Berita Terpopuler
POPULER Wanita Hamil 6 Bulan yang Lumpuh, Tewas Disiksa Suami karena Sembur dengan Makanan
Viral wanita hamil 6 bulan tewas dianiaya suami dan anak, pelaku akhirnya tertangkap dan ungkap alasannya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Viral wanita hamil 6 bulan tewas dianiaya suami dan anak, pelaku akhirnya tertangkap dan ungkap alasannya.
Sanima (37) seorang wanita yang tengah hamil 6 bulan meninggal dunia setelah disiksa oleh suami dan anak kandungnya sendiri.
Warga Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura tersebut mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya atas perbuatan sang suami.
Setelah sempat buron, pelaku yang juga suami Sanima bernama Musa (39) akhirnya berhasil ditangkap.
Musa pun menjelaskan alasannya tega menyiksa Sanima yang tengah mengandung 6 bulan.
Dikutip TribunMataram.com dari TribunJatim.com, Rabu (25/12/2019), Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan jika kejadian penganiayaan itu bermula pada bulan November 2019.
• Bocah 3 Tahun Tergolek Tanpa Busana Tak Bisa Bergerak, Disiksa Ibu Kandung Gegara Mirip Mantan Suami
Saat itu tersangka hendak memberikan makanan terhadap korban, namun korban tidak mau dan menyemburkan makanan tersebut kepada tersangka.
Akibatnya tersangka emosi dan mencubit paha korban sebanyak 5 kali.
“Selang lima hari, kejadian serupa terjadi lagi dan tersangka memukul korban memakai kastok/gantungan baju.
Tak cukup cukup sampai disitu penganiayaan yang dilakukan tersangka terhadap korban sebanyak 4 kali dalam satu bulan, dimana kejadian yang terakhir tersangka menganiaya korban menggunakan tongkat kayu sehingga korban mengalami memar, lebam di sekujur tubuhnya," ungkap Rama, dilansir TribunJatim.com, Rabu (25/12/2019).

Korban Sanima ternyata sudah sejak lama mengalami kelumpuhan.
Dikatakan sang suami, Sanima sudah belasan tahun lumpuh dan hanya dirinya yang merawat.
Karena jengkel atas perlakuan Sanima saat disuapi obat, Musa pun menyiksanya.
Masih kata AKBP Rama, sebelum meninggal dunia, korban sempat di bawa kerumah keluarganya yang di Camplong Sampang.
Kemudian korban di bawa ke RSUD Sampang dan di rawat selama 3 hari.

Namun kondisi korban tidak kunjung membaik hingga akhirnya korban meninggal dunia pada hari Sabtu 21/12/2019.
"Kami akan melakukan cek TKP dan berkoordinasi dengan rumah sakit Sampang sekaligus untuk dilakukan visum untuk mengetahui penyebab luka dan lebam di tubuh korban," ujar AKBP Rama.
• POPULER Rekonstruksi Meninggalnya Zaenal Abidin yang Dianiaya Polisi Meski Sudah Tak Berdaya
Setelah itu, penyidikan dimulai dan terhitung selama 24 jam sejak kasus dilaporkan di Polres Bangkalan oleh keluarga korban dan akhirnya pelaku berhasil diamankan.
"Pengakuan tersangka, melakukan penganiayaan terhadap korban sudah dilakukan berkali kali dengan motif karena jengkel," lanjut perwira berpangkat melati dua di pundak ini.
"Alasannya, karena ketika disuapi makan dan diberi minum obat tidak mau ditelan dan disemburkan ke muka tersangka, hingga tersangka merasa jengkel dan melakukan penganiayaan", pungkasnya.
Atas perbuatannya tersangka dijerat Pasal 23, 04 UU No.23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan acaman 5 sampai 15 tahun penjara.
"Kurungan pidana yang kami kenakan kepada MS yakni maksimal 15 tahun penjara karena telah menghilangkan nyawa seseorang dengan cara KDRT,"tutup mantan Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim tersebut kepada media.
Viral di Facebook
Diberitakan sebelumnya, kasus kematian Sanima begitu viral di media sosial.
Satu di antaranya diunggah oleh akun Facebook dan Instagram Yuni Rusmini.
Melalui Instagram, akun Yuni Rusmini menyebut suami Sanima menyiksa korban bersama anak kandungnya hingga korban meninggal pada 21 Desember 2019, dikutip TribunJatim.com, Selasa (24/12/2019).
"Berawal, saat Nima menghubungi saudaranya via seluler meminta dirinya supaya dijemput di rumah suaminya karena terjatuh lalu sakit, Rabu 18/12/2019, pihak keluarga tanpa curiga menjemput dan membawanya ke rumah sakit Umum (RSUD), Mohammad Zyn Kab, Sampang," ungkap Toha, kerabat Nima.
“Awalnya warga sekitar yang sampaikan kalau Nima disiksa suaminya, pada saat perjalanan ke rumah sakit itulah Nima membenarkan hal itu,” sambung dia.
• Anaknya Korban Demo di Gedung DPR, Tangis Histeris Rosminah Ibunda Akbar Alamsyah: Anak Saya Disiksa
Tidak cukup disitu, keterangan Maskur kades Pamolaan bahwa tiga tahun silam suaminya menganiaya hingga mengalami kebutaan.
“Sekitar tujuh bulan lalu Nima berada di sini, dengan segala alasan suami dan anaknya menjemput untuk dibawa pulang ke Cangkareman.
Saya sempat kaget mendengar Nima mengalami kritis dibawa ke rumah sakit hingga meninggal,” terang kades Pamolaan.
Sementara Rifai Lasbandra yang mendampingi keluarga korban menjelaskan, untuk menghindari adanya korban jiwa saya sarankan supaya melaporkan permasalahan ini ke Polres Bangkalan,
“Alhamdulillah sekarang sudah ditangani Polres Bangkalan, sebelum Nima di kebumikan anggota Reskrim sudah ke rumah Duka,” Jelas Rifai," bunyi keterangan postingan Yuni Rusmini. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)