Virus Corona
Siang ini Dipulangkan Setelah Karantina di Natuna, 238 WNI Akan Disambut Deretan Pejabat Penting
Sebanyak 238 warga yang dikarantina di Natuna, sudah tidak sabar untuk bisa pulang ke rumah dan kampung halaman masing-masing.
TRIBUNMATARAM.COM - Sebanyak 238 warga yang dikarantina di Natuna, sudah tidak sabar untuk bisa pulang ke rumah dan kampung halaman masing-masing.
Pada Sabtu (15/2/2020), pukul 12.00 WIB, proses observasi dan karantina 238 WNI dari Wuhan, Hubei, China akan berakhir.
Semua WNI akan dipulangkan dari Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
• Pasangan Pengantin Asal Natuna Nyaris Gagal Menikah Gegara Lokasi Resepsi Dekat Karantina Corona
Pemulangan termasuk bagi 47 orang kru penjemput, sehingga total yang dipulangkan sebanyak 285 orang.
Persiapan tak hanya dilakukan oleh personel dari Kementerian Kesehatan.
Pada Jumat (14/2/2020), para warga yang akan dipulangkan terlihat sibuk mempersiapkan kepulangan.
Bahkan, sampai pukul 20.45 WIB, sejumlah WNI di lokasi karantina masih ada yang terlihat berkemas-kemas merapikan pakaian mereka dan memindahkannya ke koper.

Hal itu terlihat dari kiriman video yang berdurasi 1 menit 51 detik yang diterima Kompas.com dari staf Humas Kemenkes yang bertugas di Natuna.
Dalam video yang direkam oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Budi Sylvana, terlihat tiga orang WNI dari Wuhan tampak sedang asyik membereskan pakaian dan sejumlah barang lainnya ke dalam koper.
Mereka mengaku sudah tidak sabar lagi untuk bisa berkumpul dengan keluarga mereka masing-masing.
Salah satunya seperti yang diungkapkan Raisa, warga asal Makassar yang mengaku sedang beres-beres barang miliknya untuk pulang.
"Halooo... besok kita sudah pulang," kata Raisa seperti dikutip dari video yang diterima Kompas.com, Jumat.
• POPULER Virus Corona Negatif, Apakah Indonesia Tak Bisa Mendeteksi dengan Benar? Ini Kata Ahli
Hal serupa juga dilakukan Angel, warga asal Jayapura yang sedang membungkus pakaian dan sejumlah barang bawaan lainnya di dalam satu koper.
Saat ditanya mengenai rencana kepulangan pada Sabtu ini, Angel menjawab dengan penuh semangat bahwa dia sangat senang sekali.
Begitu juga dengan Mega. Warga asal Sorong, Papua, ini terlihat sedang menyusun sejumlah buku yang dibawanya dari Wuhan.
• Benarkah Cuaca dan Sinar Matahari Jadi Sebab Virus Corona Tak Ada di Indonesia? Ini Kata Ahli
Mega mengatakan, orangtua dan keluarganya di Sorong juga sudah mengetahui rencana kepulangan dirinya melalui Bandara Halim Persana Kusuma, Jakarta.
Adapun, masa observasi WNI dari Wuhan yang saat ini tinggal di Natuna, berakhir pada Sabtu, pukul 12.00 WIB.
Dengan demikian, Sabtu siang adalah pengecekan kesehatan terakhir, sebelum para warga diterbangkan ke Jakarta.
Rencananya, Menteri Kesehatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan beberapa pejabat lain akan ikut menjemput ke Kabupaten Natuna.
Sebelum diberangkatkan ke Jakarta, terlebih dahulu warga yang diobservasi tersebut akan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baru setelah pukul 12.00 WIB atau setelah makan siang, mereka bisa diberangkatkan menuju ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Rencananya akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta.
Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi 9 DPR RI dan perwakilan Pemerintah Daerah. (Kompas.com/ Kontributor Batam, Hadi Maulana/ Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Persiapan Kepulangan 238 WNI yang Dikarantina di Natuna"

Cerita WNI Dikarantina di Natuna Setelah Dipulangkan dari Wuhan, Makan Enak, Serasa Tidur di Hotel
Masa observasi dan karantina yang dilakukan tim Komando Tugas Gabungan Terpadu Operasi Kemanusiaan Natuna (Kogasgabpad) terhadap 238 WNI dari Wuhan, China, serta 47 anggota tim penjemput dan tim medis akan berakhir pada Sabtu (15/2/2020).
Sehari menjelang dipulangkan, menu makanan mereka terus diperhatikan, mulai dari menu sarapan, makan siang, hingga makan malam, serta asupan vitamin.
Hal itu terlihat dari kiriman video yang berdurasi 2 menit 17 detik yang diterima Kompas.com dari staf Humas Kementerian Kesehatan RI, Dede Lukman.
• Benarkah Cuara dan Sinar Matahari Jadi Sebab Virus Corona Tak Ada di Indonesia? Ini Kata Ahli
Dalam video yang direkam oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS menceritakan, dua orang WNI dari Wuhan tampak sedang asyik menikmati sarapannya, yakni Fico dan Elfi.
Fico, salah satu WNI dari Wuhan yang menjalani karantina di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, mengaku sangat berterima kasih atas apa yang didapatkan dirinya selama berada di lokasi karantina ini.
Menu makanan enak

Sebab, tidak saja fasilitas tempat tinggal yang selalu diperhatikan kebersihan dan kesehatannya, bahkan menu makanan sehari-hari juga diperhatikan, mulai dari sarapan hingga makan malam, sampai asupan vitaminnya.
"Saya sangat berterima kasih sekali karena semua keperluan kami selama di karantina sangat diperhatikan," kata Fico seperti dalam video tersebut, Jumat (14/2/2020).
Fico juga memaparkan menu sarapan yang dikonsumsinya, yakni sosis goreng, tempe goreng, serta daging sapi plus sayur yang dicampur dengan mi goreng.
• Masih Nol Kasus Virus Corona, Benarkah Indonesia Tak Mampu Mendeteksinya?
"Setiap hari menu sarapan mantap-mantap, belum lagi menu makan siang dan makan malamnya, lebih mantap lagi," ceritanya.
Fico juga nengaku semua menunya enak dan pas di lidahnya, bahkan dia selalu ingin menambah makanan, baik sarapan maupun saat makan malam.
• POPULER WHO & Ahli Harvard Bingung Corona Tak Jangkiti Indonesia, Cemaskan Jika Ini yang Terjadi
Seperti tidur di hotel bintang lima
Senada juga diungkapkan Elfi, WNI lainnya yang juga mengaku sangat cocok dengan menu yang diberikan, mulai dari sarapan hingga makan malam.
Elfi bahkan mengaku tidak pernah mendapatkan seperti ini, meski berada di lokasi karantina dan tidur di hanggar, tetapi terasa berada di hotel bintang lima.
"Sangat sangat luar biasa, terima kasih masyarakat Natuna, terima kasih tim Kemenkes dan TNI, dan terima kasih juga kepada Pemerintah Indonesia," ungkapnya.
• Cara Pemakaman Korban Tewas Virus Corona Agar Tak Menulari, Keluarga Tak Boleh Lihat Terakhir Kali
"Yang pasti setiap hari menu makannya empat sehat lima sempurna," serunya seraya tersenyum.
Dalam video tersebut, Fico dan Elfi juga mengatakan bahwa Natuna memiliki makanan khas, yaitu cumi segar yang selalu mereka dapatkan dalam menu makan siang dan makan malam.
• Pemerintah Cegah Virus Corona Masuk ke Indonesia, Siagakan KRI di Perbatasan RI dengan Singapura
Dijemput banyak pejabat
Sebelumnya, skema pemulangan sudah diputuskan bahwa observasi WNI dari Wuhan yang saat ini tinggal di Natuna berakhir pada Sabtu (15/2/2020) pukul 12.00 WIB.
Artinya, hari Sabtu pagi adalah pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu menyiapkan mereka untuk diterbangkan ke Jakarta.
Bahkan rencananya, Menkes, Menko PMK, Kepala BNPB, dan beberapa pejabat lain akan ikut menjemput ke Kabupaten Natuna.
• Pemerintah Cegah Virus Corona Masuk ke Indonesia, Siagakan KRI di Perbatasan RI dengan Singapura
Sebelum warga yang diobservasi diberangkatkan ke Jakarta, tentunya terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Baru setelah pukul 12.00 WIB atau setelah makan siang, mereka bisa diberangkatkan menuju ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Direncanakan, akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta. Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi IX DPR RI dan perwakilan pemerintah daerah. (Kompas.com/ Kontributor Batam, Hadi Maulana/ Aprillia Ika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita WNI di Natuna Sehari Jelang Dipulangkan: Makanan Enak, Tidur Serasa di Hotel Bintang 5"