Fakta Baru Kematian Kobe Bryant, Sebelum Tewas Janji dengan Istri Tak Pernah Terbang Bersama

Fakta baru kematian Kobe Bryant dan putrinya Gianna Bryant dalam kecelakaan helikopter, Minggu (26/1/2020).

TribunMataram Kolase/ Instagram
Kobe Bryant 

Kepada Alex Rodriguez, ayah empat anak itu mengungkapkan momen yang tidak ingin disia-siakan.

"Kamu bepergian dan memiliki waktu di mana kamu tidak melihat anak-anakmu," kata Bryant.

Jadi, setiap ada kesempatan, aku selalu menggunakannya bersama mereka (anak-anak), bahkan jika itu 20 menit di dalam mobil. Aku menginginkan itu," sambungnya.

Dilansir BBC, pengarah lalu lintas di UCLA Institute of Transportation Studies, Profesor Michael Manville, Los Angeles terkenal karena kemacetan lalu lintas.

Manville mengatakan, hal itu disebabkan karena road pricing, sistem jalan berbayar.

LA memiliki urbanisasi tata kota yang membuat volume lalu lintas di jalan tinggi.

Menurut perusahaan riset Inrix, pengemudi di LA kehilangan rata-rata 128 jam karena kemacetan pada 2018 lalu.

Peta kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant, Gianna Bryant, dan tujuh orang lainnya.
Peta kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant, Gianna Bryant, dan tujuh orang lainnya. (Flightradar24)

 

Kronologi Kecelakaan Helikopter

Dilansir TMZ Sports, kecelakaan bermula saat pilot helikopter menghubungi menara kontrol di Bandara Burbank pada Senin (27/01/2020) pukul 01.30 WIB.

Diketahui, helikopter telah berputar-putar selama sekitar 15 menit.

Menurut keterangan data pelacak penerbangan, helikopter yang ditumpangi Kobe, Gigi, dan tujuh orang lainnya telah berputar setidaknya enam kali.

Helikopter berputar pada ketinggian yang sangat rendah, yakni sekitar 875 kaki.

Diperkirakan, kondisi tersebut untuk menunggu hilangnya kabut.

Pilot akhirnya menuju ke utara di sepanjang tol 118.

Setelah itu, helikopter berbelok ke barat dan mulai terbang di atas tol 101, di sekitar Woodland Hills, California.

Pukul 01.40 WIB, cuaca semakin memburuk.

Helikopter menembus kabut tebal dan berbelok ke selatan.

Sayangnya, kendaraan mengarah ke daerah pegunungan.

Tiba-tiba, helikopter naik dengan cepat, dari sekitar 1.200 kaki menjadi 2.000 kaki.

Pukul 01.45 WIB, helikopter terbang ke gunung dengan ketinggian 1.700 kaki.

Data pelacak penerbangan menunjukkan bahwa mereka terbang sekitar 161 knot.

Saksi mata menerangkan, mereka mendengar mesin helikopter tersendat-sendat sebelum turun.

Helikopter pun jatuh dan terbakar.

Api dan asap menutupi sebagian besar area tempat terjadinya insiden.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan Memilukan Kobe Bryant Selalu Pergi Menggunakan Helikopter, Bukan Karena Kemewahan, https://www.tribunnews.com/sport/2020/01/28/alasan-memilukan-kobe-bryant-selalu-pergi-menggunakan-helikopter-bukan-karena-kemewahan?page=all.

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved