Ashraf Sinclair Meninggal Dunia

POPULER Masih Cukup Muda dan Gemar Olahraga, Ashraf Sinclair Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Lantas mengapa seseorang yang masih muda dan rutin berolahraga bisa mengalami serangan jantung?

Editor: Asytari Fauziah
TribunMataram Kolase/ Instagram @selebrita7/ Instagram @insertlive
Detik-detik Ashraf Sinclair Wafat Berlangsung saat Ditinggal BCL Cuci Muka 

Ada tiga faktor utama penyebab meningkatnya penderita diabetes tipe 2.

 Cerita Sedih di Balik Kebaya Pernikahan Ashraf Sinclair & BCL, Tangis hingga Pesan Kesetiaan

Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering.

Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat. Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.

Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.

Pergeseran gaya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.

"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang.

Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr Laffin, seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).

Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusia 30 tahunan.

Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun dalam keluarganya.

"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu.

Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih, diberitakan Kompas.com (5/7/2019).

Sama seperti Laffin, Ratih pun menduga bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah.

Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Sudah olahraga masih bisa kena serangan jantung?

Ratih mengatakan, kondisi yang terasa sehat dan aktivitas olahraga yang cukup tidak berarti menyelamatkan orang dari risiko penyakit jantung.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved