Ketika Selfie Lebih Banyak Membunuh Orang dari pada Serangan Ikan Hiu
Beberapa orang sering mengambil risiko tanpa memikirkan akibatnya, bahkan sesederhana dalam mengambil foto selfie.
TRIBUNMATARAM.COM - Ketika foto selfie lebih banyak membunuh orang dari pada serangan ikan hiu.
Siapa sangka, selfie menjadi penyebab terbunuhnya seseorang lebih banyak dibandikan serangan ikan hiu.
Beberapa orang sering mengambil risiko tanpa memikirkan akibatnya, bahkan sesederhana dalam mengambil foto selfie.
Narsisme adalah sesuatu yang nyata dan eksis di tahun 2020, bahkan banyak orang membahayakan hidupnya demi menjadi pusat perhatian.
Sebuah survei mengungkap, 41 persen dari kita mempertaruhkan keselamatan dalam mengambil foto selfie.
• Jembatan Gantung di Bengkulu Putus karena Banyak yang Selfie & Remaja Iseng, 9 Orang Tewas
Sedangkan, lebih dari setengahnya rela berdiri di tepian tebing untuk mendapatkan foto terbaik.
Sepertiga responden bahkan mengunjungi suatu tempat, murni untuk mengabadikan pemandangan secara digital dan empat persen mengaku membahayakan orang lain demi foto yang baik.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan casing ponsel kustom, Case24.com, menanyai orang-orang untuk mengetahui apa yang bersedia mereka lakukan demi tampil sempurna di Instagram.
Jumlah responden pada jajak pendapat ini adalah 2.023 orang, yang terdiri dari 1.024 pria dan 999 wanita.
Ditemukan, pria yang mempunyai "bahan bakar" testosteron lebih cenderung berani mengambil risiko daripada wanita.
Sebanyak 61 persen pria menerima tantangan foto di tepian tebing, dibandingkan 38 persen wanita.
• Miris, Satu Keluarga Selfie Tewas Ditabrak Truk yang Melaju, Sudah Diingatkan Warga!
Yang mengkhawatirkan, sekitar 1 dari 10 (11 persen) mengalami cedera saat mencoba selfie.
Kecelakaan yang dilaporkan berkisar dari jatuh ke bukit hingga jatuh dari sepeda dan terlempar ke tanah.
Studi ini dilakukan tujuh bulan setelah penelitian dan membuktikan, selfie bertanggung jawab atas lebih banyak kematian daripada serangan ikan hiu.
Musim panas lalu, Journal of Family Medicine and Primary Care di India menemukan, 259 orang di seluruh dunia meninggal dalam 137 kecelakaan terkait selfie dari 2011-2017.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan 50 orang yang terbunuh oleh ikan hiu.
Pada 2011 hanya ada tiga kasus kematian akibat selfie, namun jumlahnya melonjak di tahun 2017 hingga mencapai 93 kasus.
Kecelakaan selfie --banyak di antaranya tidak mematikan-- berkisar dari yang menyedihkan hingga konyol.
• Selfie Berujung Maut, Bocah SMP di Solo Tewas Tersambar Kereta Api saat Hendak Ambil Foto & Video
Pada Maret 2019, seorang wanita diserang jaguar di kebun binatang Arizona, AS, setelah melintasi penghalang untuk mengambil selfie. Beruntung, ia selamat dari serangan.
Dua tahun sebelumnya, pemandu sorak Oregon, Aurora Genai Sheffel (14), meninggal dunia saat mencoba mengambil foto selfie di lautan.
Ia tengah mengambil gambar dengan teman-temannya di sebuah batang kayu di pantai, di Bandon, AS, saat air laut surut, tapi tiba-tiba kayu tertarik arus.
Kayu tersebut berguling di atas sang remaja, hingga mendorongnya ke bawah air.
Pada bulan September 2018, seorang anak laki-laki Israel, Tomer Frankfurter jatuh dari ketinggian 182 meter di Yosemite National Park dan meninggal dunia.
Ia meninggal ketika berpose dengan bergantungan di tepi tebing. Tujuannya, hanya untuk selfie. (Kompas.com/ Gading Perkasa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Foto Selfie Membunuh Lebih Banyak Orang Ketimbang Serangan Ikan Hiu", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/14/231125020/foto-selfie-membunuh-lebih-banyak-orang-ketimbang-serangan-ikan-hiu?page=all#page2.

Jembatan Gantung di Bengkulu Putus karena Banyak yang Selfie, 9 Tewas
Salah satu contoh nyata selfie membunuh dan menyebabkan korban jiwa adalah putusnya jembatan di Bengkulu karena banyak yang berfoto selfie.
Sebuah jembatan gantung di Desa Manau Sembilan II, Kabupaten Kaur, Bengkulu putus, Minggu (19/1/2020), daftar korban tewas terus bertambah.
Dugaan kuat, jembatan gantung ini putus lantaran tak mampu menahan beban berat banyaknya masyarakat yang mengambil swafoto atau selfie di lokasi.
Pasalnya, semenjak dibangun sebagai penghubung warga dari perkampungan ke ladang pertanian dan perkebunan, banyak yang menjadikan jembatan gantung ini sebagai objek wisata.
Jembatan gantung putus di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1/2020) pukul 15.00 WIB.
• Dulu Ditelantarkan di Bawah Jembatan, Nasib Bayi Keenan Berubah setelah Diadopsi Bupati Karawang
Peristiwa tersebut mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 6 dinyatakan hilang, dan 17 selamat setelah terjatuh dari Jembatan Gantung.
Namun, update terkini jumlah korban telah bertambah sebanyak 9 jiwa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Ujang Syafiri menjelaskan saat kejadian para korban berada di atas jembatan untuk berwisata.
Kawasan tersebut merupakan objek wisata desa Batu Luwis yang sering dikunjungi.
• POPULER Pengakuan Saksi Mata dalam Gedung Roboh di Slipi Detik-detik Terakhir: Suara Kretek-kretek
Korban yang berada di atas jembatan, memanfaatkan waktu untuk berswafoto di atas jembatan secara kebetulan arus sungai dalam kondisi deras terjadi banjir.
Diduga kelebihan beban saat para korban swafoto
Diduga karena kelebihan beban para korban di atas jembatan berjatahun ke arus sungai yang kebetulan dalam kondisi banjir.
"Remaja-remaja itu berwisata di atas jembatan," kata Ujang, Minggu (19/1/2020).
"Saat itu mereka selfie-selfie," lanjutnya.
• Gedung 4 Lantai di Slipi Roboh, 11 Korban Jiwa, Pengemudi Ojol, Karyawan Alfamart & Ibu Lansia Luka
Jembatan putus, diduga akibat kelebihan kapasitas.
Selain itu, ada dugaan saat di atas jembatan para remaja menggoyang-goyangkan jembatan.
"Diduga kelebihan kapasitas. Ada dugaan juga remaja sempat menggoyang-goyangkan jembatan," kata Ujang.
Saat ini proses pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan TNI/Polri, Basarnas, BPBD dan sejumlah organisasi Mahasiswa Pencita Alam dari Universitas Bengkulu. (Kompas.com/ Kontributor Bengkulu, Firmansyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jembatan Gantung Putus di Objek Wisata Bengkulu Renggut 4 Korban Jiwa, Diduga Akibat Kelebihan Beban dan Remaja Iseng", https://regional.kompas.com/read/2020/01/20/11080801/jembatan-gantung-putus-di-objek-wisata-bengkulu-renggut-4-korban-jiwa-diduga?page=all#page2.