Kaleidoskop 2019

Kaleidoskop 2019 Fenomena Astronomi Penting yang Jarang Terjadi, Hujan Meteor Geminid

Berikut beberapa sejarah astronomi dan fenomena langit sepanjang 2019 yang telah kami rangkum untuk Anda:

Editor: Asytari Fauziah
iNews.id
Ilustrasi benda langit superterang melintas 

Saat komet Borisov sangat dekat degan Bumi pekan lalu, Indonesia sulit melihatnya karena cahaya sangat redup dan tertutup cahaya Bulan purnama.

Observasi komet Borisov ini penting guna lebih memahami semesta khususnya komposisi bahan penyusun sistem keplanetan di luar tata surya kita.

Juga penting artinya dalam memitigasi potensi ancaman dari langit. Seperti diperlihatkan dalam kasus asteroid 08012014, benda–benda langit dari ruang antarbintang pun punya potensi menumbuk Bumi menciptakan hantaman kosmik.

Kaleidoskop 2019 Misteri Hilangnya Thoriq di Gunung Piramid, Pencarian Sampai 12 Hari!

4. Hujan Meteor Geminid

Ilustrasi hujan meteor Geminid
Ilustrasi hujan meteor Geminid (Kompas.com)

Hujan meteor Geminid pada tahun ini sudah mulai muncul sejak 4 Desember 2019. Namun, aktivitasnya memuncak pada Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2019.

Wilayah Indonesia sebenarnya dapat melihat hujan meteor Geminid, tetapi adanya bulan purnama membuat kondisi langit sangat cerah dan sulit untuk melihat fenomena tersebut.

American Meteor Society (AMS) juga menyebutkan, akhir pekan ini ada bulan purnama yang 96 persen hampir penuh. Hal ini menyebabkan cahaya bulan membuat hujan meteor sulit terlihat.

"Bulan purnama membuat hujan meteor Geminid sulit terlihat tahun ini," kata Robert Lunsford dari AMS, dilansir Newsweek, Selasa (10/12/2019).

"Kalau biasanya kita dapat melihat lebih dari 100 meteor Geminid per jam di area pedesaan, tahun ini mungkin hanya 20 meteor," imbuh Lunsford.

Hujan meteor Geminid berasal dari rasi bintang Gemini. Inilah kenapa dinamai hujan meteor Geminid.

Diwartakan Space.com, hujan meteor Geminid cenderung cerah dan berwarna pekat. Puing-puing yang menghasilkan Geminid diperkirakan berasal dari asteroid 3200 Phaethon.

Setiap tahun, antara tanggal 4 sampai 17 Desember, Bumi melintasi jalur orbit Phaethon di sekitar matahari dan beberapa puing yang ditinggalkan asteroid jatuh ke atmosfer Bumi, akhirnya terbakar menjadi meteor.

Heboh Benda Langit Superterang Lintasi Jateng dari Solo menuju Demak Rabu Malam, Meteor Jatuh?

5. Gerhana Matahari Cincin

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin (Kompas.com)

Jika pada 26 Desember 2019 nanti berada di Sumatera atau Kalimantan, Anda sangat mungkin menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (terjauh).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved