Densus 88 Tangkap 6 Orang Terduga Teroris di Bima NTB, Pengamanan Ketat Dilakukan
Tim Densus 88 menangkap 6 orang terduga teroris yang berada di Bima, NTB, bahkan dua orang di antaranya pernah menjadi tahanan teroris tahun 2011.
TRIBUNMATARAM.COM - Tim Densus 88 menangkap 6 orang terduga teroris yang berada di Bima, NTB, bahkan dua orang di antaranya pernah menjadi tahanan teroris tahun 2011.
Setelah melakukan penangkapan, keenam terduga teroris ini dibawa lewat jalur darat dengan pengamanan ketat.
Polda NTB akan merilis pernyataan soal penangkapan teroris ini.
Densus 88 menangkap 6 orang terduga teroris, yang diduga kuat merupakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bima.
• Ketiga Anaknya Ditangkap karena Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Sang Ayah Ungkapkan Kesedihannya
Dua di antaranya pernah menjadi tahanan teroris IF dan A, 2011 silam.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, para terduga teroris tertangkap Jumat (29/11/2019), pukul 17.05 Wita.

Mereka diamankan langsung ke Mako Brimob Bima dan dibawa ke Polda NTB oleh Tim Densus 88, dengan menggunakan jalur darat, pengawalan ketat dilakukan juga oleh Brimob Sub Den A Bima.
Enam terduga teroris itu adalah, Amir JAD Bima MZ, OWR, AG, MRM, dan dua lainnya yang pernah ditahan 2011 silam, IF dan AS.
Kapolres Kota Bima, AKBP Haryo Tejo Wicakso membenarkan informasi ditangkapnya 6 terduga teroris tersebut, tetapi tidak bisa memberikan informasi secara detail.
"Untuk informasi lebih lanjut, mungkin bisa dikonfirmasi langsung ke Humas Polda NTB, Polda yang akan memberi keterangan lengkap," kata dia.
• Detik-detik Polisi Tembak Mati 2 Perakit Bom Bunuh Diri di Medan, Berperan Jadi Pengantin
Terkait situasi keamanan di Kota Bima pasca-penangkapan, Kapolres mengatakan situasi aman dan kondusif.
"Alhamdulillah situasinya aman dan kondusif," kata Wicaksono.
Kepala Humas Polda NTB, Kombespol Purama mengatakan, belum ada informasi resmi dan lengkap yang bisa disampaikan.
"Saya belum dapat info, karena itu giat Densus, mungkin nanti ada press release dari Mabes Polri," kata Purnama.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, Senin (2/12/2019) Polda NTB akan merilis penangkapan terduga teroris di Bima. (Kompas.com/Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati/Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Densus 88 Tangkap Enam Terduga Teroris di Bima"

Nenek di Lampung Tak Menyangka Simpankan Tas Cucu yang Berisi Bom Berdaya Ledak Tinggi, Dikira Baju
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang nenek di Lampung tak menyangka simpan bom berdaya ledak tinggi di rumahnya, dikira isinya baju.
Polisi akhirnya berhasil membongkar sindikat terorisme yang menyeret nama R, seorang warga Lampung.
Mirisnya, R tega menitipkan tas berisi bom di rumah neneknya, dan sang nenek menyimpannya di lemari pakaian.
Tak ada yang menyangka salah satu kerabat dari keluarga ini adalah terduga teroris yang sudah diintai oleh Densus 88.
M Farhan Azis (20) tak menyangka sepupunya yang berinisial R telah diringkus pihak kepolisian karena diindikasikan anggota jaringan teroris.
Keluarga yang tinggal di Way Halim, Lampung ini terkejut dengan kedatangan Tim Densus 88 secara tiba-tiba menyambangi mereka.
• Polisi Bongkar Rencana Bom Bunuh Diri di Solo & Yogya, Tak Ada Hubungan dengan Pelantikan Jokowi
Ternyata Tim Densus 88 Antiteror akan membawa barang milik R terduga teroris yang berisi material pembuat bom tersebut.
Kediaman dari nenek Farhan tersebut berada di Jalan Gunung Dempo, Kelurahan Perumnas Way Halim, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung.
Sebelum tim Densus 88 datang, keluarga ini sempat dihubungi oleh pihak kepolisian akan ada pemeriksaan di rumah mereka.
Bahkan saat pemeriksaan seisi rumah tersebut, pihak keluarga tidak diijinkan untuk masuk ke dalam rumah.
“Waktu dikabarkan polisi saya dan keluarga kaget, saat pemeriksaan saja saya enggak boleh ikut ke dalam,” kata Farhan, Selasa (15/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
Ternyata benar, ada satu tas yang diamankan oleh Tim penjinak Bom dari Densus 88 saat melakukan penggeledahan.
Tas yang diamankan tersebut diduga berisi bahan pembuat bom dan keluarga yang menempati rumah tersebut tidak sadar akan hal tersebut.
• Tak Tahu Ada Bom Dalam Botol Minum, Evie Kaget Ledakannya Bisa Sampai Rusakkan 3 Rumah
Tas milik terduga teroris R tersebut disimpan dalam kamar Farhan yang sewaktu-waktu bisa saja meledak.

Namun, Farhan awalnya tak sadar apa isi tas milik R tersebut, ia mengira bahwa tas itu hanya berisi pakaian milik terduga teroris.
“Tas yang disimpan di dalam lemari di kamar saya itu milik dia (R) yang dibawa polisi, tapi saya nggak tahu apa isinya, saya kira cuma baju,” kata Farhan, dilansir dari Kompas.com.
Dilansir dari Kompas.com, Farhan menuturkan bahwa R tidak tinggal di rumah neneknya tersebut, namun sesekali ia datang ke sana.
“Dia enggak lama tinggal di sini, paling datang sehari kemudian pergi lagi enggak tahu ke mana," katanya.
"Terakhir saya ketemu hari Sabtu kemarin, saya lihat dia biasa saja. Tapi kalau masalah tas nenek yang tahu, katanya ada temannya yang nitip, nenek kira itu baju, " tambah Farhan dikutip dari Kompas.com.
Nurhasanah, nenek Farhan sekaligus terduga teroris membenarkan bahwa barang yang disita oleh pihak kepolisian tersebut milik cucunya.
Saat R datang ke kediaman tersebut, cucunya tersebut sempat menitipkan tas berisi barang yang ia tak tahu isinya apa.

Nurhasanah mengira tas tersebut berisi baju-baju kotor milik terduga teroris.
“Saya itu enggak tahu apa-apa,” kata Nurhasanah yang terlihat shock dengan kejadian itu.
Ternyata tas yang hanya ditaruh sembarangan oleh Nurhasanah tersebut berisi bom dan sewaktu-waktu bisa memicu ledakan di rumah kediamannya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror menggeledah rumah di Way Halim, Bandar Lampung.
Penggeledahan itu adalah pengembangan dari penangkapan empat terduga teroris pada Senin (14/10/2019).
Keempat terduga teroris yang diamankan Densus 88 berinisial R, AH, Y, dan T.
Keempatnya ditangkap diduga terlibat jaringan SA yang melakukan penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Kamis (10/10/2019) lalu. (Sosok.id/
)