Cari Info di Internet, Pemuda Ini Sembuhkan Diabetes Ayahnya, Ajari Teman Malah Ditangkap Polisi!

Berhasil sembuhkan ayahnya dari diabetes bermodalkan informasi dari internet, berniat ajari teman untuk sembuhkan ibunya, malah ditangkap polisi.

Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Agung Budi Santoso
Sosok.Id
Ilustrasi kebun ganja 

TRIBUNMATARAM.COM - Berhasil sembuhkan ayahnya dari diabetes bermodalkan informasi dari internet, berniat ajari teman untuk sembuhkan ibunya, malah ditangkap polisi.

Saat melihat orang tua sakit, tentu anak tidak akan tega.

Tak mungkin diam saja RZ kemudian mencari informasi dari internet untuk menyembuhkan sakit anaknya.

Namun apa yang dilakukan RZ malah berujung ditangkap polisi.

Sang kakak EB (30) tak menyangka adiknya ditangkap polisi.

Demi Sembuhkan Anaknya, Ayah Tega Kubur Bocah 12 Tahun Ini Hidup-hidup Sampai Kurung di Kandang Ayam

EB menyebutkan jika yang dilakukan adiknya adalah karena tak tega melihat ayahnya yang sakit berbulan-bulan.

Akhirnya sang kakak mengungkapkan kenapa adik dan temannya, RZ dan MD ini digelandang polisi karena memiliki barang haram.

Dianggap Wajar, 9 Tanda Diabetes yang Jarang Diketahui Ini Patut Diwaspadai
Dianggap Wajar, 9 Tanda Diabetes yang Jarang Diketahui Ini Patut Diwaspadai (www.aspiretrainingteam.co.uk)

Awalnya, EB mengaku heran dengan obat herbal yang diberikan adiknya untuk sang ayah.

Ayah mereka yang semula menderita sakit para lama kelamaan berangsur membaik.

Ayah dari EB dan RZ ini menderita penyakit Diabetes dan TB yang membuatnya tak bisa beraktivitas seperti semula.

Bahkan ayahnya terlihat lemah, semakin kurus dan jarang makan.

RZ kemudian memutas otal agar ayahnya bisa sembuh dari penyakit tersebut.

Dilansir dari TribunMakassar.com, EB menceritakan bahwa kondisi ayahnya sejak Februari 2019 telah memburuk.

Hingga masuk rumah sakit dan ternyata didiagnosa mengidap diabetes dan TB yang membuat sang ayah harus rawat jalan selama 6 bulan terakhir.

"Bapakku masuk rumah sakit karena dia didiagnosa kena diabetes dan TB, dirawat jalan selama 6 bulan lebih," ungkap EB, dikutip dari TribunMakassar.com.

Dan pada bulan Juni, RZ yang merupakan adik dari EB tersebut yang tak tega melihat ayahnya dalam kondisi sakit itu mencari cara untuk menyembuhkan penyakit ayahnya.

Video Penampakan Tumbuhan Bajakah Viral Terbukti Sembuhkan Kanker Temuan Siswa SMA Palangkaraya

EB mengatakan sang adik diam-diam belajar meracik obat herbal yang diracik untuk mengobati sang ayah.

Informasi mengenai bahan dan cara membuat obat herbal tersebut didapat RZ dari internet kata EB.

Ternyata setelah ditangkap polisi, RZ baru mengaku kepada keluarganya bahwa bahan dasar dari obat herbal yang diberikan pada ayahnya itu adalah dari daun ganja.

EB mengatakan jika adiknya mengaku obat herbal ini hanya menambah nafsu makan ayahnya.

RZ mengaku tak tega melihat ayahnya dalam kondisi lemas dan makin kurus karena tak nafsu makan.

"Jadi tidak ada orang dirumah yan tahu itu.

Karena saat dia (RZ) kasih ke bapakku katanya itu obat herbal bagus," jelas EB, dikutip dari TribunMakassar.com.

Lanjut EB, adiknya RZ pun jadikan minyak ekstrak ganja sebagai obat pijat, sesekali dia juga meneteskan ke lidah ayahnya.

Usaha RZ membuahkan hasil, sejak Februari ayahnya tak bisa beraktivitas.

Namun pada bulan Agustus kemajuan pesat diperlihatkan ayahnya berkat ramuan obat RZ yang dirahasiakan.

"Bapakku sudah bisa kembali beraktifitas, dia kembali bawa mobil.

Disitu kami masih tidak tahu eksrak minyak itu," lanjut EB, dikutip dari TribunMakassar.com.

Ilustrasi tanaman ganja.
Ilustrasi tanaman ganja. (Thinkstockphotos)

Namun penyalahgunaan daun ganja tersebut tercium oleh BNNP Sulawesi Selatan.

Sebab RZ yang menceritakan apa yang dialami oleh ayahnya setelah diberikan obat dari bahan dasar ganja tersebut kepada MD, mereka berdua berencana pesan daun ganja dari Aceh.

Karena tidak ada kenalan RZ di Aceh, MD mengaku ada kenalannya di Medan yang mengetahui penjualan ganja di Medan.

"Jadi adikku (RZ) sama MD pesan itu di Medan, tapi mereka pesan 200 gram saja. Tapi yang datang 1,3 kilogram," jelas EB, dikutip dari TribunMakassar.com.

Keduanya, RZ dan MD diamankan BNNP Sulsel terkait dengan dugaan kepemilikan ganja 1,3 Kilogram (Kg) asal Kota Medan.

Diketahui, yang memesan ganja 200 gram adalah MD, dan RZ sebagai perantaranya, karena uang ditransfer dari rekening RZ.

Keluarga Ini Pertama Kali Buktikan Khasiat Tumbuhan Bajakah Berhasil Sembuhkan Kanker Ibunya

EB menambahkan, ganja 1,3 Kilogram itu pun baru diketahui keduanya saat mereka dibawa dan diamankan ke BNNP Sulsel.

"Mereka (RZ dan MD) masih ditahan di BNN, jadi ganja 1,3 kilogram itu masih jadi pertanyaan kami ke BNN," sambung EB dikutip dari TribunMakassar.com.

Penyidik BNNP, Iptu Budiart mengungkapkan jika ada bukti dua pelaku memesan daun ganja.

"Ada buktinya, mereka mengirim uangnya tiga juta (Rp 3 juta) dan dari sana (Medan) dikirim 1,3 kilogram," ungkap Iptu Budiart dikutip dari TribunMakassar.com.

Walau demikian, tim penyidik BNNP tetap menghargai pendapat dua tersangka.

Dua pemuda Makassar yang ditangkap BNNP Sulsel, karena dugaan kepemilikan ganja 1,3 Kg disebutkan tidak positif narkotika.

tumbuhan bajakah untuk kanker
tumbuhan bajakah untuk kanker (Tangkap layar Kompas TV)

Video Penampakan Tumbuhan Bajakah Viral Terbukti Sembuhkan Kanker Temuan Siswa SMA Palangkaraya

Penampakan tumbuhan bajakah yang viral karena berkhasiat sembuhkan penyakit kanker.

Berikut ini penampakan sekilah tumbuhan bajakah yang terbukti mampu membantu mematikan sel kanker dalam tubuh.

Viral tumbuhan bajakah yang menjadi temuan siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mampu sembuhkan kanker.

Tumbuhan bajakah belakangan menjadi sorotan setelah khasiatnya yang disebut mampu menyembuhkan penyakit kanker.

Hal tersebut berdasarkan temuan tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya,Kalimantan Tengah, yang meraih medali emas di Korea Selatan, mengenai khasiat tanaman ini.

Dalam video tayangan AIMAN di YouTube berjudul "Berburu Tanaman Penyembuh Kanker di Hutan Kalimantan", Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, secara eksklusif, mengunjungi langsung lokasi di mana tanamanBajakah ini tumbuh.

Ia ditemani oleh 2 siswi yang meraih medali emas tersebut, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, dan guru biologi pembimbing kedua siswa tersebut, Herlina.

Lokasi tanaman bajakah ini tumbuh tak jauh dari Kota Palangkaraya.

 Presiden Jokowi Umumkan Ibu Kota Indonesia yang Baru Besok Jumat 16 Agustus 2019? Ini Kepastiannya

 

Tempat spesifiknya sengaja tidak diungkap demi menghindari eksploitasi yang tidak diinginkan.

Tumbuhan bajakah, papar Aiman, merupakan tumbuhan yang secara turun temurun dan menjadi tradisi di suku Dayak, dapat menyembuhkan penyakit kanker.

Tumbuhan ini tumbuh di tanah gambut. Batang pohonnya seperti tumbuhan sulur yang membelit atau berpegangan pada tumbuhan lain.

Diameter pohon yang ditunjukan nampak tidak terlalu besar, hanya segegam tangan orang dewasa.

Warna batang pohonnya kecokelatan.

Daunnya berada di ketinggian, sulit untuk dijangkau.

Untuk menemukan tumbuhan ini sulit lantaran rupanya yang mirip dengan kebanyakan tumbuhan lain di hutan tersebut.

"Memang sulit membedakan yang mana tumbuhan bajakah, yang mana tumbuhan lain," kata Aiman, seperti dikutip Kompas.com, dari channel YouTube Kompas TV, Kamis (15/8/2019).

Tak hanya menunjukan wujud pohon tersebut, Aiman turut mencicipi rasa dari air yang berasal dari batang pohon tersebut.

 Hukum Puasa Senin Kamis Setelah Idul Adha 1440 H/ 2019, Bolehkah? Ini Jawabannya

 

Batang pohon bajakah yang digenggam Aiman terus meneteskan air berwana bening.

"Dan ini tidak beracun ya," tanya Aiman ke Herlina. 

Herlina membenarkan air dari batang bajakah tersebut tidak beracun dan bermanfaat untuk kesehatan.

Setelah mencicipi beberapa tetes, rasa air dari tumbuhan bajakah, kata Aiman, seperti air putih biasa.

Airnya terasa dingin. "Ini adalah tanaman yang secara ilmiah bisa menghilangkan sel kanker," lanjut Aiman, berbincang dengan Herlina.

Seperti diketahui, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya ini, menjadi juara dunia setelah memilih khasiat bajakah sebagai topik karya ilmiah yang dilombakan di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, di bidang sains.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved