Duduk Perkara Sopir Angkot Bunuh Pelajar SMA Hilang, Jasadnya Ditemukan Tinggal Tengkorak di Sungai
Penemuan jasad pelajar SMA yang hilang sejak November 2019 lalu ini berdasarkan pengakuan sang pembunuh yang tak lain adalah seorang sopir angkot.
"Setelah diikat, korban sempat dititipkan ke salah satu rumah saksi," katanya.
• Wanita yang Mandikan Jasad Lina Dipanggil Polisi, Kuasa Hukumnya: Saksi Dugaan Pembunuhan Berencana
Masih dikatakan Rahmat, korban dititipkan karena pelaku akan mengantar penumpang. Sekitar pukul 00.00 WIB, kemudian pelaku menjemput korban lagi dari salah satu rumah saksi.
Saat akan masuk ke rumah pelaku, lanjut Rahmat, korban sempat berteriak minta tolong.
Teriakan itu lantas membuat pelaku panik hingga memutuskan untuk mencekik korban hingga korban meninggal dunia.
Setelah memastikan korban telah meninggal, pelaku kemudian melepaskan seluruh pakaian hingga perhiasan korban.
Setelah itu, oleh pelaku bagian kepala korban dibungkus plastik hitam dan korban dimasukkan ke dalam karung dengan posisi meringkuk.
Pelaku lalu mengikatnya menggunakan tali plastik berwarna merah.
"Setelah itu, kemudian korban langsung dibawa ke Jembatan Sungai Air Merah tempat korban dibuang," jelasnya.
Rahmat menambahkan, setelah melakukan aksinya, pelaku ini sempat meminta uang tebusan kepada keluarga korban sebesar Rp 100 juta.
Permintaan uang itu pun dipenuhi oleh keluarga korban. Namun, pelaku membatalkan proses pertemuan.
Membunuh karena ingin menguasai sepeda motor korban
Adapun aksi yang dilakukan oleh pelaku ini hanya karena ingin menguasai sepeda motor milik AA.
Saat korban berada di rumah korban dan hendak mengambil air putih di dapur, saat timbul niat pelaku untuk mengambil motor korban.
YO mengaku nekat membunuh korban karena ingin mengambil motornya.
Ia menjelaskan, melepas seluruh baju AA bukan karena ingin mencabuli korban yang sudah meninggal, tetapi takut ada sidik jarinya yang menempel di tubuh korban.