Kaleidoskop 2019
Kaleidoskop 2019 Fenomena Astronomi Penting yang Jarang Terjadi, Hujan Meteor Geminid
Berikut beberapa sejarah astronomi dan fenomena langit sepanjang 2019 yang telah kami rangkum untuk Anda:
Selama ini, rupa obyek yang kemudian dikenal dengan nama lubang hitam (black hole) itu selalu dicari. Jika ada foto lubang hitam yang beredar, itu hanya ilustrasi berdasarkan gagasan yang ada.
Seperti terlihat dalam gambar, wujud lubang hitam persis seperti imajinasi ilmuwan dan film fiksi ilmiah Hollywood yang pernah beredar.
"Yang kita lihat adalah obyek yang jauh lebih besar dari ukuran keseluruhan tata surya kita.
Massanya 6,5 miliar kali lebih besar dari Matahari. Ini juga merupakan salah satu lubang hitam terbesar di alam semesta yang kita pikirkan.
Ini betul-betul monster, raja dari segala lubang hitam di alam semesta," kata Heino Falcke dari Radboud University di Belanda yang merupakan salah satu pengusul proyek riset.
Gambar lubang hitam (black hole) yang dapat dipotret berada di galaksi M87, berjarak 500 triliun kilometer dari Bumi.
Benda monster itu dapat dipotret berkat usaha bersama mengamati menggunakan 8 teleskop di sejumlah wilayah dunia yang keseluruhan perangatnya dinamai Event Horizon Telescope (EHT).
Menurut Marufin Sudibyo, astronom amatir Indonesia, foto lubang hitam ini adalah salah satau penemuan terpenting abad ke-21 dari bidang sains.
Selain itu, foto ini dapat dijadikan bukti bahwa omongan Albert Einstein terbukti benar.
• Viral Penemuan Bayi Dikubur Hidup-hidup di Kolong Rumah Warga Palopo, Tengkurap di Lubang 20 cm
3. Komet Borisov dari ruang antarbintang

Benda langit itu tampak sebagai bintik cahaya samar dengan bentuk ekor tak kalah samar. Sangat redup, kecerlangannya hanya 1 persen dari planet–kerdil Pluto nan legendaris.
Gennady Borisov, astronom amatir Ukraina yang bekerja sebagai insinyur di Sternberg Astronomical Institute di Crimea, menjadi orang pertama yang menyaksikannya pada Jumat malam 30 Agustus 2019 waktu setempat.
Borisov merekamnya melalui teleskop reflektor 65 sentimeter buatan sendiri. Siapa sangka, komet tersebut ternyata datang dari ruang antarbintang.
Komet Borisov adalah benda langit ketiga yang berasal dari ruang antarbintang yang ditemukan manusia sepanjang sejarah.
Saat ditemukan, komet ini berjarak 404 juta kilometer dari Matahari kita dan sedang bergerak mendekat ke sang surya menuju titik perihelionnya. Titik perihelion itu dicapai pada 9 Desember 2019 ini, sejarak 293 juta kilometer.