Virus Corona
Benarkah Cuaca dan Sinar Matahari Jadi Sebab Virus Corona Tak Ada di Indonesia? Ini Kata Ahli
Perbedaan cuaca dan adanya sinar matahari disebut-sebut menjadi salah satu alasan virus corona Wuhan hingga saat ini tidak terdeteksi di Indonesia.
Untuk diketahui, Covid-19 akan hidup dan aktif berkembang saat berada di dalam sel inangnya (ACE2).
Akan tetapi, jika berada di luar sel inang dan ada di suhu normal ruang lebih dari lima jam lamanya, maka virus itu akan mati. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuaca dan Matahari Bikin Indonesia Negatif Covid-19? Ini Kata Ahli"

Masih Nol Kasus Virus Corona, Benarkah Indonesia Tak Mampu Mendeteksinya?
Indonesia masih dinyatakan negatif virus corona, benarkah tidak mampu mendeteksinya?
Belum adanya laporan virus corona di Indonesia, membuat WHO hingga ahli kesehatan dunia mencurigai ketidakmampuan Indonesia mendeteksi virus tersebut.
Benarkah demikian?
Sejak virus corona merebak di kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019, hingga saat ini Indonesia masih negatif dari Novel coronavirus atau Covid-19.
• POPULER Keluarga Korban Tewas Virus Corona Dilarang Lihat Jenazah, Prosedur Pemakaman Berbeda
Tetapi hal ini justru menimbulkan beragam isu dan pertanyaan di masyarakat.

Terutama mengenai apakah peralatan medis di Indonesia sendiri mampu dalam mendeteksi keberadaan virus ini?
"Kemampuan deteksi itu kita sudah ada, sudah dari bulan Januari digunakan," tegas Prof Herawati Supolo Sudoyo, Deputi Fundamental Eijkman Institute, dalam acara Menyikapi Virus Corona 2019-nCoV : Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Cara mendeteksi Covid-19 yang dilakukan di laboratorium Indonesia sudah sesuai dengan standar prosedur dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sampel darah dari pasien terduga terinfeksi virus corona ini akan diambil petugas medis untuk dites di laboratorium.
• POPULER WHO & Ahli Harvard Bingung Corona Tak Jangkiti Indonesia, Cemaskan Jika Ini yang Terjadi
Kata Herawati, selama ini Indonesia telah melakukan tes laboratorium yang membutuhkan waktu setidaknya dua hari atau lebih.
Langkah pengujian atau deteksi tersebut sudah dilakukan Indonesia sejak tahun 2015, khususnya di Lembaga Eijkman sendiri.
Kit baru untuk mempercepat tes Covid-19