Berita Terpopuler
POPULER Gelagat Tak Biasa Cecep Reza Sebelum Meninggal Mendadak, Minta Ini pada Istri
Permintaan sosok Bombom dalam sinetron Bidadari ini juga berbeda dari kebiasaannya sebelumnya.
TRIBUNMATARAM.COM - Cecep Reza mendadak meninggal dunia, hal ini tentunya mengejutkan istri dan ibu mertuanya, padahal sebelum meninggal pria ini sempat minta hal ini.
Permintaan sosok Bombom dalam sinetron Bidadari ini juga berbeda dari kebiasaannya sebelumnya.
Hal ini diungkapkan ibu mertua Cecep Reza soal permintaan terakhir menantunya sebelum meninggal dunia.
Mertua artis peran Cecep Reza, Tuti Herawati mengatakan, sebelum meninggal dunia, menantunya sempat meminta kepada sang istri Reta untuk dibuatkan makanan.
• 5 Fakta Cecep Reza Tutup Usia, Postingan Terakhir Sebelum Meninggal Hingga Ungkapan Sedih Marshanda
"Dia tadi sebelum meninggal juga dimintain makanan, minta wortel minta tomat kayak gitu," kata Tuti saat ditemui di rumah duka di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/11/2019).
"Makanya begitu saya dateng ke kamar mandi lagi mau ganti baju, si Reta itu bilang 'mah mau minta itu, minta itu (sayur)'," sambungnya.

Tuti menuturkan, biasanya Cecep sering memakan makanan cepat saji.
"Nah kerena kan dia itu kalau makankan fast food ya dia selalu pesen aja jarang masak.
Ini rencana pengin masak gitu kan," tutur Tuti.
• Marshanda Syok Bombom, Terungkap Detik-detik Istri Membangunkan Cecep Reza, Ternyata Sudah Meninggal
Cecep yang dikenal lewat peran Bombom dalam sinetron Bidadari meninggal dunia pada Selasa (19/11/2019) pukul 14.50 WIB dalam usia 31 tahun.
Cecep sempat menjalani operasi pemasangan ring jantung satu minggu lalu.
Cecep Reza akan dimakamkan di TPU Layur, Penggilingan, Jakarta Timur pada Rabu (20/11/2019) pukul 09.00 WIB. (Kompas.com/Ira Gita Natalia Sembiring/Dian Maharani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Meninggal, Cecep Reza Minta Dibuatkan Makanan oleh Istri"

Cecep Reza Meninggal karena Sakit Jantung, Kenali Ciri Orang Beresiko Tinggi Penyakit Ini
TRIBUNMATARAM.COM - Artis peran Cecep Reza menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (19/11/2019) siang lantaran penyakit jantung.
Salah satu pemain di sinetron Bidadari ini meninggal dunia pada usia 31 tahun.
Diberitakan sebelumnya, satu minggu sebelum kepergiannya, Cecep Reza sempat menjalani operasi pemasangan ring jantung.
Bukan kali ini saja penyakit jantung menyebabkan nyawa orang tak tertolong.
Penyakit jantung beraneka ragam, seperti jantung koroner, gagal jantung, penyakit jantung bawaan dan lainnya.
Kendati tak berlaku ke semua orang, penyakit ini dapat berisiko lebih besar pada sebagian orang.
Dilansir dari heart.org, semakin cepat seseorang mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko, maka semakin baik peluang orang tersebut menjalani hidup dengan jantung yang sehat.
Faktor risiko dibagi menjadi tiga kategori, yaitu faktor risiko utama yang tak dapat diubah, yang bisa dikontrol, dan faktor lain yang bekontribusi terhadap risiko penyakit jantung.
• Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Cecep Reza Bombom Meninggal Dunia, Akan Dimakamkan Sore Ini
Faktor utama tidak bisa diubah

Kategori pertama yaitu faktor yang tidak bisa diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan keturunan.
Usia
Semakin bertambah usia, semakin tinggi pula seseorang terkena penyakit jantung koroner.
Disebutkan, mayoritas orang meninggal karena penyakit jantung koroner berusia 65 tahun atau lebih.
Pria
Pria mempunyai risiko lebih besar terkena serangan jantung dibanding wanita.
Bahkan, risiko pria masih tetap lebih tinggi dibanding wanita di usia menopause. Di usia menopause, tingkat kematian wanita karena penyakit jantung meningkat.
Keturunan
Anak-anak dari orangtua dengan penyakit jantung lebih mungkin untuk juga mengembangkan penyakit tersebut.
Orang Amerika-Afrika dengan penyakit darah tinggi mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit jantung.
Sementara itu, penduduk asli Hawaii dan beberapa orang Asia-Amerika berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung karena tingkat obesitas dan diabetes.
• Marshanda Syok Bombom, Terungkap Detik-detik Istri Membangunkan Cecep Reza, Ternyata Sudah Meninggal
Faktor terkontrol

Seseorang tidak dapat mengendalikan faktor usia, jenis kelamin, dan keturunan. Kendati begitu, faktor risiko lain dapat terkontrol. Apa saja?
Asap tembakau
Merokok dapat meningkatkan penyakit jantung koroner. Risiko perokok aktif terkena penyakit jantung lebih tinggi dibanding perokok pasif.
Meski demikian, paparan asap orang lain tetap meningkatkan risiko bagi perokok pasif.
Kolesterol darah tinggi
Kolesterol darah berhubungan dengan penyakit jantung koroner.
Semakin tinggi kolesterol dalam darah, maka semakin meningkat juga risiko orang terkena penyakit jantung.
Tingginya kolesterol ini juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, faktor keturunan, dan pola makanan.
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang tinggi meningkatkan beban kerja jantung dan menyebabkan otot jantung menebal dan menjadi lebih kaku.
Pengerasan otot jantung ini membuat jantung berfungsi tidak normal.
Selain menyebabkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan gagal jantung kongestif.
Saat tekanan darah tinggi dibarengi dengan obesitas, kebiasaan merokok, diabetes, kolesterol darah tinggi, semakin tinggi risiko seseorang terkena serangan jantung atau stroke.
Ketidakaktifan fisik
Gaya hidup tidak aktif menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Aktivitas fisik yang teratur, membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Mengendalikan kolesterol darah, diabetes, dan obesitas dapat dibantu dengan aktivitas fisik.
Selain itu, pada beberapa orang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
• 6 Artis Muda Indonesia Meninggal Tragis di Puncak Karir, Terbakar dalam Kecelakaan hingga Idap Tipes
Obesitas
Orang dengan lemak tubuh berlebih-terutama di bagian pinggang- lebih memungkinkan untuk mengembangkan penyakit jantung dan stroke.
Orang dewasa dengan berat badan berlebih dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau gula darah tinggi dapat membuat perubahan gaya hidup untuk menurunkan berat badan.
Banyak orang mengalami kesulitan menurunkan berat badan.
Tapi, bagi mereka yang berada di atas berat badan normal, penurunan berat badan yang berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam beberapa faktor risiko.
Diabetes
Diabetes meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Bahkan, saat kadar glukosa terkendali, diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Risikonya lebih besar jika gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Dari 68 persen pengidap diabetes berusia di atas 65 tahun, 16 persen di antaranya meninggal karena stroke.
Untuk membantu mengelola gula darah, penderita diabetes yang mengalami obesitas harus melakukan perubahan gaya hidup, seperti lebih baik dalam hal makanan atau melakukan aktivitas fisik teratur.
Faktor lain

Stres
Respons individu terhadap stres dapat menjadi faktor penyebab serangan jantung.
Beberapa ahli mencatat adanya hubungan risiko penyakit jantung koroner dan stres dalam kehidupan seseorang.
Alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko kardiomiopati, stroke, kanker, dan penyakit lainnya.
Alkohol dapat berkontribusi terhadap trigliserida tinggi dan menghasilkan detak jantung tidak teratur.
Tak hanya itu, konsumsi alkohol yang berlebihan berkontribusi pada obesitas, kecelakaan, hingga bunuh diri.
Sebisa mungkin, batasi konsumsi alkohol.
Diet
Diet merupakan salah satu senjata terbaik untuk memerangi penyakit kardiovaskular.
Makanan memengaruhi faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti kolesterol, tekanan darah, diabetes, dan kelebihan berat badan.
Pilih makanan yang kaya nutrisi, vitamin, mineral, serat, namun rendah kalori.
Batasi konsumsi permen, minuman manis, dan daging merah.
Pilih diet sehat untuk jantung seperti produk susu rendah lemak, unggas, ikan, kacang-kacangan. (Kompas.com/Mela Arnani/Resa Eka Ayu Sartika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Cecep Reza, Kenali Orang Berisiko Tinggi Penyakit Jantung"