Berita Terpopuler
POPULER Istri & Anak Ternyata Pembunuh Mayat Dicor di Mushala, Akhirnya Bongkar Kejahatan Sendiri
Pelakunya ternyata anak dan istrinya sendiri yang bahkan bekerja sama menutupi kasus ini.
TRIBUNMATARAM.COM - Kelanjutan kisah penemuan mayat yang dicor di bawah lantai mushala.
Pelakunya ternyata anak dan istrinya sendiri yang bahkan bekerja sama menutupi kasus ini.
Kedua tersangka ternyata memiliki motif harta yang dimiliki korban.
Surono pria berusia 51 tahun terkenal sebagai petani kopi yang sukses di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.
Saat panen kopi, Surono bisa mengantongi uang Rp 90 juta hingga Rp 100 juta.
Belum lagi pendapatan dari hasil panen lainnya.
• Kronologi Pembunuhan Surono Jenazah yang Ditemukan Dicor di Bawah Mushola, Anak Istri Tersangka!
Sayangnya hubungan Surono dengan Busani (47), istrinya tidak baik.
Kasak kusuk yang beredar penghasilan Surono diserahkan kepada perempuan lain.
Busani yang merasa cemburu meceritakan apa yang ia rasakan kepada Bahar (27) anaknya.
Bahar pun memutuskan untuk membunuh ayah kandungnya sendiri.
Dipukul dengan linggis

Akhir Maret 2019. Bahar masuk rumah jelang tengah malam.
Sekitar pukul 23.00 WIB, ia mendatangi Surono yang tidur di kamar depan. Bahar membawa linggis.
Tanpa banyak bicara, ia memukul wajah bagian kiri ayahnya dengan linggis.
Surono mengalami luka parah dan mengalami pendarahan hebat.
Sang ibu yang mengetahui perbuatan anaknya langsung mematikan lampu depan rumah yang dekat dengan kamar Surono.
Selain karena luka berat dan pendarahan hebat di wajahnya, Surono juga memiliki riwayat sakit pernafasan.
• Lanjutan Kasus Mayat Dicor di Mushala Rumah, Istri dan Anak Korban Malah Saling Tuduh Membunuh
Surono pun tewas di tangan anaknya.
Setelah memastikan Surono tewas, Bahar berusaha memindahkan mayat ayahnya.
Ia menggotong bagian atas tubuhnya sedangkan Busani, sang ibu memegangi kakinya.
Busani tidak kuat dan memilih melepaskan tubuh suami. Seorang diri, Bahar menyeret tubuh sang ayahnya ke belakang rumah.
• Kronologi Pembunuhan Surono Jenazah yang Ditemukan Dicor di Bawah Mushola, Anak Istri Tersangka!
Setelah mengurus mayat ayahnya, Bahar mengambil uang ayahnya sebesar Rp 6 juta. Ia juga menjual sepeda motor Honda CBR milik ayahnya seharga Rp 19 juta.
Bahar lalu melarikan diri ke Bali.
Sementara sang ibu, Busani menikah siri dengan pacarnya JM pada Mei 2019 atau kurang dari dua bulan setelah suaminya tewas.
Kepada para tetangga dan keluarganya, Bahar dan Busani kompak mengatakan bahwa Surono telah menikah lagi dan pindah ke Bali.
• Setelah Mengecor Mayat PNS Kementerian PU, Nopi yang Buron Sempat Pulang Minta Maaf ke Istri & Anak
Kembali pulang
7 bulan kemudian, tepatnya November 2009 Bahar kembali ke Jember.
Ia bercerita pada Edi, kepala dusun setempat bahwa ayahnya dibunuh oleh J dan dikubur di mushala yang ada di rumahnya.
Kepada Edi, Bahar mengaku mendapatkan cerita tersebut dari ibunya.
Edi yang curiga langsung melaporkan hal tersebut ke polisi.
Warga dan polisi pun segera membongkar lantai mushala tersebut dan menemukan kerangka Surono.
Selain itu juga ditemukan linggis seberat 10 kilogram serta baju dan sarung milik Surono
Saat itu ibu dan anak saling tuduh terkait pelaku pembunuhan Surono.
"Dua orang yang diamankan, yakni istri dan anak Surono, justru saling menuduh. SN menuduh anaknya yang membunuh suaminya. Namun, anak, juga saat diperiksa, balik menuduh ibunya yang membunuh," ujar Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo, Senin (4/11/2019).
• Cerita Tragis di Balik Pembunuhan PNS Kementerian PU, Mayatnya Dicor di Makam, Otak Teman Sekantor
Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Busani. Keterangan yang diberikan Busani selalu berubah-ubah.
Selain itu, saat mendengar suaminya meninggal istri Surono tidak merasa sedih. Hal ini pun membuat pertanyaan dari pihak kepolisian.
Kamis (7/11/2019) Bahar dan ibunya, Busani ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Surono, petani kopi asal Ledokombo, Jember.
Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Jember, Ahmad Winarno, Editor: David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata dan Candra Setia Budi/Editor : Rachmawati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dicor di Bawah Mushala, Petani Kopi Kaya Tewas di Tangan Anaknya karena Harta"