Pelaku Penyiram Novel Baswedan Ditangkap atau Serahkan Diri? Polri : Yang Penting Gak Salah Tangkap

Ditanya apakah pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan ditangkap atau menyerahkan diri, ini jawaban Polri.

(KOMPAS.com/ CHRISTOFORUS RISTIANTO)
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan para pegawai serta kuasa hukum di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019). 

Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah. Dia menjalani operasi mata di Singapura.

Penangkapan dua pelaku itu kemudian dianggap janggal oleh Tim Advokasi Novel Baswedan.

Ketika Dugaan Keterlibatan Polisi Terbukti dalam Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Salah satu kejanggalannya yakni adanya perbedaan informasi mengenai apakah dua pelaku itu ditangkap atau menyerahkan diri.

Anggota Tim Advokasi Novel, Alghiffari Aqsa juga melihat penangkapan ini seolah-olah temuan baru dari Polri.

"Misal apakah orang yang menyerahkan diri mirip dengan sketsa-sketsa wajah yang pernah beberapa kali dikeluarkan Polri. Polri harus menjelaskan keterkaitan antara sketsa wajah yang pernah dirilis dengan tersangka yang baru saja ditetapkan," ujar Alghiffari dalam siaran pers, Jumat. (Kompas.com/Ardito Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyerang Novel Ditangkap atau Menyerahkan Diri? Ini Jawaban Polri", https://nasional.kompas.com/read/2019/12/28/12533251/penyerang-novel-ditangkap-atau-menyerahkan-diri-ini-jawaban-polri?page=all#page2.

Idham Azis usai dilantik sebagai Kapolri, di istana Negara, Jakarta,Jumat (1/11/2019).
Idham Azis usai dilantik sebagai Kapolri, di istana Negara, Jakarta,Jumat (1/11/2019). ((KOMPAS.com/Ihsanuddin))

Kapolri Idham Azis Prihatin Anggota Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Janji Penyelidikan Transparan

TRIBUNMATARAM.COM - Kapolri Idham Azis mengungkapkan keprihatinannya mengetahui dua anggota polri aktif terlibat penyiraman air keras pada penyidik KPK Novel Baswedan.

Idham Azis pun menjanjikan jika penyidikan kali ini akan dilakukan secara transparan.

Dirinya turut meminta kepada berbagai pihak agar bersabar dan memberi penyidik waktu untuk melanjutkan penyelidikan.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengaku prihatin ada dua anak buahnya yang ditangkap karena diduga menyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

"Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja namun di balik itu saya juga prihatin karena ternyata pelakunya anggota Polri," kata Idham di Auditorium PTIK, Sabtu (28/12/2019).

 Meski Apresiasi Polri Tangkap Pelaku Penyiraman, Novel Baswedan : Keterlaluan Disebut Dendam Pribadi

Idham pun meminta asas praduga tak bersalah dikedepankan dalam proses penyidikan terhadap dua anggota polisi aktif yang diduga menyerang Novel tersebut.

Ilham dan Irfan Urane Azis anak Kapolri Idham Azis
Ilham dan Irfan Urane Azis anak Kapolri Idham Azis (Tribun Jakarta)

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menjamin proses penyidikan akan berjalan secara transparan.

"Beri waktu para penyidik untuk melakukan proses penyelidikan, ke depan sidangnya juga akan terbuka di pengadilan negeri. Asas praduga tak bersalah harus dihormati," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Polri telah menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi  Novel Baswedan, Kamis (26/12/2019) kemarin.

 Ketika Dugaan Keterlibatan Polisi Terbukti dalam Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved