Virus Corona
5 Fakta WNI di Singapura yang Positif Terkena Virus Corona, Awal Penularan dari Majikan & Diisolasi
Seorang wanita asal Indonesia yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga di Singapura positif terpapar virus corona jenis baru (2019-nCoV).
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wanita asal Indonesia yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga di Singapura positif terpapar virus corona jenis baru (2019-nCoV).
Wanita berusia 44 tahun itu diketahui menjadi kasus ke-21 yang ditangani otoritas kesehatan negara itu.
Secara keseluruhan, sudah ada 24 kasus positif virus corona jenis baru di negara tersebut.
Berikut sejumlah fakta sementara yang berhasil dikumpulkan Kompas.com terkait hal ini:
1. Kasus WNI pertama positif virus corona

Kementerian Kesehatan Singapura (MoH) mengumumkan hal ini pertama kali pada Selasa (4/2/2020) siang, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Disebutkan, MoH mengonfirmasi enam kasus baru terkait virus corona di Singapura.
Empat di antaranya terjadi lantaran penularan dari manusia ke manusia.
• POPULER Video Detik-detik Pembangunan Rumah Sakit Khusus Corona, China Hanya Butuh Waktu 8 Hari!
Salah satunya adalah kasus yang menimpa WNI tersebut, yang sekaligus menjadi kasus pertama yang menimpa WNI.
Sebelumnya, otoritas kesehatan Singapura itu telah mengumumkan 18 orang positif virus corona.
2. Terpapar setelah bersentuhan dengan majikan
Wanita yang tak disebutkan namanya ini diketahui bekerja kepada seorang perempuan berkewarganegaraan Singapura berusia 28 tahun di Jalan Bukit Merah.
Otoritas kesehatan Singapura menyebut penularan virus 2019-nCoV terhadapnya terjadi setelah adanya kontak dekat dengan transmisi lokal.
Sebelumnya, ada tiga kasus transmisi lokal yang terpapar virus setelah melakukan kontak dengan turis asal China.
• Ini Dia Rahasia China Bisa Bangun Rumah Sakit Khusus Corona Secepat Kilat, Hanya 8 Hari!
Majikan dari wanita ini diketahui bekerja di Yong Thai Hang, sebuah toko yang menjual produk kesehatan di 24 Cavan Road, yang kerap melayani penjualan kepada wisatawan asal China.
Pada 29 Januari, ia mengaku sakit tenggorokan dan demam serta mencari perawatan di klinik dokter umum pada hari yang sama.
Sehari kemudian, ia pergi ke instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Tan Tock Seng. Namun, ia kembali pulang setelah hasil rontgen menyatakan dirinya negatif pneumonia.
Setelah itu, sejak 31 Januari hingga 2 Februari, ia mengaku tak meninggalkan rumah.
Namun pada Senin (3/2/2020), ia pergi ke Singapore General Hospital (SGH) dan didiagnosa mengidap pneumonia serta diklasifikasikan sebagai kasus yang dicurigai dan diisolasi.
• Viral Penampakan Tim Medis Pasien Virus Corona di China, Wajah Bekas Masker Hingga Tangan Luka
Malam harinya sekitar pukul 23.00 waktu setempat, ia dinyatakan positif 2019-nCoV.
Adapun WNI yang diketahui melakukan kontak dengan majikannya, melaporkan mulai timbul gejala pada 2 Februari.
Setelah itu, ia sempat mendapat perawatan di instalasi gawat darurat SGH pada 3 Februari.
Setelah menjalani serangkaian tes, pada Selasa (4/2/2020) siang ia dinyatakan positif virus corona.
3. Tidak pernah pergi ke China
WNI ini diketahui tidak pernah pergi ke China. Bahkan, sejak wabah virus corona mulai mencuat, ia dilaporkan hanya berdiam diri di rumah majikannya.
• Perkembangan Terbaru Virus Corona, Bisa Menular ke Orang Lain Meski Tak Tunjukkan Gejalanya
Diduga, virus corona menyebar melalui majikannya yang sebelumnya telah terpapar virus tersebut.
4. Sudah diisolasi
Sejak 3 Februari 2020, WNI tersebut telah mendapatkan perawatan di SGH setelah sebelumnya mengeluhkan sejumlah gejala.
Awalnya, ia dirawat di instalasi gawat darurat SGH.
Namun, setelah hasil tes menyatakan bahwa dirinya positif virus corona pada 4 Februari, kini ia tengah diisolasi di rumah sakit tersebut untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
5. KBRI minta waspada
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah mendapatkan konfirmasi lisan dari MoH terkait informasi ini.
Namun dikarenakan Personal Data Protection Act, identitas WNI tersebut belum dapat disampaikan.
Saat ini, KBRI Singapura terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan hal tersebut.
KBRI juga mengimbau kepada seluruh WNI di Singapura untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih. (Kompas.com/ Dani Prabowo/ Kristian Erdianto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta WNI di Singapura yang Positif Virus Corona"

Tak Hanya Bangun Rumah Sakit Khusus Corona 8 Hari, China Juga Lengkapi dengan Robot Medis
TRIBUNMATARAM.COM - Setelah menghabiskan waktu 8 hari konstruksi, rumah sakit khusus pasien Corona, Huoshenshan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, resmi dibuka Senin (3/2/2020) ini.
Pasien pertama tiba di rumah sakit baru ini tepat pada pukul 10.00 pagi waktu setempat. Namun, tak ada laporan rinci mengenai kondisi pasien tersebut.
• Viral Penampakan Tim Medis Pasien Virus Corona di China, Wajah Bekas Masker Hingga Tangan Luka
Demi melayani pasien khusus corona, sayap militer Partai Komunis, Tentara Pembebasan Rakyat sebagai pengelola rumah sakit ini, mengerahkan 1.400 dokter, perawat, dan staf medis.
Berikut robot medis yang bertugas mengantarkan hasil uji laboratorium pasien corona:
Xinhua melaporkan, rumah sakit khusus pasien corona ini bukan fasilitas kesehatan asal jadi. Meski bersifat darurat, rumah sakit ini dipersiapkan dengan matang.
Pekerjaan desain rumah sakit ini selesai pada 24 Januari, dengan total luas bangunan 33.900 meter persegi.
Pada hari yang sama pula, lebih dari 100 ekskavator tiba di lokasi pembangunan rumah sakit Huoshenshan untuk meratakan tanah.
Konstruksi secara resmi dimulai pada 25 Januari, atau tepat hari pertama Tahun Baru China.
Kemudian, pada tanggal 29 Januari kerangka kerja untuk lebih dari 300 kamar prefabrikasi mulai dipasang.
Sementara instalasi fasilitas medis dilakukan pada hari Sabtu (1/2/2020). Termasuk instalasi teknologi canggih, terutama untuk komunikasi, dan mobilisasi peralatan kesehatan serta obat-obatan.
Para dokter yang bertugas dapat berbicara dengan para ahli di luar rumah sakit melalui sistem video yang menghubungkan mereka dengan Rumah Sakit Umum PLA Beijing.
• Perkembangan Terbaru Virus Corona, Bisa Menular ke Orang Lain Meski Tak Tunjukkan Gejalanya
Sistem komunikasi canggih ini dipasang dalam waktu kurang dari 12 jam oleh 'tim komando' yang beranggotakan 20 orang dari Wuhan Telecom Ltd.

Teknologi canggih yang digunakan tak hanya dalam sisi komunikasi, robot medis juga hadir di rumah sakit ini yang merupakan sumbangan dari sebuah perusahaan swasta China.
Robot medis ini bertugas mengirimkan obat-obatan dan membawa sampel uji ke laboratorium-laboratorium yang ditunjuk pemerintah.
Pembangunan fasilitas kesehatan ini melibatkan 700 personel manajerial dan 4.000 tenaga konstruksi.
Foto-foto Xinhua menunjukkan para pekerja mengenakan pakaian musim dingin, helm pengaman dan penutup muka bergaya bedah yang dikenakan juga oleh jutaan orang China lainnya dalam upaya menghindari tertular virus.
Sekitar setengah dari total bangunan dua lantai difungsikan sebagai bangsal isolasi dengan 30 unit perawatan intensif.
Selain Huoshenshan, China juga tengah membangun rumah sakit kedua khusus pasien corona yakni Leishenshan dengan kapasitas lebih besar yakni 1.500 tempat tidur.
Rumah sakit Leishenshan ini akan dibuka pada 5 Februari 2020 mendatang atau kurang dari dua hari lagi. (Kompas.com/ Hilda B Alexander/ Hilda B Alexander)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hebatnya China, Rumah Sakit Corona Dilengkapi Robot Medis"