Beruntung saat itu pemilik rumah terlempar ke lantai yang tak ikut jebol dan tidak masuk kedalam septic tank.
• Banyak yang Percaya dengan Kisah Viral Layangan Putus, Kenapa Percaya Cerita yang Belum Tentu Benar?
Walaupun ia tak bisa berjalan karena terluka akibat terlempar.
Nasib nahas dialami oleh SI yang jatuh ke dalam septic tank dan terkena serpihan ledakan di sekujur tubuhnya.
Sebelumnya, Kanit Reskim Polsek Cakung AKP Tom Sireait mengatakan kejadian berawal ketika SI hendak membuktikan pada pemilik rumah bahwa tugasnya menyedot septic tank telah rampung.
"Untuk meyakinkan pemilik rumah bahwa pekerjaannya sudah selesai, korban membakar koran. Korannya yang terbakar itu dimasukkan ke lubang septic tank sampai padam," terang Tom di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).
Sesaat setelah kejadian SI empat dibawa ke Rumah Sakit Harapan Jayakarta oleh rekannya dan warga setempat.
Namun sayangnya dokter menyatakan bahwa nyawa SI tak dapat ditolong.
"Enggak ada luka bakar, korban terjatuh ke dalam. Ketika dibawa ke Rumah Sakit dokter menyatakan sudah meninggal," jelasnya.
Penjelasan ahli
Adapun penjelasan ilmiah terkait peristiwa tersebut.
Melansir dari Kompas.com, seorang peneliti dari Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Dr Neni Sintawardani menjelaskan hal tersebut.