Rekonstruksi Meninggalnya Alfian Bagas Korban Pengeroyokan Sadis, Diduga Korban Salah Sasaran
Polsek Cengkareng menggelar rekontruksi pengeroyokan yang berujung pembuhunan pada seorang pemuda bernama Alfian Bagas alias Moncos (24).
TRIBUNMATARAM.COM - Polsek Cengkareng menggelar rekontruksi pengeroyokan yang berujung pembuhunan pada seorang pemuda bernama Alfian Bagas alias Moncos (24) di Duri Kosambi, Jakarta Barat, Kamis (5/12/2019).
Rekontruksi 30 adegan dijalankan para tersangka di empat Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Salah satu lokasi berada di komplek mewah West One.
Adapun lokasi awal tempat pengeroyokan bermula dari sebuah warnet di kawasan Duri Kosambi.
Saat itu, Alfian Bagas (Moncos) dijemput oleh beberapa tersangka pengeroyokan.
Setelah dijemput, korban dibawa ke sebuah pintu masuk komplek mewah di kawasan Cengkareng.
• Viral Video Pengeroyokan Guru di Depan Murid di Gowa Sulsel, 2 Pelaku Terancam 7 Tahun Penjara
Di kawasan komplek, dua tersangka yakni Iwan Salim (Botak dan Wahyudin mengaku sempat mengancam korban.
Merasa terpojok, korban sempat melarikan diri ke arah Stasiun Rawa Buaya. Tetapi, korban berhasil dikejar dan ditangkap dua pelaku.
Dari situlah mulai terjadi pengeroyokan, Wahyudin sempat meninju badan korban di dekat Stasiun Rawa Buaya.

Usai ditonjok, Alfian pun dibawa menggunakan sepeda motor ke Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi dan diturunkan dekat bangunan ruko kosong persis samping Hotel Couleur.
Di lokasi ini, korban mengalami kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan 8 tersangka.
Dengan sadis, tersangka memukul Alfian dengan keramik dan lampu neon.
• Rekam Pengeroyokan di Samping JCC, Jurnalis Ini Diintimidasi Polisi: Tangan Saya Ditarik
Bahkan, Alfian sempat dicekik menggunakan tali rapia.
Setelah mengeroyok, para tersangka meninggalkan Alfian. Masyarkat yang melihat Alfian sempat membantu korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng.
Nyawa Alfian pun tidak dapat tertolong sesampainya di rumah sakit.
"Hari ini ada 30 adegan rekon, dari rekontruksi tersebut bisa tergambar betul fakta meninggalnya korban Moncos, hal yang tidak terlihat jadi terang," ujar Khoiri.
Lanjut Khoiri, motif para tersangka tega mengeroyok sampai menghabisi nyawa Alfian dikarenakan persoalan salah paham.
• Berawal dari Batuk Pilek, Setelah Minum Obat Sekujur Tubuh Balita Ini Melepuh Hingga Meninggal Dunia
"Kemungkinan mereka salah target, seharusnya bukan korban yang dikeroyok, jadi motif masih abu-abu," kata Khoiri.
Adapun kedelapan tersangka adalah Riki (DPO), Vijay (DPO), Iwan Salim (botak), Rudy Tjong, Wahyudin, Mulyanto alias Petrik, Budiman dan Hirwan.
Sebelumnya, Alfian tewas setelah dianiaya sekelompok orang di sebuah lahan kosong jalan ring road Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (15/11/2019).
Alfian meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala dan lehernya.
Sebelum meninggal dunia, Alfian sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapat pertolongan medis.
Sayangnya, nyawa Alfian tidak bisa diselamatkan. Alfian meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumahnya di kawasan Duri Kesambi, Cengkareng, Jakarta Barat. (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Sabrina Asril )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Alfian, Diduga Korban Salah Sasaran"

Viral Chat Suami ke Istri 1 Jam Sebelum Tewas Dianiaya Begal hingga Kepala Bocor, 'Oh, Ya Udah'
TRIBUNMATARAM.COM - Viral chat suami ke istrinya satu jam sebelum tewas dibegal di Medan.
Hadi Edward (37) mengalami luka serius di kepala hingga meninggal dunia setelah menjadi sasaran begal, Senin (18/11/2019) silam.
Sebelum tewas di tangan begal yang menganiayanya, Hadi Edward sempat menghubungi istrinya, chat keduanya pun viral setelah dibagikan sang istri.
Seorang pria bernama Hadi Edward (37) menjadi korban begal.
Edward yang berdomisili di jalan DR FL Tobing No.27, Kelurahan Pusat Pasar, Kota Medan ini dibegal pada Senin (18/11/2019) pukul 01.00 WIB.
Usai mengalami peristiwa nahas itu korban sempat dirawat intensif di RS Columbia, Jalan Listrik Medan.
• Prosesi Wisuda Jadi Duka, Nurul Faqih Tewas saat Akan Diwisuda, Video Kakak Gantikan Adiknya Viral
Kala itu, korban melintas dari Jalan Gaharu II menuju Jalan Bambu, Kecamatan Medan Timur.

Teranyar, lewat sebuah postingan pada 28 November 2019 pukul 08.09, akun Facebook atas nama Henky Chandra menyebutkan bahwa setelah mengalami luka parah di bagian kepala akibat dianiaya para pelaku begal di Jalan Bambu II, Kecamatan Medan Timur.
"Pria ini tewas kehilangan nyawanya," tulisnya di akun lini masa Facebook.
"Dia anak seorang pengusaha nasi ayam bernama Ahuat," sambungnya.
Dijelaskan Henky saat itu laju sepeda motor korban dapat dikejar oleh para pelaku.
Seperti tak mau kehilangan mangsanya, salah satu pelaku langsung menabrakkan sepeda motornya ke sepeda motor yang dikendarai korban.
Lantas, korban pun jatuh dan terkapar.
• Gara-gara Tali Tas Nyangkut saat Dibonceng Ojek Online, Mahasiswi Unpad Tewas Terlindas Truk
Chat Terakhir Korban
Selanjutnya, para pelaku menganiaya korban hingga berlumuran darah.
Beberapa warga yang melihat korban tergeletak di jalan tersebut dengan luka parah di bagian kepala.
Warga pun beserta sejumlah pengendara langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.
Lewat akun Instagram primadonnaelly, istri korban yang bernama asli Elly Edward Tan mengunggah sebuah capture percakapan dia dan suami sesaat sebelum peristiwa nahas terjadi.
"Udah smpk y," tanya Elly.
"Udh yank," jawab Hadi.
"Mai lma2 plg. Ingat plg bawa kereta. Klu vs makan lh. Lg," tanya Elly.
"Ok syank, Ga ush lah," jawabnya.
• Janda Hamil Ditemukan Tewas Mengenaskan, Dibunuh Anak SMA Gegara Kesal Disuruh Bertanggung Jawab
"Ada apa w dah mau tdr," sebut Elly.
"Ethan dah tdr?," tanya Hadi lagi.
"Udh," balas Elly.
"Ouwh... Ya udh syank," balas Hadi lagi.
Menurutnya informasi yang didapatkan chat tersebut, merupakan chat terakhir Elly bersama suami satu jam sebelum kejadian terjadi.
Sedangkan para pelaku sebelumnya telah melarikan diri usai melakukan penganiayan terhadap korban.
Sebelumnya pada Selasa (19/11/2019) lalu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto menegaskan, pihaknya telah membentuk tim khusus bersama dengan Polsek Medan Timur untuk mengungkap kasus ini.
"Kita bentuk tim khusus," ucapnya singkat. (Sosok.id/*)