Berita Terpopuler
POPULER Pria Ini Mendadak Kaya setelah Kampungnya Terendam Banjir, Berawal dari Cuci Piring
Banjir membawa berkah, pria ini mendadak kaya setelah kampungnya terendam banjir.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Banjir membawa berkah, pria ini mendadak kaya setelah kampungnya terendam banjir.
Seorang pria bernama Baba masih ingat ketika banjir menenggelamkan rumahnya di Ulunggolaka, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Selatan 2017 silam.
Kala itu, rumah Baba ikut terendam bersama ratusan rumah warga lainnya.
Namun, Baba justru mendapatkan rejeki nomplok tatkala mencuci piring bekas makan siangnya.
Dikutip TribunMataram.com dari Pos Belitung, Kamis (2/2/2019), sekitar pertengahan bulan April tahun 2017 silam, banjir tahunan melanda daerah Ulunggolaka, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Selatan.
Banjir tahunan yang melanda daerah ini sama parahnya dengan bencana banjir yang kini tengah dialami oleh sejumlah warga ibukota.
Ratusan rumah terendam dan ribuan barang berharga milik warga habis terbawa arus air yang menggenangi daerah mereka.
Namun usai banjir surut, bukannya terpuruk, warga Ulunggolaka malah mendadak jadi kaya dalam semalam.
• Ibu Muda Tewas Tersengat Listrik Kulkas saat Banjir, Bayi 4 Bulannya Nyaris Jatuh ke Genangan Air
Tumpukan emas tersebut ditemukan oleh salah seorang warga yang tengah mencuci piring, Baba.

Kepada awak media, Baba mengaku saat itu ia tengah beristirahat usai makan siang.
Sembari mencuci piring bekas makan siangnya, Baba iseng mendulang seperti penambang emas di bantaran sungai.
Tak disangka, aksi isengnya itu ternyata menghasilkan butiran emas dengan ukuran besar.
"Saya kan tiap hari berprofesi sebagai tukang gergaji pohon.
• Video Ahok Komentari Banjir Jakarta Viral, Komentar ke Anies Baswedan Paling Disorot
Saat beristrahat setelah makan siang, saya cuci piring di sungai sambil iseng-iseng mendulang. Eh, ternyata ada emasnya," kata Baba.

Tak ayal penemuannya ini pun langsung dikabarkan kepada warga lainnya dan menyebar luas hingga ada warga yang mengikuti jejaknya.
"Ada warga yang tahu kalau saya mendulang emas. Dia ikut dan ini cerita terus beredar hingga saat ini banyak orang yang lokasi tambang itu," tutur Baba.
Saking melimpahnya emas dalam aliran sungai tersebut, dalam sehari ada seorang warga yang bisa mendulang emas 10 hingga 30 gram dalam sehari.
"Sekitar empat hari kabar menyebar luas akhirnya sekarang ratusan orang padati lokasi. Kalau kami berbicara hasil memang ada, Pak.
Saya saja bisa dapat sampai 30 gram sekali mendulang. Pendulangan masih manual," kata Mardin, salah seorang warga yang ikut jadi korban dampak banjir.
Hingga saat ini, belum ada aparat yang turut mengawasi.
Bupati Kolaka Ahmad Safei menyatakan, pemerintah akan segera menertibkan lokasi penemuan emas tersebut.
Sebab, menurut pengakuan Bupati Kolaka tempat itu masuk dalam wilayah konservasi.
• Curhat 5 Artis yang Rumahnya Ikut Terendam Banjir, Kulkas Rian DMasiv Hanyut
"Itu kawasan konservasi, dilindungi."
"Masyarakat tidak dibenarkan beraktivitas di tempat tersebut," kata Ahmad Safei usai mengikuti HUT Sultra ke-53 di kawasan eks MTQ Kota Kendari.
Maka, pemerintah sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat akan status lokasi tersebut.
Ahmad Safei menegaskan, pemerintah memberikan waktu kepada seluruh warga untuk meninggalkan lokasi tersebut dalam kurun waktu dua minggu ke depan.
"Jika masih ada yang melakukan aktivitas penambangan emas, maka kami akan paksa keluar," tutupnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Daftar Lengkap 16 Korban Tewas Banjir Jabodetabek, Hipotermia, Tenggelam & Tersengat Listrik
TRIBUNMATARAM.COM – Korban banjir Jabodetabek kembali bertambah, Kamis (2/2/2020), berikut daftar lengkap identitas korban.
Banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Selasa (31/12/2019) hingga hari ini, Kamis (2/2/2019) kembali memakan korban jiwa.
Korban yang berjatuhan kebanyakan meninggal disebabkan karena hipotermia.
Sebelumnya diinformasikan, jumlah korban yang meninggal dunia total 9 orang dari seluruh wilayah Jabodetabek.
Namun, Kamis (2/2/2020) jumlah korban bertambah menjadi 16 orang yang meninggal dunia.
Hal ini berdasarkan update Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (2/2/2020).
• Ibu Muda Tewas Tersengat Listrik Kulkas saat Banjir, Bayi 4 Bulannya Nyaris Jatuh ke Genangan Air
“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2020), dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Sementara itu Sutarmi (73) dan Arfiqo Alif (16) tersetrum aliran listrik.
Sutarmi ditemukan meninggal dunia di RT 16/RW 02, Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, sedangkan Arfiqo di Jl Kp Irian Gang 2 RT 12/RW 06, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sedangkan, Agus (19) diketahui tenggelam di Kali BKT RT 05/RW 11, Kelurahan Duren Sawit dan Jakarta Timur, serta Yuda Irawan (29) diketahui tenggelam di Jl Inspeksi Kali Grogol RT 01/RW 03, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah Barat, Jakarta Barat.
Satu korban yakni Sanusi hingga kini masih dalam proses pencarian setelah diketahui tenggelam di Kali BKT RT 05/RW 11, Kelurahan Duren Sawit dan Jakarta Timur.
• Video Ahok Komentari Banjir Jakarta Viral, Komentar ke Anies Baswedan Paling Disorot
Sementara di Bekasi, Andika Pradika (14) diketahui tenggelam saat bermain di selokan di Perum Bumi Bekasi Baru Blok V RT 002 / RW 030, Kelurahan Bojong, Kecamatan Rawa Lumbu.
Adapun di Kota Depok, diketahui terdapat tiga korban jiwa. Mereka adalah Amelia Susanti (27), Lusinah (68), dan Nizam Saputra (8).

Ketiganya merupakan warga Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, yang meninggal akibat tertimbun tanah longsor.
Di Kota Bogor, seorang warga Tanah Sereal, Kota Bogor bernama Kusmiyati (30) meninggal setelah korban tertimpa runtuhan rumah akibat tanah longsor.
• Bencana Banjir Buat Siswa SMA Tewas Tersengat Listrik, PLN Padamkan Listrik di 724 Wilayah
Sedangkan di Kabupaten Bogor, Marsdianto (20), warga Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede meninggal setelah terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul.
Di wilayah Tangerang Kota, Jamilah (55), warga Jl Garuda RT 02/ RW 06, Kelurahan Batu Jaya, Batu Ceper, Tangkot meninggal akibat tersengat listrik.
Terakhir, Teguh Taufik (36), warga Tengerang Selatan yang tersengat listrik di Perumahan Ciputat Baru, Jl Gelatik Nomor 12 RT 07/ RW 08, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat Tangsel. (TribunMataram.com/Salma Fenty)