Detik-detik Angin Kencang Robohkan Atap Stadion di Bandung, 1 Grup Marching Band Terjebak
Detik-detik atap Stadion Arcamanik roboh diterjang angin kencang di Bandung, satu kelompok marching band terjebak.
TRIBUNMATARAM.COM - Detik-detik atap stadion Arcamanik roboh diterjang angin kencang di Bandung, satu kelompok marching band terjebak.
Beruntung, ketika angin bertiup kencang, para anggota marching band berlatih di dalam.
Kendati demikian, ketegangan pun tak terelakkan dirasakan oleh para pemain, berikut kesaksiannya.
Terjangan hujan disertai angin kencang di Bandung, Jawa Barat, merubuhkan atap lapangan sepak bola di Sarana Olah Raga (SOR) Arcamanik.
Tak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi Sabtu (9/11/2019) sore sekira pukul 14.54 WIB.
• Sekolah Ambruk, Siswa SD dan Seorang Guru Tewas Tertimpa Bangunan, 11 Lainnya Luka
Saat peristiwa itu terjadi, sejumlah remaja tengah berlatih marching band di lokasi.

Valdi (16) mengatakan, saat itu ia dan anggota Marching Band Gita Pakuan Pemprov Jabar lainnya tengah berlatih di sekitar lapangan bola SOR Arcamanik.
Hujan disertai angin pun kemudian turun. Valdi lalu membereskan alat-alat marching band. Tiba-tiba saja ia melihat di luar jendela sesuatu yang besar jatuh dari atas.
"Tiba-tiba dari atas ada yang jatuh, pas naik lihat jendela luar ternyata (atap) sudah rubuh," kata Valdi di lokasi.
Valdi yang kaget kemudian berlari mengajak teman lainnya untuk berlindung.
"Deg-degan. Semuanya langsung lari tadinya mau keluar tapi di luar angin masih gede, akhirnya kami berlindung di dalam," katanya.
Beruntung, sejumlah kendaraan yang terpakir di samping luar Stadion lapangan sepak bola tidak rusak tertimpa atap stadion.
"Motor di sana ada yang parkir dimasukin, tapi aman ketahan sama tembok (reruntuhan atap)," ujarnya.
• Kronologi Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk 1 Siswa & Guru Tewas, Mendikbud Nadiem Makarim Bertindak
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, atap lapangan sepak bola yang terhempas angin tampak berserakan.
Sebagian menimpa dan merusak sejumlah fasilitas olahraga di sekitar lokasi. Kerangka atap terlihat patah dan sebagian bengkok.
Meski begitu, sekuriti setempat yang berada di lokasi membantu menyingkirkan reruntuhan yang menutupi akses jalan, dan kendaraan remaja itu pun akhirnya bisa keluar.
Detik-detik peristiwa
Sementara itu, Yudi (37), sekuriti setempat, mengatakan saat hujan disertai angin, dirinya meminta anggota marching band untuk menghentikan latihannya sementara.
"Saya lalu masuk ke stadion untuk meminta yang latihan marching band berhenti karena hujan semakin besar," katanya.
Benar saja, selang beberapa menit sekitar pukul 14.54 WIB angin semakin kencang. Atap tribun timur lapang sepak bola mulai terangkat dan rubuh diterjang angin kencang.
"Kaya beliung, atap langsung ambruk, dalam satu menit hancur semua," kata Yudi.
• Ayah Calon Paskibraka yang Meninggal Sebelum Bertugas Kenang Detik-detik Terakhir Putrinya Ambruk
Kapolsek Arcamanik, Kompol Anang Suhanji mengatakan menerima laporan hujan disertai angin puting beliung sekitar pukul 14.15 WIB.
"Akibat atap stadion bola dispora Jabar ambruk," katanya.
Menurut Anang, atap lapang sepak bola yang ambruk tertiup angin itu sepanjang 500 meter dengan ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter.
"Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi belum bisa ditaksir," tuturnya.
Saat ini, polisi melakukan pengaman di lokasi atap ambruk. Untuk evakuasi puing-puing atap akan dilakukan pihak berwenang.
"Evakuasi renovasi sudah wewenang pihak dispora. Kami sifatnya pengamanan," katanya. (Kompas.com/ Kontributor Bandung, Agie Permadi)
Kronologi Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk 1 Siswa & Guru Tewas, Mendikbud Nadiem Makarim Bertindak
TRIBUNMATARAM.COM - Kronologi lengkap atap gedung SDN Gentong Pasuruan ambruk tewaskan seorang guru dan seorang murid, Mendikbud Nadiem Makarim ambil tindakan.
Peristiwa nahas terjadi di SDN Gentong Pasuruan yang mendadak atapnya ambruk ketika kegiatan belajar mengajar tengah berjalan.
Akibat insiden ini, satu orang guru dan seorang murid kelas 2 SD tewas di tempat kejadian karena tertimpa material bangunan.
Atap SDN Gentong Pasuruan ambruk pada Selasa (5/11/2019) pagi. Peristiwa tersebut terjadi saat kegiatan belajar sedang berlangsung.
Akibat kejadian tersebut satu guru dan satu siswa meninggal. Sementara belasan siswa lainnya mengalami luka-luka.
• Tertulis Cuma 3 Tahun Mengenyam Bangku Sekolah Dasar, Ini Update Pendidikan Mulan Jameela Sebenarnya
Menanggapi hal tersebut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Siti Zunniati mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke Sekda Kota Pasuruan.

"Kami sudah minta petunjuk dari Pak Sekda. Bagaimana nantinya, kami akan menindaklanjutinya," kata dia.
Ia mengaku tidak mengetahui apa-apa dan tidak memahami detail pembangunan gedung sekolah tersebut.
Dilansir dari Surya.co.id, Siti hanya mendapatkan laporan bahwa gedung tersebut baru dibangun 2 tahun.
"Saya hanya menerima laporan kalau bangunan ini dibangun dua tahun yang lalu. Tapi , berapa detailnya. Saya kurang tahu. Saya baru tiga bulan jadi PLT di sini," jelasnya.
• Sekolah Ambruk, Siswa SD dan Seorang Guru Tewas Tertimpa Bangunan, 11 Lainnya Luka
Siti berjanji akan bertanggungjawab dengan peristiwa tersebut dan ikut berbelasungkawa atas meninggalnya guru dan siswa.
"Untuk langkah lebih lanjut kami tunggu arahan Pak Sekda. Yang jelas, semua korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis," tambahnya.
Kegiatan belajar dihentikan

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Siti Zunniati mengatakan untuk sementara kegiatan belajar mengajar di SDN Gentong dihentikan sementara.
Untuk berapa lama, ia mengaku masih akan ada pembahasan lanjutan.
• Sempat Diisukan Jadi Wamen Nadiem Makarim, Putri Bos MNC TV Angela Tanoesoedibjo Dampingi Wishnutama
"Nanti akan kami beri kabar selanjutnya. Kami sedang susah. Kami prihatin atas kejadian ini," jelasnya.
Selain Fina, korban meninggal lainnya adalah IA salah satu siswa yang masih berusia 8 tahun.
Selain mereka, ada 11 orang yang mengalami luka-luka.
Diduga ada kesalahan konstruksi

Sekretariat Daerah (Sekda) Pemkot Pasuruan Bahrul Ulum menduga, ada kesalahan konstruksi bangunan di balik ambruknya atap empat ruang kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan.
"Secepatnya kita akan panggil Kadispendik, terkait kejadian yang menimpa anak didik SDN Gentong," tegas Bahrul dilansir dari Surya.co.id.
Namun pihaknya tidak mau beramsumsi terkait dugaan kesalahan konstruksi.
"Untuk pastikan semua itu. Kita akan kordinasi dengan dinas terikait," katanya.
Bahrul mengatakan secara keseluruhan, bangunan SDN Gentong sudah cukup lama.
Renovasi yang pernah dilakukan hanya sebatas penyesuaian saja.
Ia mengatakan bahwa bangunan tersebut tidak akan rehab namun dilakukan pembangunan baru.
"Kalau rehab kemungkinan tidak. Takutnya peristiwa tersebut terulang lagi. Untuk itu kita akan ajak dewan bahas anggaran. Agar pembangunan gedung sekolah bisa terealisasi," imbuhnya.
Rencananya pihaknya akan mendirikan tenda di sekolah agar para murid bisa kembali belajar. (Kompas.com/*)