Viral Hari Ini

Polisi Larang Ibu Bawa Pulang Anaknya dari RS Gegara Mengigau 'Ampun Bude', Kejanggalan Ditemukan!

Namun, banyak kejanggalan ditemukan di tubuhnya hingga membuat polisi melarang sang ibu untuk membawanya pulang ke rumah.

Kompas.com/ERICSSEN
Ilustrasi penganiayaan bayi 

TRIBUNMATARAM.COM - Gara-gara mengigau, polisi temukan kejanggalan pada kondisi bocah 4 tahun yang diduga alami kekerasan.

Bocah 4 tahun berinisial JA hingga kini masih dirawat di rumah sakit setelah dilaporkan mengalami keracunan.

Namun, banyak kejanggalan ditemukan di tubuhnya hingga membuat polisi melarang sang ibu untuk membawanya pulang ke rumah.

Polisi melarang seorang bocah perempuan berusia 4 tahun berinisial JA untuk dibawa pulang dari RSU dr Soetomo Surabaya oleh ibunya, Jumat (29/11/2019).

Hal ini lantaran polisi mulai menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami JA oleh keluarganya.

Polisi menerbitkan laporan model A untuk memulai penyidikan meski orang tuanya tidak melapor.

Viral Chat Suami ke Istri 1 Jam Sebelum Tewas Dianiaya Begal hingga Kepala Bocor, Oh, Ya Udah

"Selama penyidikan, JA dirawat di rumah sakit dan tidak boleh dibawa pulang oleh orang tuanya," kata Wakapolsek Gubeng, AKP Yahudi saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2019).

Saat dilarikan ke RSU dr Soetomo, kondisi bocah yang tinggal di Jalan Pacar Kembang Surabaya itu penuh luka lebam di bagian tubuh, wajah, hingga sekitar alat kemaluannya.

Menurut keterangan dokter saat itu kata Yahudi, JA demam tinggi dan sempat mengigau dengan berkata "ampun, Budhe" berkali-kali.

Sementara ibu JA sempat memaksa membawa pulang anaknya.

"Menurut keterangan ibunya kepada dokter, JA keracunan makanan, namun faktanya dokter menemukan banyak luka lebam," kata Yahudi.

Viral Hastag JusticeForKayla, Siswa SD yang Seluruh Tubuhnya Lebam Dianiaya Saudara Tirinya!

Secara terpisah, Kanit Perlindungan Perempuan Dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengatakan, pihaknya telah memeriksa 2 orang saksi atas kasus tersebut.

"Ada 2 saksi yang sudah diperiksa sampai hari ini, nanti akan ada lagi saksi yang diperiksa," kata Ruth.

Sayangnya, dia enggan menjelaskan detil hasil pemeriksaan karena proses penyelidikan masih berjalan.

Fakta Video Viral Cucu Tendang Kakek Gara-gara Pakan Ikan, Korban Ikhlas Dianiaya, Tolak Cucu Dibui

"Mohon bersabar, nanti pasti akan kami sampaikan," jelasnya. (Kompas.com/ Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/12/01/19041881/penuh-luka-lebam-dan-demam-tinggi-bocah-4-tahun-mengigau-ampun-budhe

Jenazah korban didampingi ibu korban di ruang jenazah Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie, Rabu (2/10/2019).
Jenazah korban didampingi ibu korban di ruang jenazah Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie, Rabu (2/10/2019). ((KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON))

Pengakuan Pasangan Sesama Jenis yang Aniaya Bocah 6 Tahun hingga Tewas, Kesal dengan Ortu Korban

TRIBUNMATARAM.COM - Pengakuan pasangan sesama jenis lesbian yang menganiaya bocah 6 tahun hingga tewas di Kalimantan Timur.

SA (23) mengakui perbuatannya menganiaya PT (6), keponakan dari pasangan sesama jenisnya, MS (17).

Dalam pengakuannya, pelaku SA (23) pasangan sesama jenis perempuan mengaku menganiaya bocah PT (6) hingga tewas karena kesal dengan orangtua korban.

Alasan kesal muncul ketika orang tua korban menitipkan anaknya ke tante korban, inisial MS (17) yang adalah pasangan sesama jenis perempuan SA.

Selama lima bulan, bocah malang ini tinggal bersama SA dan MS di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-sanga, Kalimantan Timur. Sedang ibu korban tinggal dan bekerja di Balikpapan.

“Pelaku mengaku kesal karena orangtua korban tak memperhatikan anaknya (korban),” ujar Kanit Reskrim Polsek Sanga-sanga Ipda Suharyanto sebagaimana pengakuan pelaku, Rabu (2/10/2019).

 Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia karena Cedera Berat di Kepala Akibat Dianiaya Pasangan Sejenis

Karena kesal, pelaku sempat mengembalikan korban ke Intan Nursidah (44) nenek korban, tapi sang nenek mengembalikan lagi ke tante korban, MS.

Saat tinggal bersama, korban sering mengalami siksaan dari SA berulang kali hingga meninggal dunia, Rabu (2/10/2019).

“Karena kesal, dia (SA) melampiaskan kemarahannya ke bocah itu,” ungkap Suharyanto.

Alasan lain, korban juga dinilai nakal oleh SA.

Kini, pelaku telah ditetapkan tersangka dan ditahan Polsek Sanga-sanga.

Sebelum ditangkap, pelaku sempat melarikan diri saat mendampingi korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syaharie Samarinda pada Senin (30/9/2019).

 Kronologi Bocah Obesitas Karawang Meninggal, Satia Putra Sempat Merengek Pah, Sakit Banget

Pelaku meninggalkan korban yang kritis dan pasangan sesama jenisnya, MS.

Polsek juga mengungkap, pelaku memukul korban dengan ikat pinggang, gantungan pakaian hingga sepatu dan memukul kepala korban.

Selain memukul, pelaku juga membanting korban hingga jatuh ke lantai beton.

Dugaan kuat, kepala korban terkena benturan keras hingga mengalami pendarahan di bagian kepala berujung maut.

 Mengenang Satia Putra, Bocah Obesitas Karawang Meninggal, Ceria Meski Sulit untuk Sekadar Tidur

Pelaku dijerat Pasal 80 ayat (2) dan ayat (3) UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Kompas.com/ Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/10/03/11491721/aniaya-bocah-keponakan-pasangan-sejenisnya-hingga-tewas-ini-alasan-pelaku?page=all#page2

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Kompas.com/ERICSSEN)

Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia karena Cedera Berat di Kepala Akibat Dianiaya Pasangan Sejenis

TRIBUNMATARAM.COM Bocah enam tahun berinisial PT yang dianiaya pasangan sesama jenis, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (2/10/2019) pukul 16.00 WITA.

Humas Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Arysia Andhina mengatakan, korban tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal di ruang PICU.

Korban sebelumnya dirujuk ke rumah sakit, Senin (30/9/2019).

Tim dokter menemukan ada pembekuan darah di kepala. Petugas medis sudah melakukan tindakan bedah otak (kraniotomi).

Kemudian, di ruang PICU juga dilakukam pemasangan ventilator.

"Tapi Allah berkehendak lain. Usaha kita sudah maksimal," ujar Abdul saat ditemui di ruang jenazah RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda.

 Sedang Mencari Ikan di Sawah, Yusuf Meninggal Dunia Dipatuk Ular Kobra

Sejak pagi, korban sudah mengalami penurunan kondisi.

Sudah empat dokter menyebut korban mengalami pembekuan darah di bagian kepala sehingga mematikan batang otak karena benturan keras benda tumpul.

"Korban cedera kepala berat. Itu yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata dia.

Akibat pendarahan, korban mengalami pembekuan darah yang membuat otak berfungsi.

Korban tak bisa divisum karena penolakan dari ibu korban.

Sebelumnya diberitakan, pelaku berinisial SA (23) diduga menganiaya korban.

Peristiwa itu terjadi saat orangtua korban menitipkan anaknya ke tante korban berinisial MS (17).

MS diketahui sebagai pasangan sesama jenis SA. Keduanya tinggal di Jalan Setia Bakti RT 08 Kelurahan Pendingin Kecamatan Sanga-sanga Kalimantan Timur.

 Kronologi Lengkap Randy Meninggal dengan Luka Tembak saat Demo di DPRD Sultra, Awalnya Ricuh

Pelaku menganiaya korban menggunakan ikat pinggang terbuat dari kulit warna cokelat, gantungan baju dari bahan plastik hingga sepatu cat warna abu-abu putih.

SA telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Sanga-sanga. Pelaku akan dijerat UU 35/ 2014 tentang Perlindungan Anak. (Kompas.com/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton/David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 6 Tahun yang Dianiaya Pasangan Sesama Jenis Meninggal"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved