Polemik Staf Khusus Milenial, Mulai dari Jam Kerja Tidak Penuh Hingga Gaji Capai Puluhan Juta!
Ada sejumlah polemik di balik penunjukkan staf khusus ini, mulai dari tidak adanya kewajiban mereka bekerja secara penuh namun dapat gaji yang besar.
Secara khusus, ia memberikan perhatian terhadap keberadaan stafsus milenial.
Ia berharap, mereka nantinya benar-benar memberikan kontribusi besar terhadap pemerintahan.
"Adanya staf khusus, bukan hanya gimmick milenial, tetapi policy," ucap dia.
• Angkie Yudistia Staf Jokowi Idap Tunarungu, Lahir Normal, Tak Nengok saat Dipanggil di Usia 10 Tahun
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon meragukan, para stafsus milenia itu akan banyak membantu kepala negara dalam menjalankan tugasnya.
"Cuma lipstik saja, pajangan sajalah begitu," kata Fadli di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu.
Fadli pun menyoroti inkonsistensi sikap Jokowi.
Sebab, dalam banyak kesempatan ia terus menekankan pentingnya perampingan birokrasi.
"Ya, itulah Pak Jokowi. Memang konsisten dengan inkonsistensinya.
Apa yang diomongkan kadang-kadang beda dengan yang dilakukan," ujar dia.
Namun, Baidowi meyakini, presiden tidak sembarangan dalam memilih stafsusnya.
Setiap stafsus memiliki kemampuan dan rekam jejak yang memang dibutuhkan dalam pemerintahan.
"Kan enggak mungkin juga Pak Jokowi angkat stafsus yang gak punya track record," kata dia.
Sementara itu, menurut Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, para milenial yang ditunjuk menjadi stafsus akan mendapatkan pengalaman yang besar nantinya.
"Ini katakanlah latihan kalau kamu di sekolah ada kampus, ada magang, kita kenal itu," ucap Surya di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
• Pesan Viral Istri Chairul Tanjung Saat Putri Tanjung Jadi Staf Khusus Jokowi: Prouf of You, Daughter
Ia optimistis, penunjukkan stafsus milenial akan berdampak pada kebijakan pemerintah yang mampu menyerap aspirasi kaum milenial.