Fakta Lengkap Penemuan Kerangka Manusia di Septic Tank, Curhatan Ibu & Wasiat Suami yang Meninggal
Kerangka manusia ditemukan di dalam septic tank rumah warga di Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Minggu (22/12/2019).
TRIBUNMATARAM.COM - Kerangka manusia ditemukan di dalam septic tank rumah warga di Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Minggu (22/12/2019).
Usai dievakuasi, kerangka dibawa ke RS Bhayangkara, Yogyakarta.
Adapun, pemilik septic tank diketahui bernama Maluyo.
Pada awal penemuannya, warga menduga kerangka itu adalah Ayu Shelisa, menantu perempuan Maluyo yang hilang beberapa tahun lalu. Berikut fakta-gaktanya:
1. Gelang dan bordir jadi petunjuk

Dokter Forensik RS Bhakti Polda DIY menemukan gelang hitam dan potongan bordir pakaian pada kerangka tersebut saat melakukan visum luar.
Polisi kemudian menunjukkan gelang dan bordir itu pada keluarga Ayu.
"Orangtua Ayu meyakini dan membenarkan terhadap barang tersebut milik anaknya Ayu Shelisa," kata Riko kepada wartawan, Rabu (25/12/2019).
Keluarga Ayu langsung membuat surat serah terima. Kerangka tersebut akhirnya dikebumikan atas permintaan keluarga.
• Terungkap Identitas Kerangka Manusia di dalam Septic Tank, Sudah Hilang Sejak 10 Tahun Lalu
Hilang sejak 2009

Ayu Shelisa diketahui merupakan menantu Maluyo.
Ketua RT 7 Karangjati, Desa Bangunjiwo Suparno mengemukakan, Ayu menikah dengan putra Maluyo yang bernama Edi pada tahun 2006.
Namun pada 2009, Ayu menghilang secara misterius.
Sepuluh tahun setelah hilangnya Ayu, warga setempat kemudian dikejutkan dengan temuan kerangka manusia di septic tank milik Maluyo.
Beberapa bagian kerangka sudah hancur. Menurut keterangan polisi, diperkirakan kerangka tersebut berusia lebih dari lima tahun.
• Berawal dari Mimpi Ibu yang Anaknya Hilang 10 Tahun Lalu, Kerangka Manusia Ditemukan di Septic Tank
Surat wasiat Edi sebut Ayu telah meninggal

Ilustrasi jasad
Meski tak lagi melihat AS di rumah Maluyo, warga tidak langsung curiga.
Sebab warga mengira Ayu pulang ke rumah keluarganya karena bercerai dengan Edi.
Putra Maluyo yang juga merupakan suami Ayu, Edi diketahui meninggal dunia belum lama ini.
Sebelum meninggal, Edi membuat surat wasiat. Surat itu membuka informasi bahwa istrinya telah meninggal dunia.
"Wasiat isinya intinya pokoknya 'pak mak aku arem nyusul mboh tua (Bapak dan Ibu, saya mau menyusul kakek nenek) sama istri saya'," ucapnya.
Tiga orang diperiksa

Polisi memeriksa tiga orang terkait penemuan kerangka di septic tank.
Meski demikian, polisi tidak memerinci siapa saja pihak yang diperiksa.
"Saat ini sudah tiga orang diperiksa sehubungan penemuan kerangka tersebut," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Asep Adi Saputra di Jakarta.
Ia menambahkan, Polres Bantul juga telah melakukan pemeriksaan melalui laboratorium forensik guna mengungkap kasus ini.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Sabrina Asril, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief/Editor : Pythag Kurniati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerangka Manusia di "Septic Tank", Menantu Pemilik Rumah Hilang hingga Gelang dan Bordir Jadi Petunjuk"

Curhatan Ayu Selisa Sebelum Akhirnya Hilang 10 Tahun Lalu, Suami Kerap Lakukan KDRT
TRIBUNMATARAM.COM - Keluarga Ayu Selisa (kemarin ditulis Ayu Shelisa), kerangka yang ditemukan di septic tank di Karangjati RT 07 Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, berharap polisi bisa mengungkap penyebab meninggalnya anak perempuannya.
Ibunda Ayu Selisa, Anik Maidarningsih (51) saat ditemui di rumahnya di Badran RT 39 RW 9, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, menceritakan, Seli panggilan almarhum Ayu Selisa menikah dengan Edi Susanto pada usia cukup belia, yakni 16 tahun.
Saat itu, Edi sekitar umur 19 tahun.
Setelah menikah, keduanya hidup berdua layaknya suami istri pada umumnya.
• Berawal dari Mimpi Ibu yang Anaknya Hilang 10 Tahun Lalu, Kerangka Manusia Ditemukan di Septic Tank
Namun seiring berjalannya waktu, biduk rumah tangga pasangan muda ini terbuka.
Di usia satu tahun pernikahan, Edi yang tampak ramah di hadapan mertuanya ternyata kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada Seli.
Hal itu terungkap, ketika Seli menceritakan kehidupan pernikahannya kepada Anik. Edi bekerja sebagai buruh serabutan, Seli tak kerja.

“Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah.
Saya sebagai orang tua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar),” ujarnya kepada wartawan Kamis (26/12/2019)
Sampai akhirnya, pada 2009, Seli menghilang secara misterius. Tak ada kabar.
Sejak terakhir bertemu 2008, Anik terus berupaya mencari ke rumah di Karangjati RT 07, dijawab pergi oleh Edi maupun keluarganya.
Memang sejak anaknya menikah, Seli dan Edi sering bertandang ke rumahnya, jika tak datang biasanya dirinya sering berkunjung.
“Seminggu enggak kelihatan ke sini saya sering ke sana (Karangjati),” ucapnya.
Seli memiliki saudara kembar Leli.
Keyakinan Leli, yang sampai saat terakhir penemuan kerangka masih berpikir positif jika adiknya masih hidup, pun sirna.
Berkaca, dari peristiwa sejak awal menikah sampai hilang. Anik berkeyakinan, Edi yang meninggal dunia 50 hari lalu sebagai pelaku bunuh diri adalah orang yang paling bertanggung jawab.
“Menurut saya Edi. Saya yakin juga ada yang ngrewangi (membantu),” ujarnya.
Untuk saat ini, lanjut Anik, dirinya hanya bisa berharap kasus ini dibuka oleh polisi. Siapa pun yang bertanggung jawab kematian putrinya harus dihukum.
Jika benar dibunuh oleh menantunya, Anik merasa apa yang dilakukan Edi bukan manusia lagi.
“Kenapa dulu tidak dikembalikan ke saya saja,” Ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengaku masih mendalami kemungkinan dugaan pembunuhan terhadap Seli.
“Dugaan ada indikasi pembunuhan,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi.
“Ada indikasi penyebabnya terjadinya itu karena pembunuhan. Karena kalau dilihat keberadaan kerangka itu ada di dalam septic tank, bukan di tempat umum atau (kondisi) terjatuh atau bagaimana,” katanya.
• Sempat Diduga Praktik Perdukunan, Misteri 25 Makam Tasikmalaya Digali Terkuak, Pelaku Bukan Manusia
Beberapa indikasi yang mengarah ke pembunuhan, di antaranya, Edi saat bunuh diri pun meninggalkan surat wasiat akan menyusul istrinya.
Apalagi kerangka ada dalam septic tank.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa lima orang saksi, di antaranya orang tua Edi, orang tua Seli, hingga dokter forensik.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan akan diperiksa saksi-saksi yang lain yang mengarah atau mengetahui kejadian tersebut.
“Kalau dari penyelidikan saksi-saksi petunjuk yang ada mengarah Edi,” ucapnya.
Untuk penyebab kematian, pihaknya masih perlu mendalami informasi dan keterangan lain.
Sebab, belum tampak adanya tanda kekerasan. Untuk itu, pihaknya berharap jika ada warga yang mengetahui untuk kooperatif dan mau bersaksi. (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono/Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Pesan Ayu Selisa, Kerangka yang Ditemukan di Septic Tank pada Ibunda Sebelum Menghilang"