Viral Hari Ini

Viral Video Pengemasan Masker di Gudang & Diinjak-injak, Merek yang Disebutkan Angkat Bicara

Sebuah video menunjukkan momen pengemasan masker yang diduga bekas dan tampak diinjak-injak.

TribunMataram Kolase/ Twitter
video viral masker diinjak-injak 

TRIBUNMATARAM.COM - Viral video pengemasan masker di gudang diinjak-injak dan tak steril, merek yang disebutkan angkat bicara.

Sebuah video menunjukkan momen pengemasan masker yang diduga bekas dan tampak diinjak-injak.

Video tersebut pun viral dan menjadi perbincangan di media sosial dan juga chat room.

Awalnya, video tentang masker yang dikemas secara produksi rumahan itu viral di media sosial dan grup percakapan Whatsapp.

Ada pula akun gosip yang membagikannya di Instagram.

POPULER Media Asing Soroti Kenaikan Harga Masker di Indonesia Sampai Lebih Mahal dari 1 Gram Emas

Viral Penampakan Tim Medis Pasien Virus Corona di China, Wajah Bekas Masker Hingga Tangan Luka

Sementara itu, di Twitter video ini juga jadi perbincangan.

Dalam unggahan video dan tangkapan layar dari akun Twitter @tubirfess, terdapat narasi yang menjelaskan keadaan masker.

Udah dibikin mahal, gak higienis, katanya ini barang bekas dari RS. Pastikan beli masker masker minimal di ind-/alf4 dan apotik,” demikian narasi pada akun @tubirfess.

Video viral masker diinjak-injak
Video viral masker diinjak-injak (Instagram/ Twitter)
 Video tersebut menunjukkan beberapa orang tengah berada di sekeliling tumpukan masker.

Terdengar suara lelaki menyebutkan masker tersebut bermerek Solida.

Secara lengkap berikut transkrip dari suara yang terdengar dari video tersebut:

"Rabu, 19 Februari 2020. Waktu menunjukkan jam 12.30 WIB. Ini untuk orderan Ibu Mariana melalui mediator bapak dengan Bapak Yanto di Jakarta.

Jadi kalau misalnya ini, posisi-posisi ini di gudang atau di pabriknya. Ini karyawan-karyawan yang sedang sortir atau memasukkan masker 3 ply dengan merek Solida.

Ini barangnya asli. 3 ply bukan 2 ply. Jadi kalau mau booking atau order dipersilakan melalui mediator bapak Yanto dipersilakan.

Ini bukan barang gaib ya. Barang-barang nyata bukan barang gaib".

Berdasarkan petunjuk yang ada di video itu, Kompas.com menghubungi pihak Maesindo Indonesia, yang merupakan produsen masker Solida.

Humas Produsen Masker Solida Yosephin Anita membantah bahwa apa yang terlihat pada video itu merupakan produksi dan pengemasan masker Solida. 

“Saya sampaikan video yang beredar adalah tidak benar," kata Anita, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/2/2020) siang.

Menindaklanjuti video ini, pihak Solida melakukan investigasi.

"Kami melakukan investigasi dengan prinsip kehati-hatian dan sesuai prosedur," lanjut dia.

Anita menegaskan, produk masker Solida yang mereka pasarkan diproduksi sesuai standar dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Untuk produk masker Solida yang kami jual dapat dipertanggungjawabkan karena sudah sesuai standar dari serifikat produk alkes yang kami miliki,” kata Anita.

Anita menyebutkan, produk masker Solida telah memegang sertifikat produksi dan sertifikat CPAKB atau Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik.

Bantahan resmi juga disampaikan melalui akun media sosial Solida, @solida.proteksi.

Melalui unggahan tersebut, Solida juga memberikan klarifikasi:

PABRIK MASKER SOLIDA YANG SEBENARNYA

Video ini merupakan pabrik resmi masker SOLIDA yang berlokasi di Yogyakarta.

Sangat berbeda dengan video viral yang beredar di media sosial belakangan ini.
.
cc : @kemenkes_ri @kemendag
fyi : @lambe_turah @undercover.id @ndorobeii
#maskersolida” tulis postingan akun @solida.proteksi". 

(Kompas.com/ Nur Rohmi Aida)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Packing Masker Diinjak-Injak dan Tak Steril, Ini Bantahan Solida", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/21/122701565/viral-video-packing-masker-diinjak-injak-dan-tak-steril-ini-bantahan-solida?page=all#page3.

PEMBAGIAN MASKER -  Siswa mengenakan masker gang dibagikan Petugas Taruna Siaga Bencana dalam Sosialisasi Kesehatan dan Pembagian Masker di SDN Gubuk Klakah I, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (6/1/2016). Kegiatan di sejumlah sekolah merupakan upaya pencegahan ancaman infeksi saluran pernafasan akibat debu vulkanik yang mengguyur  kawasan Kabupaten Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PEMBAGIAN MASKER - Siswa mengenakan masker gang dibagikan Petugas Taruna Siaga Bencana dalam Sosialisasi Kesehatan dan Pembagian Masker di SDN Gubuk Klakah I, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (6/1/2016). Kegiatan di sejumlah sekolah merupakan upaya pencegahan ancaman infeksi saluran pernafasan akibat debu vulkanik yang mengguyur kawasan Kabupaten Malang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Harga Masker di Indonesia Lebih Mahal dari Emas

Dunia memang sedang waspada corona.

Namun hal tersebut nampaknya dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

Bagaimana tidak, stok masker yang menipis di tanah air, lantas dijadikan sebagai alasan bagi beberapa penjual untuk menaikkan harga masker menjadi tak masuk akal.

Hal ini menyulitkan bagi para buruh pekerja pabrik yang diwajibkan bekerja menggunakan masker.

Terlebih, bagi pasien penderita TBC Paru dan pasien  lainnya.

 Diperlakukan Bak Orang Terkena Virus Corona, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Difoto dan Divideokan

Meningkatnya kekhawatiran di Indonesia terkait penularan penyakit covid-19 virus corona ternyata turut berkontribusi pada kelonjakan harga masker.

Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional.

Tiger Yee, pelajar 21 tahun di Wuhan
Tiger Yee, pelajar 21 tahun di Wuhan (mirror)

Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.

Bambang Darmadi, seorang penjual peralatan kesehatan salah satu toko di Jakarta menyebut, satu kotak masker biasa berisi 50 lembar saat ini dijual seharga Rp 200 ribu.

Padahal harga normal sebelum wabah virus corona terjadi adalah Rp 20 ribu.

 Ini Cara yang Benar Gunakan Masker Untuk Waspadai Virus Corona, Jangan Lakukan 5 Hal Ini Ya!

Menurut Darmadi, lonjakan harga masker berkisar sampai Rp 10.000 setiap harinya.

Sementara itu, media pemerintah Singapura, Straits Times menulis dalam judul berita, Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.

Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar antara Rp 800 ribu.

Media tersebut juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa.

Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275 ribu dengan harga normal kisaran Rp 30 ribu rupiah.

 Cegah Penyebaran Virus Corona, Korea Utara Langsung Eksekusi Orang yang Terdeteksi Virus Ini

Terkait peristiwa tersebut, Pimpinan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo mengritik tajam pemerintah yang tidak turun tangan terhadap situasi kenaikan harga masker.

Pihak YLKI sendiri telah menghubungi KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) untuk segera menginvestigasi kelonjakan harga.

Menurut Sudaryatmo, pemerintah semestinya menetapkan plafon harga sebanyak 30 persen di atas harga normal.

Sanksi harus diberikan kepada siapapun yang menjual di atas persentase tersebut.

 Sudah Panik Takut Terkena Virus Corona, Pria India Pilih Gantung Diri, Ternyata Hanya Terserang Flu

Kementerian kesehatan Republik Indonesia sejauh ini baru melaporkan 62 kasus terduga virus corona dengan 59 dinyatakan negatif.

Indonesia memiliki angka kasus terinfeksi virus corona lebih sedikit dibandingkan lima kasus epidemik SARS pada 2003.

Meski begitu, masyarakat lokal sudah mulai membeli dan menimbun masker karena khawatir harganya akan semakin mahal apabila kasus virus corona ditemukan di Indonesia. (Kompas.com/ Miranti Kencana Wirawan /Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lonjakan Harga Masker di Indonesia Jadi Sorotan Media Internasional"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved