Cerita Driver Ojek Online Diminta Antarkan Narkoba ke Rutan Depok, Akhirnya Diperiksa Polisi
Ojek online diminta antarkan kaleng cat ke rumah tahanan di Depok, saat diperiksa petugas yang berjaga ditemukan paket narkoba dalam kaleng tersebut.
TRIBUNMATARAM.COM - Ojek online diminta antarkan kaleng cat ke rumah tahanan di Depok, saat diperiksa petugas yang berjaga ditemukan paket narkoba dalam kaleng tersebut.
Driver ojek online yang mengantarkan kaleng cat ini tak tahu menahu dengan barang haram yang dibawanya ini.
Namun ia tetap harus menjalani pemeriksaan dari petugas kepolisian.
Seorang pengemudi ojek online berinisial AN tak menyangka dirinya harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran mengantar pesanan dua kaleng cat, satu botol madu, pengharum ruangan, dan dua pack baterai ke Rutan Kelas II B Cilodong, Kota Depok.
• Tangis Elma Theana 9 Tahun Terjebak Aliran Sesat Gatot Brajamusti, Pakai Narkoba & Telantarkan Anak
Diketahui, dua kaleng cat yang diantar AN ternyata berisi paket narkotika jenis sabu yang dibungkus plastik dan dililit lakban secara berulang-ulang.
AN mengaku dirinya menerima orderan tersebut, Minggu (24/11/2019) sekira pukul 17.45 WIB di kawasan Jalan Raya Bogor.
“Saya dapat orderan antar dua kaleng cat, satu botol madu, sama barang yang lainnya.
Pemesannya order disebuah mini market di Jalan Raya Bogor, Cimanggis,” ujar AN di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Rabu (27/11/2019), seperti dikutip dari Tribunnews.

AN mengatakan, pesanan tersebut ditujukan ke Rutan Depok, tetapi tidak ada nama penerimanya.
“Dia (pemesan) bilang ada yang menunggu di sesuai titik mau kirim cat.
Saya lihat di aplikasi memang ada keterangan mau antar cat,” ujar AN.
Setibanya AN di Pos Penjagaan Rutan Depok, barang yang dibawanya tersebut pun diperiksa petugas hingga akhirnya ditemukan paketan narkotika jenis sabu didalam kaleng cat tersebut.
• Dikira Pengedar Narkoba, Penjual Bakso Ini Ketakutan Saat Langsung Ditodong Pistol dan Borgol!
“Di penjagaan saya diperiksa, terus petugas pengamanan Rutan bilang curiga kaleng catnya ada bekas congkelan, terus diperiksa sesuai prosedur katanya.
Terus dibuka, ada barangnya dibungkus rapat di plastik disertai solatip di dalam kaleng cat. Saya gak tahu barang itu apa,” kata AN.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok AKBP Azis Andriansyah menuturkan, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut dan menyelidiki siapa pemesan paket tersebut.
“Saat ini sedang kami dalami siapa yang melakukan penyelundupan.
Terhadap orang yang sudah kami dapatkan akan kami gunakan sebagai langkah awal untuk mengungkap darimana sumber narkoba ini diperoleh.
Saat ini lima saksi satu diantaranya tukang ojek daring tersebut yang kami periksa,” kata Azis. (Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita/Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diminta Antar Kaleng Cat ke Rutan Cilodong, Pengemudi Ojol Kaget Isinya Narkoba"

Cerita Istri Bandar Narkoba yang Ditembak Mati di Samarinda, Tak Tahu Paket Apa yang Diambil
TRIBUNMATARAM.COM - Ike Siringge (23), istri dari bandar narkorba bernama Irwan, satu mobil bersama pelaku saat penangkapan yang dilakukan petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur, di Samarinda, Jumat (20/9/2019).
Ike mengatakan, pada Jumat pagi diajak suaminya ke Samarinda untuk mengambil paket di JNE menggunakan mobil.
Ikut juga bersama dua orang lainnya bernama Mike dan seorang yang enggan disebutkan identitasnya.
Sang suami tak menjelaskan detail isi paket yang dimaksud. Awalnya dia menolak, tapi karena dibujuk akhirnya Ike mau ikut.
"Katanya ambil paketan di JNE. Saya tidak tahu sama sekali apa paketan itu," kata Ike kepada wartawan saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie, Sabtu (21/9/2019).
• Sidang Kasus Narkoba Dihadiri Mantan Kekasih, Jefri Nichol Tersenyum: Alhamdulillah
Setelah tiba di Samarinda, Iwan berkeliling tiga kali melintasi beberapa ruas jalan.
Pukul 01.00 WITA, keempatnya istirahat dan makan siang di salah satu warung makan di Jalan Gatot Subroto.
Usai makan, Irwan menerima panggilan telepon yang memberitahu bahwa paket sudah bisa diambil di samping Universitas 17 Agustus 1945 di Jalan Juanda.
Setelah tiba di kampus itu, Irwan mengambil barang tersebut. Hal itu tak diketahui oleh Ike karena dia bersama dua orang lainnya di dalam mobil.
Setelah itu tiba-tiba mobil mereka diikuti seorang petugas yang mengendarai sepeda motor.
"Karena panik saya langsung duduk di sela jok lantai mobil. Saya sempat minta berhenti tapi teman yang ada di samping bilang, jangan lari terus," ujar Ike.
Hingga kurang lebih satu kilometer atau tepatnya di bawah jalan layang Juanda, Irwan membuang paket tersebut.
"Saat kejadian kejar-kejaran itu saya sudah takut. Jadi enggak tahu-tahu apa-apa lagi," ujar dia.
Aksi kejar-kejaran terjadi di jalan poros dari Juanda menuju Jalan Letjen Suprapto, kemudian berbelok kekiri dari simpang Mal Lembuswana menuju Jalan M Yamin hingga Jalan Wahid Hasyim I.
Keempatnya ditangkap di simpang empat Sempaja setelah Irwan kena tembak di kepala. Mobil yang mereka kendarai masuk parit.
• Berat Badan Nunung Turun Saat Jalani Proses Rehabilitasi Narkoba, Bagus Ungkap Pola Makan Ibunya
Dari penuturan polisi, dari empat penumpang mobil, ada tiga yang ditangkap yaitu Irwan, Ike dan Mike.
Sementara satu pria yang disebut-sebut pacar Mike kabur. Kini, Ike dan Mike ditahan di BNN Kaltim. Sedangkan Irwan tewas.
Petugas mengamankan barang bukti sabu seberat 1009,43 gram yang terisi dalam 11 kantong plastik dan dua kantong ekstasi berjumlah 200 butir dan berat 83,18 gram. (Kompas.com/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton/David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Pengakuan Istri dari Bandar Narkoba yang Ditembak Mati di Samarinda"