Berita Terpopuler

POPULER Sentilan Megawati Buat Gubernur Sulut: Kamu Jangan Tambah Gemuk, karena Duduk di Kursi Empuk

Dalam momen tersebut, Megawati Soekarnoputri berkelakar kepada Olly Dondokambey untuk tidak terlalu gemuk meskipun duduk di kursi empuk.

Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews.com
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan 

TRIBUNMATARAM.COM - Ketika Megawati Soekarnoputri peringatkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey untuk tidak tambah gemuk.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memberikan arahan kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey terkait Pilkada 2020.

Dalam momen tersebut, Megawati Soekarnoputri berkelakar kepada Olly Dondokambey untuk tidak terlalu gemuk meskipun duduk di kursi empuk.

Megawati meminta Olly lebih aktif bergerak untuk menyatukan pendukung PDI-P di Sulawesi Selatan.

"Saya bilang sama Pak Olly, kamu jangan tambah gemuk loh gara-gara kamu duduk di kursi empuk. Sana banyak jalan," kata Megawati saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P di Graha Bumi Beringin, Manado, Sabtu (18/1/2020) malam.

 Fakta Pelantikan Risma Jadi Ketua DPP PDIP Kebudayaan, Momen Cium Tangan Megawati & Peluang Menteri

Menurut Megawati, calon yang diusung PDI-P dalam Pilkada Sulawesi Utara bisa menang jika para kadernya satu suara.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P, di Graha Bumi Beringin, Manado, Sabtu (18/1/2020) malam.(KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY)
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P, di Graha Bumi Beringin, Manado, Sabtu (18/1/2020) malam.(KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY) ()

Peran Olly dianggap penting untuk mempersatukan kader partai banteng di Sulawesi Utara.

"Saya bilang sama Olly, 'taruhan Ol, kalau kamu bisa menyolidkan anak buahmu dengan keteladanan kepemimpinan kamu, dan terus digerakkan, kita pasti menang'," kata Megawati.

Tak hanya Olly, Megawati juga menasihati Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw agar tidak terburu-buru. Apalagi Steven dianggap masih muda.

Megawati tidak mengungkap secara gamblang konteks nasihatnya kepada Steven. Hanya saja, dia kemudian menyatakan tidak senang dengan cara politikus yang menusuk dari belakang.

 Megawati Melantik Kader DPP PDIP, Banyak Wajah Lama, Putra Putrinya, Hingga Menteri Jokowi,

"Saya paling tidak suka yang menusuk dari belakang," tegas Megawati di hadapan kader PDI-P Sulawesi Utara.

Penegasan Megawati itu disambut tepukan dari para kader yang hadir.

"Nah kan keras ya (tepukannya), artinya betul, benar (ada yang saling menyikut), benar gitu," Megawati menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengungkapkan ketidaksukaannya dengan cara politikus yang suka ambil jalan pintas.

Dia mengungkapkan ada calon pemimpin yang datang langsung kepadanya untuk minta rekomendasi.

"Saya terus bilang rekomendasi memang datang dari ketua umum, tapi bukan jalan belakang. Belum menjadi pemimpin saja sudah masuk kamu dari pintu belakang," ungkapnya.

Mengenai adanya politikus yang datang berkunjung ke rumahnya, Megawati tidak mempersoalkannya.

 Kumpulan Sentilan Megawati Soekarnoputri dalam Pidato Kongres PDIP di Bali, Sindir Prabowo

Namun, menurutnya, banyak yang datang hanya karena ingin jabatan. Fenomena itu sudah dilihat Megawati sejak masa kepemimpinan Sukarno.

"Saya ini dulu kan anak Presiden, jadi saya tahu. Ayah saya sekian lama jadi Presiden, wah kalau umpamanya ingin naik pangkat tiap hari dia datang. Kalau sudah jadi dia entah ke mana. Itu zaman bapak saya. Tapi, juga saya alami sendiri sampai hari ini," papar Megawati.

Sebagai informasi, dalam Pilkada 2020, DPD PDI-P Sulawesi Utara sudah mengirimkan nama pasangan calon petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw ke DPP PDI-P. (Kompas.com/ Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati Nasihati Gubernur Sulut: Jangan Tambah Gemuk, Banyak Jalan", https://regional.kompas.com/read/2020/01/19/08052801/megawati-nasihati-gubernur-sulut-jangan-tambah-gemuk-banyak-jalan?page=all#page2.

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan (Tribunnews.com)

Kumpulan Sentilan Megawati Soekarnoputri dalam Pidato Kongres PDIP di Bali, Sindir Prabowo

TRIBUNMATARAM.COM - Kumpulan sentilan dan sindiran yang dilayangkan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres PDIP di Bali, Kamis (8/8/2019).

Kongres PDIP KE V di Bali diwarnai banyaknya kelakar yang dilontarkan Megawati dalam pidatonya.

Pidato Megawati Soekarnoputri sukses membuat suasana Kongres PDIP di Bali mencair.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat mencurahkan perasaannya saat menyampaikan pidato politik di Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bai Beach, Kamis (8/8/2019).

Tak jarang ia juga melontarkan sindiran dengan nada bergurau ke lawan politik yang hadir, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Misalnya saja saat ia menceritakan bagaimana lelahnya berkompetisi saat Pilpres 2019.

 Beri Bintang 1 Pada Driver karena Kesalahan Kecil, Wanita Ini Diserbu Komentar Pedas: Jahat Banget

 5 Zodiak Ini Tak Bisa Menyembunyikan Rona Merah Jika Jatuh Cinta, Terlihat Jelas Kalau Naksir Orang!

 Jatuh Bangun Perjalanan Band Noah, Pergantian Nama hingga Kepergian Beberapa Personel

 Uki Noah Hengkang dari Band yang Besarkan Namanya Bukan karena Pecah Kongsi dengan Ariel Noah,

Lalu ia melontarkan tantangan kepada Prabowo jika nanti kembali berseberangan di Pilpres 2024.

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan (pdiperjuangan-jatim.com)

"Iya lho, kan capek ya kalau disuruh namanya tempur terus.

Ya sudahlah nanti tempur lagi di 2024. Siap?" kata Megawati diiringi tawa dan tepuk tangan para tamu undangan.

Prabowo juga ikut tertawa dan bertepuk tangan mendengar pernyataan itu.

Sindiran Megawati tak hanya berhenti sampai di situ.

Ia mengaku sempat jengkel ketika tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memindahkan posko kemenangan mereka ke Jawa Tengah dalam kampanye Pemilu 2019.

Megawati mengatakan, ia merasa jengkel karena Provinsi Jawa Tengah merupakan basis pendukung PDI-P yang notabene merupakan partai pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, pesaing Prabowo-Sandi.

"Waktu itu Pak Prabowo katanya dipindahkan poskonya, ini terus terang, dipindahkan ke Jawa Tengah.

Saya sudah mikir nih, hmmm gue datangin juga nih si Bowo. Ya dong, jengkel dong, orang sudah tahu itu tempatnya banteng lho," kata Megawati.

Pernyataan itu sontak membuat riuh ruangan kongres.

 Uki Mundur dari Noah Jadi Trending Google, Twitter & Facebook, Ini Jadwal Ariel Jelaskan Penyebabnya

 Viral Nenek Hera Wati yang Tipu Yusuf, Wanita Ini Meradang Ungkap Sosok Itu Bukan Dirinya

 Demi Bisa Nikahi Kekasih Cantiknya, Pria Ini Rela Kerja 14 Jam Sehari, Kisahnya Viral di Twitter

 Percaya miliki Suara yang Unik, Barbie Kumalasari Yakin Lagunya Bisa Gemparkan Publik

 Keutamaan & Niat Puasa Tarwiyah serta Puasa Arafah Idul Adha 2019 Pada Tanggal 9-10 Agustus 2019

Seluruh kader partai berlambang banteng itu pun tertawa.

Mendengar rencana tersebut, Megawati langsung turun ke Provinsi Jawa Tengah.

Ia menginstruksikan agar para kader mempertahankan Jawa Tengah sebagai "kandang banteng".

"Kalau kalian banteng, berhenti merumput, gosok tanduk kamu!

Aduh capek juga lho pak, situ sih bikin-bikin capek saya," ujar Mega menyindir Prabowo.

Enak jadi pemenang

Gurauan lain yang dilontarkan Megawati ketika dia berterima kasih kepada Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (TKN).

Ia mengaku kebingungan mau mengucapkan terima kasih atas kehadiran siapa lagi sebab terlalu banyak yang minta diundang.

"Saya kok enggak diundang, saya kok enggak diundang," ucap Megawati menirukan orang-orang yang ia dengar ingin diundang datang ke Kongres PDI-P di Bali.

Ia lalu menceritakan percakapannya dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Enak lho, To (Hasto) kalau jadi pemenang terus.

Semua orang mau merapat. Yang enggak kenal saya saja senyum manis, salaman...," katanya yang disambut tawa para kader dan tamu yang hadir di Hotel Inna Grand Bali Beach.

"Dulu mana mau Pak Jokowi.... Saya sudah merasakan ditinggal orang," kata Mega yang kembali membuat ruangan pun riuh rendah.

Jatah menteri

Persoalan jatah menteri untuk PDI-P juga tak luput disinggung oleh Megawati.

Pernyataan presiden kelima RI itu membuat geger ruang kongres.

Pasalnya calon presiden terpilih Joko Widodo dan calon wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin juga hadir di ruangan itu.

Awalnya, Megawati bercerita mengenai kekalahannya pada Pemilu 2004.

Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu terpilih menjadi presiden menawarkan sekitar delapan kursi menteri untuk diisi kader PDI Perjuangan.

Megawati dengan tegas menolaknya.

Namun kini, lain cerita.

PDI Perjuangan dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya, apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai presiden.

"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang.

Pernyataan Megawati itu disambut sorak-sorai kader PDI-P yang hadir.

"Orang kita ini pemenang pemilu dua kali. Betul tidak?" kata Megawati.

"Betul," jawab para kader serempak.

Megawati menegaskan bakal menolak apabila Presiden Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menteri untuk diisi kader PDI-P.

"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih empat (kursi menteri). Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.

Pernyataan itu membangkitkan sorak-sorai para kader.

Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau" sembari bertepuk tangan.

Megawati kemudian berkelakar, "Memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta".

"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak-sorai kader. (Kompas.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/08/09/12285271/sentilan-sentilan-megawati-dalam-pidato-politik-kongres-pdi-p-di-bali?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved