Viral Hari Ini

Hari Ini La Udu, Pria Sebatang Kara yang 10 Tahun Hidup di Goa Dievakuasi, Ditawari Jadi Tukang Sapu

Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara akhirnya akan segera mengevakuasi La Udu, pria paruh baya yang 10 tahun tinggal di goa.

TribunMataram Kolase/ (DEFRIATNO NEKE)
La Udu memasak tak jauh dari sampannya yang digunakan setiap harinya untuk mencari ikan di laut. Lokasi tempat memasak La Udu di dalam gua, Selasa (4/2/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM - Akhirnya hari ini, Rabu (5/2/2020), pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara akan segera mengevakuasi La Udu, pria paruh baya yang 10 tahun tinggal di goa.

Cerita La Udu menjadi viral setelah kehidupannya selama 10 tahun tinggal di gua menjadi sorotan.

Untuk bertahan hidup, setiap harinya La Udu memakan ubi dan makanan tradisional Buton.

Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, akan mengevakuasi La Udu, pria yang sudah 10 tahun tinggal sebatang kara dalam goa, Rabu (5/2/2020).

POPULER Puisi Mahasiswa Unsika Korban Tewas di Goa Lele Disorot, Dosen Bergetar Membaca Maknanya

Hal itu disampaikan Wali Kota Baubau AS Thamrin saat mengunjungi La Udu di dalam goa yang berada di tepi pantai di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Selasa (4/2/2020) sore.

La Udu memasak tak jauh dari sampannya yang digunakan setiap harinya untuk mencari ikan di laut. Lokasi tempat memasak La Udu di dalam gua, Selasa (4/2/2020).(DEFRIATNO NEKE)
La Udu memasak tak jauh dari sampannya yang digunakan setiap harinya untuk mencari ikan di laut. Lokasi tempat memasak La Udu di dalam gua, Selasa (4/2/2020).(DEFRIATNO NEKE) ()

Thamrin mengatakan, setelah dievakuasi, La Udu akan diberikan tempat tinggal untuk sementara.

Setelah itu, Pemkot Baubau akan membangunkan sebuah rumah yang layak huni untuk pria paruh baya itu.

“Nanti Dinas Perumahan akan menyiapkan untuk bedah rumah dengan membangunkan rumah yang sederhana. Kita akan dekatkan dengan laut sebagai mata pencariannya,” kata AS Thamrin saat berbincang dengan La Udu, Selasa.

Tak hanya rumah, Pemkot Baubau juga akan mempekerjakan La Udu sebagai tukang sapu di lingkungan Pemkot Baubau.

Seperti yang diberitakan, La Udu (50), seorang warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, tinggal sebatang kara di dalam goa di tepi pantai selama 10 tahun.

Pria paruh baya ini sengaja memilih tinggal di dalam goa karena tak punya rumah dan tak ingin menyusahkan keluarganya yang lain.

Lokasi goa tempat tinggal La Udu berada di tepi pantai Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau.

Wali Kota Baubau, AS Thamrin, Langsung datang mengunjungi tempat tinggal La Udu, didalam gua yang berada di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa (4/2/2020).
Wali Kota Baubau, AS Thamrin, Langsung datang mengunjungi tempat tinggal La Udu, didalam gua yang berada di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa (4/2/2020).(DEFRIATNO NEKE)

Untuk menuju ke tempat tinggalnya, harus menggunakan perahu sampan karena lokasinya tepat di bawah tebing bebatuan.

Kronologi Evakuasi Mahasiswa Uniska Terjebak di Goa Lele Saat Hujan Deras, 3 Orang Meninggal Dunia

Setiap harinya La Udu hanya makan ubi dan makan makanan tradisional Buton.

Ia tidur di sela bebatuan yang beralaskan pecahan perahu.

Wali Kota Baubau datang dan menawarkan rumah serta pekerjaan yang layak ke La Udu. (Kontributor Baubau, Defriatno Neke)

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/02/05/11334381/hari-ini-pria-yang-10-tahun-tinggal-dalam-goa-akan-dievakuasi?page=all#page2

Proses evakuasi mahasiswa Unsika yang terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Senin (23/12/2019) dini hari.(
Proses evakuasi mahasiswa Unsika yang terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Senin (23/12/2019) dini hari.( (Kompas.com/HANDOUT)

Puisi Mahasiswa Unsika Korban Tewas di Goa Lele Disorot, Dosen Bergetar Membaca Maknanya

TRIBUNMATARAM.COM Puisi salah satu mahasiswa Pencinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Mapalaska) korban tewas yang terjebak banjir bandang di Goa Lele kini jadi perhatian, sang dosen bergetar membaca maknanya.

"Malaikat bertopeng telah tiba, di antara deras sungai di mana Tuhan melepaskan tangannya.

Hanya mereka yang hancur diikat ketakutan, akankah yakin semua berakhir. Kini aku telah lahir, bunga mekar yang indah."

Begitu penggalan puisi berjudul "Bunga" karya Alief Rindu Arrafa, Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Mapalaska) yang wafat akibat terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang.

"Ada diksi yang cukup menggetarkan, apalagi dengan kejadian ini," ujar Sahlan Mujtaba, Dosen Teori Sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) ditemui Kompas.com di area Gedung Forensik RSUD Karawang, Senin (23/12/2019).

 Balita Menangis Kencang Peluk Jenazah Ibu yang Mendadak Meninggal, Ini Pesan Terakhir Almarhumah

Sahlan mengaku mendapat kiriman puisi Alief dari dosen lain. Pada bagian bawah puisi Alief yang tersebar, tertulis 11-11-18 ll Gn. Burangrang Purwakarta.

Sembari berkaca-kaca, Sahlan mengenang Alief. Baginya ia adalah mahasiswa yang kritis dan produktif. Alief tak ragu bertanya.

Puisi berjudul Bunga karya Alief Rindu Arrafa, Mahasiswa Unsika yang meninggal usai terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang.
Puisi berjudul Bunga karya Alief Rindu Arrafa, Mahasiswa Unsika yang meninggal usai terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang. (KOMPAS.COM/FARIDA)

"Dia selalu duduk paling depan," ujar Sahlan.

Pekan lalu, Alief juga tak absen dari sebuah diskusi sastra pun dengan sikap kritisnya itu. Ia juga dikenal rajin.

"Ia (Alief) selalu banyak bertanya, mengkritisi. Itu bagi saya cukup jarang ya bagi mahasiswa sekarang," katanya.

Sahlan juga mengaku kerap melempar candaan terhadap mahasiswa asal Kabupaten Bogor itu.

Sebab, tiap kali bertemu dengannya, Alief selalu cium tangan. Sementara Sahlan orang yang tak menginginkan itu.

"Saya becandain ngapain kamu cium-cium tangan? Dia hanya ketawa saja," kenangnya.

 Baru 7 Jam Menjabat Kepala Desa Bogor, Dede Iskandar Ambruk & Meninggal Dunia, Ini Detik-detiknya

Alief adalah salah satu dari tiga mahasiswa Unsika yang meninggal usai terjebak saat kegiatan susur goa di Gua Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang.

Jenazahnya dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan pada Senin (23/12/2019) sekira pukul 05.30 WIB.

Medan yang sulit membuat proses evakuasi berlangsung lama.

Alief bersama 15 rekannya melakukan kegiatan susur goa pada Minggu (22/12/2019).

Rombongan tersebut terdiri dari 9 orang Mahasiswa Unsika dan 6 orang Mahasiswa Polibisnis Purwakarta.

Mapalaska, mendapat permintaan dari mahasiswa Polibisnis Purwakarta untuk sharing soal susur gua.

Mereka tak menyangka cuaca berubah drastis dalam waktu kurang dari satu jam.

Setelah tim setengah jam di dalam gua, tiba-tiba hujan turun lebat. Saat itu menjukkan waktu pukul 14.30 WIB.

Ketua Adat Mapalaska, Wido Arya Ritaldi mengatakan, begitu hujan turun, tiga orang yang bertugas di mulut gua, sempat memberikan informasi kepada tim yang bertugas di dekat mulut gua.

Tiga orang yang berjaga kemudian meneruskan informasi perubahan cuaca kepada lima orang yang sedang eksplor di dalam.

"Akhirnya tim eksplore segera menarik diri untuk kembali," kata Wido.

Wido mengatakan, 5 orang tersebut mencoba bergerak dengan cepat.

Namun, saat kedalaman 30 meter di bawah tanah, air tiba- tiba masuk ke dalam gua.

Saat itu, air tiba- tiba muncul dari semua celah dan lubang gua. Mereka pun terhadang banjir bandang yang muncul dari segala arah.

"Sekitar 30 menit setelah banjir mulai surut, baru korban ditemukan sama rekan-rekan yang selamat," ungkapnya.

Begitu penggalan puisi berjudul "Bunga" karya Alief Rindu Arrafa, Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Mapalaska) yang wafat akibat terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang.(Kompas.com/Kontributor Karawang, Farida Farhan/Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Unsika yang Tewas Terjebak di Goa Lele Karawang Tulis Puisi, Isinya Buat Sang Dosen Tergetar"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved