Keraton Agung Sejagat

Ratu Keraton Agung Sejagat Ternyata Pernah Hamil tapi Keguguran, Kubur Janin di Halaman Kontrakan

Kehamilan Fanni Aminadia diketahui setelah ditemukannya gundukan tanah yang dipenuhi bunga-bunga dan sesajen di halaman Keraton Agung Sejagat.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Delta Lidina
TribunMataram Kolase/ Kompas.com
Ratu Keraton Agung Sejagat Ternyata Pernah Hamil tapi Keguguran, Gundukan Makam Janinnya Ditemukan di Halaman 

Dari hasil mediasi itu dihasilkan beberapa kesepakatan yakni penghuni yang saat ini masih berada di rumah kontrakan bersedia menghentikan segala kegiatan yang berkaitan dengan Keraton Agung Sejagat.

anak angkat Fanni Aminadia
anak angkat Fanni Aminadia (TribunMataram Kolase/ Instagram)

Penghuni juga bersedia untuk pindah dari rumah kontrakan dalam jangka waktu tiga hari.

Toto Santoso Raja Keraton Agung Sejagat Diduga Gangguan Jiwa, Tinggal di Pinggir Rel, Rumah Terbakar

Sebelumnya, kemunculan kerajaan baru di Purworejo menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.

Kerajaan yang menamakan diri Keraton Agung Sejagat itu dipimpin Toto Santoso.

Toto ditangkap polisi karena diduga menipu pengikutnya.

Dia mewajibkan pengikutnya menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan.

Bahkan, ada pengikut yang menyetor hingga Rp 110 juta dengan iming-iming jabatan dan gaji dollar.

Diketahui, Toto memiliki kontrakan di Sleman dan membuka angkringan di rumah kontrakannya itu.

Penipuan Keraton Agung Sejagat (KAS) terbongkar, fakta baru mulai terkuak termasuk uang tabungan yang mencapai Rp 1 Miliar.

Kebohongan demi kebohongan yang dibuat oleh Toto Santoso dan Fanni dengan mendirikan Keraton Agung Sejagat akhirnya terbongkar.

Untuk bisa bertahan, Toto Santoso dan Fanni rutin meminta iuran anggota yang mencapai puluhan hingga ratusan juta.

 Sumber Uang Keraton Agung Sejagat, Sang Ratu Miliki Deretan Usaha dari Salon hingga Rumah Makan

Kelompok Keraton Agung Sejagat (KAS) tak hanya ada di Purworejo, namun juga ada di Klaten dan wilayah Sumatera.

Polisi menduga jumlah anggota di Klaten sekitar 29 orang, tiga di antaranya sudah diperiksa polisi.

Sejak dideklarasikan pada 2018, Keraton Agung Sejagat mengaku telah memiliki 450 pengikut yang tersebar di beberapa wilayah.

Setiap pengikut memberikan iuran kepada kelompok yang besarannya bervariasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved