Sindiran Pedas Erick Thohir untuk Telkomsel, Labanya Lebih Besar dari Bank BUMN!
Telkomsel jadi sorotan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir.
Selain itu, kinerja bank BUMN juga terus mengalami pertumbuhan pesat, baik dari sisi aset maupun laba.
Sebagai contoh Bank BNI, pada tahun 2018 BNI mampu membukukan laba sebesar Rp 15,09 triliun.
Lalu berturut-turut laba BNI pada tahun 2017 sebesar Rp 13,77 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 11,41 triliun, dan laba tahun 2015 sebesar Rp 9,14 triliun.
Besaran laba dalam 4 tahun berturut-turut BNI ini jauh di bawah untung yang dibukukan Telkomsel di periode yang sama.
Kemudian jika dibandingkan dengan Bank Mandiri, laba Telkomsel juga masih lebih tinggi dibandingkan untung bank BUMN beraset terbesar ini.
Bank Mandiri pada tahun 2018 mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 25,02 triliun.
Selanjutnya capaian laba berturut-turut pada tahun 2017 sebesar Rp 20,64 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 13,81 triliun, dan tahun 2015 sebesar Rp 20,33 triliun.
• Hari Pelanggan Nasional, Jangan Lewatkan Promo Makan Hemat di 8 Resto Ternama dan Internet Telkomsel
Untung Telkomsel di tahun 2018 ini hanya kalah oleh Bank BRI yang mencatatkan kinerja laba sebesar Rp 32,41 triliun di tahun 2018.
Meski begitu, laba Telkomsel juga masih lebih tinggi dari BRI di tahun 2017 dan 2016, dimana berturut-turut BRI membukukan laba Rp 29,04 triliun dan Rp 26,28 triliun.
Saham Singtel
Kepemilikan saham Telkomsel saat ini terbagi dua. Singtel asal Singapura tercatat memiliki saham di Telkomsel sebesar 35 persen.
Sementara Telkom menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 65 persen.
Laba besar dari Telkomsel ini membuat Singtel enggan melepaskan sahamnya di perusahaan tersebut.
Singtel sendiri merupakan operator seluler terbesar di Singapura.
Meski tercatat sebagai perusahaan publik, pengendali sahamnya berada di bawah Temasek milik Pemerintah Singapura.