Rumah Menantu Mantan Napi Terorisme Digeledah Puluhan Anggota Densus 88, Tetangga Tak Boleh Keluar

Kedatangan puluhan anggota Densus 88 di kampung tersebut membuat warga terkejut, keingintahuan warga tak terjawab, akses jalan menuju rumah S ditutup.

Editor: Asytari Fauziah
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Rumah S (31), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Dusun Tritih, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tampak sepi, Minggu (17/11/2019). 

TRIBUNMATARAM.COM Penangkapan dan penggeledahan rumah S (31), warga Dusun Tritih, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2019), menyisakan cerita di tengah masyarakat.

Kedatangan puluhan anggota Densus 88 di kampung tersebut membuat warga terkejut.

Namun, keingintahuan warga tak terjawab, akses jalan menuju rumah S ditutup total.

Radius lebih kurang 100 meter dari rumah S disterilkan dari aktivitas warga.

Tetangga rumah S dilarang keluar rumah. Petugas berseragam dan berpakaian preman berjaga di mulut jalan dan rumah S.

Detik-detik Polisi Tembak Mati 2 Perakit Bom Bunuh Diri di Medan, Berperan Jadi Pengantin

Akses jalan ditutup total

Takin (48), tetangga S, menuturkan, pada saat penggeledahan, tidak ada aktivitas warga di sekitar lokasi tersebut.

Ia hanya dapat melihat dari dalam rumahnya yang berjarak sekitar 25 meter.

"Saya di dalam rumah, tidak boleh keluar. Bahkan tetangga yang paling dekat (dengan rumah S) juga tidak boleh lewat, tidak bisa masuk," kata Takin saat ditemui, Minggu sore.

Menurut Takin, di jalan menuju rumah Suy berderet mobil milik aparat.

Beberapa petugas tampak mengenakan seragam lengkap, sedangkan petugas lain mengenakan pakaian preman.

Penyesalan Terdalam Rudi, 3 Anaknya Diduga Terkait Bom Bunuh Diri Medan, Ngaji Bagus Kok Kaya Gini

4 orang asing, tanya soal merpati

Warga lainnya, Ben (35), mengatakan, pagi hari sebelum peristiwa tersebut, ia melihat empat orang asing.

Mereka duduk-duduk di rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah S.

"Dari pukul 05.00 WIB, subuh, pertama ada dua orang di depan rumah, kemudian datang dua orang lagi, terus dua orang yang tadi pergi," ujar Ben.

Orang asing tersebut cukup lama di depan rumahnya.

Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Ternyata Sempat Sindir Jokowi & Ahok, Videonya Viral

Orang yang tidak diketahui identitasnya tersebut meninggalkan rumahnya sekitar pukul 08.00 WIB atau satu jam sebelum rumah S digeledah.

"Mereka sempat tanya-tanya soal burung merpati sama saya, katanya lagi nyari burung merpati," kata pria yang memiliki banyak burung merpati di rumahnya ini.

Diberitakan sebelumnya, anggota Densus 88 menangkap dan menggeledah rumah S, Minggu (17/11/2019).

S merupakan anak menantu dari mantan narapidana kasus terorisme, Saefudin Zuhri. (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain/Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Warga Saat Terduga Teroris Cilacap Ditangkap: Ada Orang Asing Tanya soal Merpati"

WAJAH TERDUGA PELAKU BOM BUNUH DIRI MEDAN
WAJAH TERDUGA PELAKU BOM BUNUH DIRI MEDAN (TribunMataram Kolase/ Kompas TV)

Pelaku Bom Bunuh Diri Medan Sempat Disapa Tetangga, Beri Jawaban Ini saat Ditanya Mau Kemana

TRIBUNMATARAM.COM - Sebelum melancarkan aksinya, pelaku bom bunuh diri sempat ditanya tetangga mau kemana dan beri jawaban ini.

Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan sempat disapa tetangga sebelum meledakkan diri.

Bahkan, sebelum bunuh diri, tetangga terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan sempat diberikan gelas satu lusin.

Rabbial Muslim Nasution diketahui sebagai terduga pelaku yang melakukan bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

Insiden mengejutkan ini terjadi pada, Rabu (13/11/2019) pagi hari saat banyak warga yang membuat SKCK.

Orang beratribut ojol yang diduga adalah Rabbial masuk ke Polrestabes dan meledakkan dirinya.

Ia meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan.

Tetangga Rabbial, Refniati (48) menyebut Rabbial kerap kedatangan tamu di rumahnya pada siang hari.

Namun ia tak mengetahui apa maksud tamu-tamu Rabbial mengunjungi rumah terduga pelaku.

"Tapi mereka ngapain saya nggak tahu," kata Refniati dilansir TribunJakarta.com dari TribunMedan.com, Jumat (15/11/2019)

Selain itu, Refniati mengaku sering melihat Rabbial alias Dedek keluar rumah sore hari dan pulang dirihari.

"Dedek sering keluar rumah sore sampai jam 12 malam gitu baru pulang. Kalau istrinya lebih sering dirumah menutup pintu," ujarnya.

Dua bulan mengenal Dedek, Refniati mengaku pernah sekali diberikan gelas satu lusin.

 Ketiga Anaknya Ditangkap karena Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Sang Ayah Ungkapkan Kesedihannya

Seingatnya gelas itu diberikan karena sisa kado pernikahannya.

"Dia pernah ngasih kado gelas ke saya. Mungkin ada sekitar satu lusin dia kasih. Kalau enggak salah itu gelas sisa kado pernikahannya," ujar Refniati.

Diceritakan Refniati sebelum kejadian pengeboman, Dedek ditanya oleh suami Refniati saat akan pergi.

Namun Dedek memberikan alasan akan pergi bekerja.

"Sebelum kejadian itu, suami saya tanya ke Dedek mau kemana. Terus kata si Dedek, dia bilang mau kerja," katanya.

Sepengelihatan Refniati, saat pergi di hari itu, Dedek memakai jaket hijau ojol yang sudah agak kusam.

Refniati mengatakan ia tak pernah melihat Dedek memakai jaket itu sebelumnya.

 Ketiga Anaknya Ditangkap karena Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Sang Ayah Ungkapkan Kesedihannya

"Kami juga enggak tahu kerjanya apa. Karena gerobak yang dibawanya enggak pernah dipergunakan untuk jualan," cerita Refniati.

Tetangganya itu menyebut jika tak ada polisi yang datang ke rumahnya, mungkin ia tak tahu Dedek meninggal dunia.

Lain halnya dengan istri terduga pelaku, setelah satu jam kejadian pengeboman istrinya pergi meninggalkan rumah.

"Waktu kejadian istrinya dirumah. Tapi sekitar pukul 10.00 WIB istrinya pergi keluar rumah pakai cadar dan pakai kacamata putih tebal," kata Refniati.

Refniati mengaku tak menyangka bahwa tetangganya menjadi terduga pelaku bom bunuh diri.

"Jujur saya enggak nyangka tetangga saya pelaku bom bunuh diri," akunya terkejut.

Kisah hidup Rabbial

 Kepala Lingkungan (Kepling) III menyambangi rumah terduga pelaku bom bunuh diri Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24) yang pernah tinggal di Jalan Jangka Gang Tentram No 89 B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Kepling III, Poetra membenarkan bahwa dulunya Dedek merupakan penduduk sekitar, tapi setelah menikah dia pindah ke Marelan.

"Terakhir ketemu sebelum dia menikah tahun 2018," kata Poetra di TKP rumah terduga pelaku bom bunuh diri, Rabu (13/11/2019).

"Dia seperti anak lainnya. Gabung dengan sebaya dan aktif di Masjid. Kalau ada kegiatan Isra Miraj dan Maulid dia ikut serta," sambungnya.

Dijelaskan Poetra bahwa Dedek bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Sewaktu di dalam dirinya ditanyai informasi hubungan antara si Dedek dengan ibunya.

Kemudian soal sudah berapa lama Dedek tinggal disini dan alamatnya dimana.

"Dia kalau enggak salah ada empat bersaudara. Dia dulu sempat di Aceh. Waktu kecil dia Aceh dan sudah besar pindah balik lagi kesini setelah Tsunami," tuturnya.

Diceritakan Poetra bahwa setelah menikah Dedek pindah ke Marelan. Dia sempat urus surat perpindahan dan istrinya dulu juga orang dekat-dekat sini.

 Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Ternyata Sempat Sindir Jokowi & Ahok, Videonya Viral

"Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak disini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," jelas Poetra.

Sementara itu, Kepling IV, Nardi (59) yang mengaku pernah mengenal Dedek juga membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri lahir dilokasi tersebut.

"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi kesini," kata Nardi.

Dalam kesehariannya, Dedek bekerja sebagai pengemudi ojek online dan juga sambilan berjualan bakso bakar. Orangtua perempuannya sudah meninggal.

Bom Bunuh Diri Meledak di Polrestabes Medan
Bom Bunuh Diri Meledak di Polrestabes Medan (HO/Polrestabes Medan)

"Dia rajin salat, orangnya baik. Tapi entah apa yang terjadi. Begitu berumah tangga berubah sikap jadi seperti ini," tutup Nardi.

Pakai atribut ojol

Manajemen Gojek tak mau mengomentari pemakaian seragam Gojek dalam aksi bom bunuh diri ini.

"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut.

Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku," ujar Vice President of Corporate Communications GOJEK, Kristy Nelwan, Rabu (13/11/2019)

Ia mengatakan Gojek telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi.

"Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," pungkasnya.

 

President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengaku prihatin dengan adanya bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

“Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak mengetahui informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi lebih lanjut.

“Grab siap bantu polisi dalam penyelidikan,” jelasnya.

Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan diduga-duga merupakan driver ojek online (ojol), Grab.

Hal tersebut terlihat dari rekaman CCTV yang memperlihatkan sosok pemuda mengenakan jaket Grab berjalan di area Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Pelaku tampak berada di dekat sebuah mobil berwarna hitam dengan posisi tergeletak di posisi ban depan kiri mobil.

Disinyalir posisi bom diletakkan pelaku di area badan untuk aksi bom bunuh diri tersebut.

(TribunJakarta.com/ TribunMedan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beratribut Ojol, Bomber di Medan Sempat Ditanya Tetangga Mau Kemana saat Hari Kejadian
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved