Penyaluran Dana BOS Seret, Nadiem Makarim Prihatin Kepala Sekolah Gadaikan Motor sampai Berutang

Seretnya penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah / BOS membuat beberapa kepala sekolah terpaksa menggadaikan barang pribadi hingga berutang.

Warta Kota/Ricky Martin Wijaya
Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Warta Kota/Ricky Martin Wijaya 

TRIBUNMATARAM.COM - Seretnya penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah / BOS membuat beberapa kepala sekolah terpaksa menggadaikan barang pribadi hingga berutang.

Realita memprihatinkan ini disampaikan sendiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim pun memberikan saran kepada sekolah yang mengalami keterlambatan penerimaan dana BOS untuk duduk bersama dengan wali murid.

Mendikbud menceritakan soal berbagai masalah dalam penyaluran dana BOS.

Dia mengatakan, biasanya di awal tahun, sekolah-sekolah kerap kali terlambat menerima dana BOS yang merupakan bagian dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik.

Jatuh Bangun Driver Ojol Pertama, Antar Makanan untuk Nadiem Makarim hingga Ditodong Senjata Tajam

"Dampaknya sekolah tidak punya uang untuk biaya operasional. Sementara operasinal sekolah terus berjalan," ujar dia ketika memberi keterangan pers di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta, Senin (10/2/2020).(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta, Senin (10/2/2020).(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA) ()

Lebih lanjut dirinya menjelaskan untuk menutupi hal tersebut, banyak kepala sekolah yang kemudian melakukan berbagai upaya.

Nadiem mengatakan, ada beberapa kasus kepala sekolah harus menggadaikan barang pribadinya untuk menalangi biaya operasional sekolah.

"Ceritanya macem-macem. Bahkan ada yang harus menggadaikan motornya, menggadaikan barang pribadi untuk menalangi biaya operasional," ujar dia.

Beri Usulan untuk Mendikbud Nadiem Makariem, Kak Seto: Sekolah 3 Hari, PR Pancing Kreativitas

Di beberapa sekolah lain, mantan CEO Gojek tersebut mengatakan kepala sekolah harus duduk bersama orang tua murid dengan tujuan mengutang atau meminjam uang dari mereka.

Administrasi dana BOS yang memakan waktu lama tersebut, menurut Nadiem merupakan salah satu halangan sekolah untuk bisa menjalankan kegiatan oeprasionalnya.

"Ini sifatnya administrasi yang memakan waktu lama dan snagat mengganggu proses pembelajaran siswa karena guru dan kepala sekolah sibuk mencari jalan keluar gimana mendanai biaya operasional," ujar dia.

Untuk itulah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemudian merombak skema penyaluran dana BOS.

Dalam paparannya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan penyaluran dana BOS mulai tahun anggaran 2020 akan dilakukan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) langsung ke Rekening Sekolah.

Dengan demikian sekolah dapat lebih cepat menerima dan menggunakan dana BOS tersebut untuk operasional di sekolah.

Sementara sebelumnya, dana BOS disalurkan oleh pemerintah pusat ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

Selain perubahan skema penyaluran, pencairan Dana BOS pun kini dilakukan dalam tiga tahap.

Tahapan penyaluran berubah dari sebelumnya 20 persen : 40 persen : 20 persen : 20 persen menjadi 30 persen : 40 persen : 30 persen dan mulai disalurkan paling cepat bulan Januari sesuai kesiapan masing-masing sekolah.

Secara keseluruhan, tahun ini pemerintah menyalurkan dana BOS baik dalam bentuk BOS reguler, kinerja dan afirmasi sebesar Rp 54,32 triliun untuk 45,4 jita siswa.

Angka tersebut meningkat 6,03 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sri Mulyani menjelaskan, perubahan kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 9/PMK.07/2020 tentang Perubahan PMK No. 48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik.

"Kami akan kerja sama dengan Kemendagri untuk memerbaiki sistem keuangan dan laporan keuangan di daerah.

Selain itu juga untuk menghindari dana yang idle, mengingat dana yang sempat mengendap sebesar Rp 200 triliun di account daerah tahun lalu.

Sampai dengan Desember sudah ada perbaikan tapi masih ada Rp 100 triliun yang unspend di daerah," ujar Sri Mulyani. (Kompas.com/ Mutia Fauzia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Cerita soal Kepala Sekolah Talangi Dana BOS, Gadaikan Motor hingga Berutang", https://money.kompas.com/read/2020/02/11/083700426/nadiem-cerita-soal-kepala-sekolah-talangi-dana-bos-gadaikan-motor-hingga?page=all#page2.

Beda gaji Nadiem Makarim di Mendibud VS CEO Gojek
Beda gaji Nadiem Makarim di Mendibud VS CEO Gojek (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO dan Instagram @nadiemmakarimofficial)

Nadiem Makarim Masuk dalam Daftar Time 100 Next 2019

Menteri Pendidikan yang juga pendiri Gojek Nadiem Makarim masuk dalam daftar Time 100 Next 2019 dari kategori 'Leaders'.

Nadiem Makarim menjadi satu-satunya tokoh asal Indonesia yang masuk dalam daftar bergengsi itu.

Dalam keterangan yang tercantum di laman resmi Time, nama Nadiem dideskripsikan sebagai sosok pengusaha yang baru saja terpilih menjadi menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo.

Sebelumnya, ia menjadi CEO Gojek, aplikasi layanan ojek daring yang juga menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saat ini Nadiem menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin.

 Terungkap Isi Chat Menpar Wishnutama & Mendikbud Nadiem Makarim saat Dipanggil Jokowi, Sempat Panik!

Wakil Direktur Pusat Studi Strategis dan Internasional Brian Harding menyebut Nadiem merupakan sosok pengusaha muda yang cerdas dalam susunan kabinet.

Dia akan banyak berperan memajukan generasi muda melalui sistem pendidikan untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.

Dari kalangan 'Leaders' terdapat 21 tokoh termasuk Nadiem yang mengisi daftar 100 nama Time 100 Next 2019.

Tokoh lain datang dari berbagai klasifikasi berbeda, ada Artists, Advocates, Phenom, dan Inovators.

Beberapa nama yang masuk dalam daftar itu di antaranya Camila Cabello dari kelompok artist, dan Blackpink dari kategori phenom.

Beberapa nama yang masuk dalam Time 100 Next 2019 dari kategori Leaders, salah satunya Nadiem Makarim.
Beberapa nama yang masuk dalam Time 100 Next 2019 dari kategori Leaders, salah satunya Nadiem Makarim. (Time 100 Next 2019)
Dalam menentukan daftar tokoh yang bisa masuk dalam Time 100 Next 2019, Time menggunakan cara yang lebih lentur.

Time tidak hanya terpaku pada sosok-sosok yang memimpin sebuah perusahaan besar, kepala pemerintahan, dan sebagainya.

 Kronologi Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk 1 Siswa & Guru Tewas, Mendikbud Nadiem Makarim Bertindak

Dengan adanya media sosial, nama-nama baru yang memiliki pengaruh besar meski tidak berafiliasi pada suatu perusahaan atau institusi tertentu juga masuk dalam daftar.

Misalnya, mereka yang memiliki fokus dan perhatian terhadap politik, budaya, kesehatan, perdamaian, dan lain-lain.

Oleh karena itu, banyak di antara tokoh-tokoh yang masuk masih tergolong dalam kelompok usia muda, meskipun mereka tidak menerapkan batasan usia tertentu dalam pencarian tokoh yang ada. (Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella/Inggried Dwi Wedhaswary)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Nadiem Makarim Masuk Daftar Time 100 Next 2019"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved