Alasan Penjaga Kos Pembunuh Wina Mardiani Ingin Bunuh Diri saat Ditangkap, Sampai Sembunyi di Hutan
Alasan penjaga kos pelaku pembunuhan terhadap mahasiswi Bengkulu, Wina Mardiani berusaha bunuh diri ketika ditangkap polisi akhirnya terungkap.
TRIBUNMATARAM.COM - Alasan penjaga kos pelaku pembunuhan terhadap mahasiswi Bengkulu, Wina Mardiani berusaha bunuh diri ketika ditangkap polisi akhirnya terungkap.
Pelaku Pardi alias PI (29) ditangkap polisi bersembunyi di dalam hutan di kawasan Empat Lawang, Sumatera Selatan, Rabu (18/12/2019).
Namun, ketika hendak diamankan polisi, Pardi malah mencoba mengakhiri hidupnya dengan melukai perutnya menggunakan pisua, juga berusaha bunuh diri.
Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak mengatakan, Pardi alias PI, mencoba bunuh diri saat ditangkap di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanang, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (18/12/2019).
Pardi merupakan pelaku pembunuhan Wina Mardiani, mahasiswi Universitas Bengkulu yang jenazahnya ditemukan dikubur di belakang indekos.
• Sempat Buron, Pelaku Pembunuh Mahasiswi Bengkulu Ditangkap di dalam Hutan Berusaha Bunuh Diri
Percobaan bunuh diri Pardi karena panik saat hendak ditangkap polisi.
Awalnya, keluarga Pardi berinisiatif menyerahkan pelaku ke Polsek Lintang Kanan dengan syarat ada jaminan pelaku tidak diamuk massa. "Jaminan keluarga itu dipenuh polisi, Namun, belum selesai upaya negosiasi keluarga dan polisi, pelaku nekat menusukkan pisau ke perut dan menggantung dirinya menggunakan tali," ujar Pahala, Jumat (20/12/2019).
Saat ini Pardi dirawat di RS Bhayangkara, Bengkulu.
"Kami menunggu sampai pelaku pulih baru akan dilakukan pemeriksaan," ujar Pahala.
Wina sebelumnya dikabarkan hilang selama tiga hari. Berkat pencarian warga dan pihak keluarga akhirnya jenazah Wina ditemukan.
Jenazah Wina ditemukan saat anggota keluarganya menemukan sandal milik korban di belakang indekos.
Polisi mengarahkan pemeriksaan ke istri Pardi, TK. TK mengakui bahwa suaminya yang membunuh Wina.
• Fakta Lengkap Pembunuhan Mahasiswi Bengkulu, Korban Diduga Selalu Tagih Janji & Buat Tersangka Kesal
Motifnya karena pelaku merasa dendam dan sakit hati diminta untuk memperbaiki motor korban yang rusak karena pernah ditabrak oleh pelaku.
Sebelum terjadi pembunuhan, pelaku menabrak motor korban yang terparkir di depan indekos.
Motor korban rusak di beberapa bagian. Korban menuntut pelaku memperbaiki kerusakan tersebut.