Bantu Cuci Baju, Siswi Pondok Pesantren Kaget Lihat Baju Berlumur Darah,Temukan Hal Tak Terduga!

Lebih parahnya dijadikan tempat untuk menghabisi nyawa seseorang atau bahkan membuang mayat dari korban meninggal?

Editor: Asytari Fauziah
Sosok.Id
Akan Mencuci Pakaian, Seorang Siswi Pesantren Kaget Saat Ambil Tumpukan Baju yang Berlumur Darah, Tak Disangka Ada Hal Aneh di Dalamnya! 

TRIBUNMATARAM.COM Mendalami agama sangatlah penting bagi banyak orang hingga mereka rela berguru atau nyantri di pondok pesantren.

Hal tersebut dimaksudkan agar seseorang dapat fokus mendalami ilmu agama tersebut.

Termasuk salah satu siswi di sebuah pondok pesantren yang ada di Magetan ini.

Bahkan di usia muda santri-santri rela untuk tidak pulang dan bertemu kedua orang tua demi mendalami ilmu agama.

Teriak Kesakitan Tak Dihiraukan Ibu Kandung, Bayi 2 Tahun Digantung & Dijadikan Samsak Ayah Tirinya

Semuanya tersebut demi tetap bisa fokus untuk mendalami ilmu keagamaan yang bisa membawa mereka ke jalur kebaikan.

Namun bagaimana bila sebuah pondok pesantren yang harusnya menjadi tempat yang sakral dalam sebuah agama karena untuk memperdalam ilmu justru digunakan untuk hal yang tidak manusiawi.

Lebih parahnya dijadikan tempat untuk menghabisi nyawa seseorang atau bahkan membuang mayat dari korban meninggal?

Ilustrasi bayi pegang tangan ibunya
Ilustrasi bayi pegang tangan ibunya (Kompas.com)

Dilansir dari Kompas.com, Kepolisian Resor Magetan, Jawa Timur, masih menyelidiki kasus tewasnya bayi yang baru dilahirkan di pondok pesantren di Kecamatan Plaosan.

Kasatreskrim Polres Magetan AKP Sukatni mengatakan, jasad bayi laki-laki tersebut ditemukan di antara tumpukan baju di dalam ember milik AF (20), salah satu siswi pondok tersebut.

Keguguran Janin Saat Kandungan 14 Minggu, Ibu Nekta Simpan Jenazah Bayinya di Kulkas, Ini Alasannya

"Kejadiannya Sabtu (21/12/2019) kemarin. Bayi laki ditemukan meninggal dengan posisi tengkurap di antara tumpukan baju dalam ember oleh salah satu siswi pesantren,” ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).

 
Lahirkan Bayi di Baskom, ternyata Gadis Bercadar Ini Baru 6 Bulan Belajar Agama di Plaosan Magetan
Lahirkan Bayi di Baskom, ternyata Gadis Bercadar Ini Baru 6 Bulan Belajar Agama di Plaosan Magetan (SURYA.co.id/Doni Prasetyo)

Sukatni menambahkan, penemuan mayat bayi berawal ketika AS, salah satu siswi pondok yang akan mencuci baju pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB.

AS melihat ember milik AF berisi baju berada di depan pintu masuk kamar mandi. Karena mengetahui temannya sedang sakit, AS berencana membantu mencuci baju AF.

“Karena baju di dalam ember tersebut banyak darah, maka saksi mengambil baju satu per satu.

Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki laki dengan posisi tengkurap, yang diperkirakan sudah meninggal dunia,” imbuhnya dikutip dari Kompas.com.

Gegara KTP Pria Ini Kehilangan Bayi yang Dilahirkan Istri, Tak Ditolong RS Meski Tubuh Sudah Keluar

Atas temuan mayat bayi laki-laki tersebut, AS kemudian melaporkan kepada pengurus pondok.

Pengurus pondok kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Plaosan.

Polisi yang menerima laporan kemudian mengevakuasi mayat bayi tersbeut ke RSUD Dr Sayidiman, Magetan, untuk divisum.

Reaksi Ammar Zoni Saat Irish Bella Sebut Kehilangan Bayi Kembar karena Ucapan Suaminya Selama Hamil

“Prosesnya masih permintaan keterangan para saksi dan menunggu hasil visum resmi mayat bayi maupun orangtua kandung yang diduga yang melahirkan,” ucap Sukatni ikutip dari Kompas.com.(Sukoco)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi Laki-laki Ditemukan Tewas di Ember Tumpukan Baju Siswi Pesantren"

LA (18) dan bayi berusia 3 minggu dalam kardus yang ia temukan dekat rumahnya di Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (28/11/2019) pagi.
LA (18) dan bayi berusia 3 minggu dalam kardus yang ia temukan dekat rumahnya di Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (28/11/2019) pagi. (KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)

Penemuan Bayi 3 Minggu Dalam Kardus, Orang Tua Tinggalkan Surat Menyentuh untuk Putrinya

TRIBUNMATARAM.COM Seorang gadis 18 tahun (LA) menemukan bayi berusia 3 minggu dengan pakaian lengkap, orang tua titipkan surat untuk yang menemukan bayinya, ini isinya.

Surat yang sangat menyentuh dituliskan ibu dari bayi yang dititipkan di panti asuhan ini.

Sebut keadaan yang memaksa meninggalka bayi yang diberi nama Grace ini.

Bayi berusia 3 minggu ditemukan dalam kondisi hidup dan tampak sehat di dalam kardus yang diletakkan di pinggir Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (28/11/2019).

 Kronologi Lengkap Bayi yang Digigit Tikus Got, Sang Ibu Alami Trauma dan Tak Mau Tinggalkan Bayinya

LA (18), penjaga warung yang menemukan bayi itu pertama kali, mendapati bayi tersebut mengenakan pakaian lengkap.

Dalam kardus itu, si bayi ditemani beberapa lembar pakaian bayi dan selimut serta secarik surat wasiat yang diduga dari orangtua bayi tersebut.

Lidia saat menunjukkan TKP penemuan bayi dalan kardus.
Lidia saat menunjukkan TKP penemuan bayi dalan kardus. (TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar)

Begini isinya:

"Untuk anakku sayang.

7 November 2019

Kamu terlahir di dunia, bayi kecil yang sangat cantik. Kami menyayangimu, Nak.

Maafkan kami, kalau kami harus menitipkan kamu di panti asuhan. Bukan karena kami tidak sayang atau kami membencimu.

Namun, karena keadaan yang tidak memungkinkan dan situasi yang rumit yang memaksa kami harus melakukan ini.

Grace, anakku, tumbuh jadi anak yang baik, ya. Kamu pasti akan jadi anak baik.

Kamu harus jadi wanita yang kuat, baik, pintar, dan berguna di mana pun kamu berada.

Kami akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu..

Kami menyayangimu..

Untuk ibu panti, tolong rawat anak saya, ya, karena keadaan yang tidak memungkinkan, saya terpaksa menaruh anak ini di sini.

Mohon maaf jika caranya kurang baik, tolong jaga dan rawat anak ini, saya sangat mengasihinya.

Saya hanya ingin anak saya dapat hidup lebih baik dan layak.

Nama anak ini, Grace."

Bayi ini sekarang berada di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi untuk diperiksa kesehatannya.

"Nanti bayi di rumah sakit kalau dinyatakan sehat, siapa yang mau adopsi, silakan.

Cuma ada kriteria tertentu untuk membatasi calon orangtua asuh nanti," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Lanjut Usia dan Anak Dinas Sosial Kota Bekasi, Martoyo di Mapolsek Bekasi Timur, Kamis siang. (Kompas.com/Vitorio Mantalean/Jessi Carina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isi Surat Wasiat di Samping Bayi dalam Kardus di Bekasi: Bukan karena Kami Membencimu..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved