Lebih Sadis dari Reynhard Sinaga, Kasus Robot Gedek Korban Dicabuli & Dibunuh, Ada Tanda di Perut

Selain Reynhard Sinaga pelaku pemerkosaan di Inggris, Robot Gedek pria di Indonesia ini juga tak kalah sadis saat melecehkan hingga membunuh korbannya

Editor: Asytari Fauziah
Tabloid Nova, BBC
Kasus robot gedek tak kalah sadis dari Reynhard Sinaga 

TRIBUNSTYLE.COM - Selain Reynhard Sinaga pelaku pemerkosaan di Inggris, Robot Gedek pria di Indonesia ini juga tak kalah sadis saat melecehkan hingga membunuh korbannya.

Kasus pemerkosaan Reynhard Sinaga seolah mengingatkan publik dengan Robot Gedek.

Pria bernama asli Ciswanto yang kerap disebut Robot Gedek ini juga memiliki sisi kelam seperti kasus Reynhard Sinaga.

Bahkan kejahatan yang dilakukan Robot Gedek ini disebut lebih mengerikan dari kasus Rynhard Sinaga.

Korbannya bukan remaja-remaja gemar nongkrong di kelab malam, tapi anak-anak jalanan.

 Pihak Istana Buka Suara Kasus Pemerkosaan Reynhard Sinaga di Inggris: Mencoreng Wajah Indonesia

 POPULER - Betah di Inggris, Reynhard Sinaga Ternyata Tak Mau Dinikahkan dengan Wanita Pilihan Ayah

Mereka disodomi sebelum akhirnya membunuhnya.

Kekejiannya tak berhenti sampai di situ, sebab para korban diberi tanda mengerikan pada bagian perutnya.

Perjalanan penuh kejutan dari predator seksual ini sendiri sebenarnya telah berakhir dengan kematiannya dua tahun lalu.

Seperti kehidupannya yang penuh kejutan, kematiannya pun berlangsung mengejutkan.

Setelah sakit dua hari, dia menghadap-Nya.

Deretan fakta kasus perkosaan Reynhard Sinaga
Deretan fakta kasus perkosaan Reynhard Sinaga (Instagram via BBC Indonesia)

Dikabarkan, Robot Gedek sakit setelah mendengar kabar dari teman satu selnya, waktu eksekusi sudah dekat membuat terpidana mati kasus sodomi itu mendadak napasnya terasa sesak.

Beberapa teman sekamar, menurut seorang sipir yang bertugas di LP Batu, Nusakambangan, mencoba mengobati dengan mengurut kakinya.

Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Sesak napasnya makin berat.

"Teman sekamarnya lalu memberitahukan kepada petugas yang berjaga dan kemudian melarikannya ke rumah sakit," ujar petugas tadi.

Sejak Sabtu (24/3/2007), terpidana yang menyodomi sejumlah anak gelandangan dan kemudian membunuhnya itu resmi mendapat perawatan di RSUD Cilacap.

 Gaya Hidup Mewah Reynhard Sinaga, Predator Seksual Puluhan Pria Inggris, Kini Divonis Seumur Hidup

 Sejak Kapan Reynhard Sinaga Terjerumus Penyuka Sesama Jenis? Semua Berawal dari Kisah Tahun 2015 Ini

Ia dirawat di Ruang Dahlia dengan penjagaan ketat. Selama sakit, yang bersangkutan terus mendapat pengobatan dan pengawasan dari tim dokter.

Namun, pada Senin (26/3/2007) pertolongan dari tim dokter di rumah sakit tersebut tak bisa membuat umur Robot Gedek bertambah panjang.

Pria yang dulu banyak menghabiskan hidup di rumah kumuhnya di jalanan Jakarta itu semakin sulit bernapas.

Robot Gedek akhirnya menemui ajal.

Robot Gedek (kanan) saat berada di LP Nusakambangan
Robot Gedek (kanan) saat berada di LP Nusakambangan (Tabloid Nova)

"Dia memang sering mengeluh sakit pada dada sebelah kiri. Tapi, tidak benar kalau dia stres memikirkan akan dieksekusi mati," ujar Kepala LP Batu Sudijanto ketika itu.

Sudijanto mengungkapkan, Robot Gedek memang divonis mati oleh PN Jakpus.

Namun, sampai menjelang kematian Robot Gedek, pihaknya belum menerima pemberitahuan rencana eksekusinya.

Kabar yang beredar—yang menyebutkan terpidana sakit lantaran memikirkan rencana eksekusi—dinilainya tidak benar.

"Dia memang mau dieksekusi mati karena vonisnya memang itu. Tapi, kapan akan dilaksanakan, pihak kejaksaan selaku eksekutor belum pernah menghubungi kami," ungkap Sudijanto.

Yang jelas, proses persiapan eksekusi itu memerlukan waktu lama.

Sudijanto mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir yang bersangkutan memang sering sakit-sakitan.

Keluhannya hanya pada bagian dada sebelah kiri.

 Kontroversi Kasus Reynhard Sinaga, Waspadai 8 Ciri-ciri Predator Seksual: Perhatian Hingga Bahasa

 Sebelum Kasusnya Terkuak, Reynhard Sinaga Menulis Tesis Soal LGBT & Tinggal di Dekat Pemukiman Gay

Puncaknya pada Sabtu (24/3/2007), ia mendapat kabar bahwa terpidana mati itu sakit pada bagian dada kiri.

Karena sakitnya perlu mendapat perawatan khusus, dokter LP yang memeriksa kemudian meminta agar Robot dirujuk ke RSUD Cilacap.

Akan tetapi, Senin siang sekitar pukul 13.00 jiwanya tidak tertolong.

Berita kematian Robot Gedek segera disampaikan kepada keluarganya di Pekalongan, Jateng.

Hanya berselang dua jam dari kematian, jenazah Robot Gedek langsung dibawa ke Pekalongan untuk dimakamkan.

Selama di Nusakambangan, Robot Gedek pernah mendekam di LP Permisan dan LP Batu.

Dia menjadi penghuni LP Batu belum genap enam bulan.

Semula, Robot Gedek bukanlah siapa-siapa.

Tak lebih, dia hanya manusia terpinggirkan yang terdampar di riuh rendahnya Jakarta.

Tiba-tiba dia menjadi berita besar pada sekitar 1997.

Ketika itu ia berurusan dengan polisi lantaran menjadi terdakwa sodomi pada sejumlah anak jalanan.

Para korban tersebut selain disodomi juga dibunuh.

Dalam melakukan aksinya, tersangka selalu meninggalkan bukti kejahatan dengan menyilet perut korban.

Reynhard Sinaga, pelaku 159 Kasus perkosaan, terbesar dalam sejarah kejahatan seksual di Inggris.
Reynhard Sinaga, pelaku 159 Kasus perkosaan, terbesar dalam sejarah kejahatan seksual di Inggris. (GMP)

Dalam sesi penuntutan di persidangan yang digelar PN Jakpus, Robot Gedek menyatakan, ketika membunuh bocah-bocah itu dia tidak sadar dan seolah-olah berada dalam bayang-bayang.

"Dalam bayangan saya, yang saya bunuh itu adalah ayam," ungkap dia waktu itu.

Dalam persidangan itu, dia memang dituntut hukuman mati.

Begitu mendengar tuntutan itu, Robot Gedek pun langsung menyatakan dirinya tidak mau dihukum mati.

"Saya takut mati," ungkap dia.

Namun, pengadilan berkehendak lain., dalam persidangan yang berlangsung 21 Mei 1997, PN Jakpus menjatuhkan vonis mati.

Hakim yang menyidangkan kasus tersebut menyatakan bahwa Robot Gedek terbukti melakukan sodomi dan pembunuhan berencana terhadap enam anak usia belasan tahun.

Mereka kebanyakan gelandangan dan anak jalanan.

Perbuatan sadis itu dilakukan pelaku mulai tahun 1994 hingga 1996.

Mantan pengumpul barang bekas itu sempat mendekam di LP Cipinang, Jakarta, tetapi kemudian dipindahkan ke LP Nusakambangan. (TribunStyle.com/*)

Sebagian artikel ini sudah tayang di Suar.grid.id dengan judul Inilah Robot Gedek, Predator yang Lebih Mengerikan Dibanding Reynhard Sinaga, Anak-anak Jalanan yang Jadi Korbannya Dilecehkan Lalu Dibunuh, Tak Lupa Beri Tanda Begini di Perutnya

Sumber: Suar.id
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved