Berita Terpopuler
POPULER Gelagat Tak Biasa Cecep Reza Sebelum Meninggal Mendadak, Minta Ini pada Istri
Permintaan sosok Bombom dalam sinetron Bidadari ini juga berbeda dari kebiasaannya sebelumnya.
Saat tekanan darah tinggi dibarengi dengan obesitas, kebiasaan merokok, diabetes, kolesterol darah tinggi, semakin tinggi risiko seseorang terkena serangan jantung atau stroke.
Ketidakaktifan fisik
Gaya hidup tidak aktif menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Aktivitas fisik yang teratur, membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Mengendalikan kolesterol darah, diabetes, dan obesitas dapat dibantu dengan aktivitas fisik.
Selain itu, pada beberapa orang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
• 6 Artis Muda Indonesia Meninggal Tragis di Puncak Karir, Terbakar dalam Kecelakaan hingga Idap Tipes
Obesitas
Orang dengan lemak tubuh berlebih-terutama di bagian pinggang- lebih memungkinkan untuk mengembangkan penyakit jantung dan stroke.
Orang dewasa dengan berat badan berlebih dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau gula darah tinggi dapat membuat perubahan gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
Banyak orang mengalami kesulitan menurunkan berat badan.
Tapi, bagi mereka yang berada di atas berat badan normal, penurunan berat badan yang berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam beberapa faktor risiko.
Diabetes
Diabetes meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Bahkan, saat kadar glukosa terkendali, diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Risikonya lebih besar jika gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Dari 68 persen pengidap diabetes berusia di atas 65 tahun, 16 persen di antaranya meninggal karena stroke.
Untuk membantu mengelola gula darah, penderita diabetes yang mengalami obesitas harus melakukan perubahan gaya hidup, seperti lebih baik dalam hal makanan atau melakukan aktivitas fisik teratur.
Faktor lain

Stres
Respons individu terhadap stres dapat menjadi faktor penyebab serangan jantung.
Beberapa ahli mencatat adanya hubungan risiko penyakit jantung koroner dan stres dalam kehidupan seseorang.
Alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko kardiomiopati, stroke, kanker, dan penyakit lainnya.
Alkohol dapat berkontribusi terhadap trigliserida tinggi dan menghasilkan detak jantung tidak teratur.
Tak hanya itu, konsumsi alkohol yang berlebihan berkontribusi pada obesitas, kecelakaan, hingga bunuh diri.
Sebisa mungkin, batasi konsumsi alkohol.
Diet
Diet merupakan salah satu senjata terbaik untuk memerangi penyakit kardiovaskular.
Makanan memengaruhi faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti kolesterol, tekanan darah, diabetes, dan kelebihan berat badan.
Pilih makanan yang kaya nutrisi, vitamin, mineral, serat, namun rendah kalori.
Batasi konsumsi permen, minuman manis, dan daging merah.
Pilih diet sehat untuk jantung seperti produk susu rendah lemak, unggas, ikan, kacang-kacangan. (Kompas.com/Mela Arnani/Resa Eka Ayu Sartika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Cecep Reza, Kenali Orang Berisiko Tinggi Penyakit Jantung"