Kesaksian Warga saat Penangkapan Terduga Teroris Cilacap, 4 Orang Asing Selalu Tanya Soal Merpati

Sebelum rumah S digeledah, warga sudah mendapati gelagat tak biasa dari empat orang asing yang selalu menanyakan soal burung merpati.

TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Rumah S (31), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Dusun Tritih, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tampak sepi, Minggu (17/11/2019). 

"Saya tahulah orangnya. Kenal di jalanlah saya. Sering ke sini dia, sekitar tiga bulanan terakhirlah. Dia datangnya siang. Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajianlah," katanya.

Keseharian Rabbial Pelaku Bom Diri di Medan Diungkap Teman Kecil, Sudah DO Sejak Kelas 1 SMK. RMN, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Keseharian Rabbial Pelaku Bom Diri di Medan Diungkap Teman Kecil, Sudah DO Sejak Kelas 1 SMK. RMN, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019). (Istimewa via Tribunnews)

Rudi mengaku memiliki gubuk di tambak yang ia jaga. Tambak itu untuk budidaya kepiting dan ikan.

Gubuk tersebut berada di ujung kampung dan berbatasan langsung dengan laut. Namun, jalannya sudah terbuat dari semen.

Jarak lokasi tersebut dengan Kota Medan sekitar 30 km. Untuk menuju ke gubuk tersebut, harus melewati jalan-jalan kecil dan tambak milik warga.

Tiga anaknya, yaitu Aris (28), Andri (25), dan Fadli (23), serta rekan-rekannya sering duduk-duduk di gubuk tersebut.

 Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Ternyata Sempat Sindir Jokowi & Ahok, Videonya Viral

Polisi menyebutkan, gubuk tersebut digunakan untuk merakit bom bunuh diri yang meledak di Mapolrestabes Medan.

"Kalau tak salah ya jangan dihukumlah"

Rudi Suharto (52) merasa sedih tiga anaknya terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019). Ketiganya yakni Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23). Saat ini Andri melarikan diri.
Rudi Suharto (52) merasa sedih tiga anaknya terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11/2019). Ketiganya yakni Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23). Saat ini Andri melarikan diri.(KOMPAS.com/DEWANTORO)

Kamis (14/11/2019) malam, Rudi membawa dua anaknya, Aris (28) dan Fadli (23), ke rumah Kepala Ligkungan (Kepling) Jehadun Bahar (52).

Ia melakukan itu setelah melihat tayangan televisi dan Kepling mencari informasi tentang anaknya.

"Saya ajak ke rumah Kepling karena kepling yang cari informasi. Cemana lah kok sampai kek gini kalian," katanya.

Rudi mengatakan kepada dua anaknya bahwa mereka harus bertanggung jawab dan menahan mereka agar tidak melarikan diri.

Sekitar 20 menit di rumah Kepling, polisi datang kemudian membawa Aris dan Fadli.

"Memang tak saya kasih lari mereka. Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian, pasti akan dicari lagi. Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.

Sementara Andri (25), anak keduanya, diduga melarikan diri pada Rabu malam. Saat itu Rudi yang ada di belakang rumah melihat Andi mengambil baju dan pergi. Ia mengira Andri pergi ke tambak.

"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pigi keluar. Habis itu tak pulang-pulang. Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang, kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," katanya.

Sejak saat itu, Rudi tidak lagi melihat anak kedunya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved