Tragedi Susur Sungai
Korban Tewas Susur Sungai SMP 1 Turi 10 Orang, 2 Jenazah Terakhir Ditemukan Pagi Ini Terseret 700 M
Susur sungai kegiatan pramuka dari SMP 1 Turi, Sleman Yogyakarta membawa duka, 10 siswa meninggal dunia, 2 korban terakhir baru ditemukan pagi ini.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Susur sungai kegiatan pramuka dari SMP 1 Turi, Sleman Yogyakarta membawa duka, 10 siswa meninggal dunia, 2 korban terakhir baru ditemukan pagi ini.
Tragedi susur sungai yang membuat hanyut ratusan siswa SMP 1 Turi menarik perhatian banyak orang.
Tragedi ini terjadi saat ratusan siswa sedang melakukan kegiatan pramuka di Sungai Sempor.
Awalnya sungai tenang saat ratusan siswa SMPN 1 Turi melakukan susur sungai.
• Khoirunnisa Jadi Korban Meninggal Tragedi Susur Sungai, Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya
Namun tiba-tiba arus deras dari atas membuat banyak siswa terseret arus.
Kejadian ini terjadi pada Jumat (21/2/2020).
Pagi ini, Minggu (23/2/2020) dua siswa terakhir baru ditemukan.
Dua korban ini ditemukan mengambang di DAM Dukuh, Donokerto, Turi.

Korban pertama ditemukan sekitar pukul 05.00, sedangkan korban kedua ditemukan pukul 07.15.
"Posisi kedua jenazah sama waktu ditemukan, kemungkinan awalnya ndelik (sembunyi) di balik fondasi DAM," ucap personel SAR MTA Yogyakarta, Gandung Kusmardana saat ditemui di posko utama di Lembah Sempor dikutip TribunMataram.com dari Tribun Jogja.
Lokasi penemuan ini berada sekitar 400-700 meter dari tempat kejadian perkara kecelakaan air bah yang menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) sore.
Keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk identifikasi.
Setelah menemukan dua korban pagi ini, seluruh peserta susur sungai sudah ditemukan.
Korban terlihat mengambang pada jarak 400 meter di sungai dengan kedalaman 2 meter kemudian berhasil dievakuasi.
"Anggota yang dikerahkan mencapai 249 orang dengan beberapa pembagian tim,"kata Ketua Barsarnas Yogyakarta, Wahyu Efendi, dikutip Tribunjogja.com dari wawancara Kompas TV.
• Fakta Lengkap Tragedi Susur Sungai Sebabkan Ratusan Siswa SMP 1 Turi Hanyut, Kepala Sekolah Tak Tahu
Sedangkan hasil update operasi SAR yang dirilis TRC BPBD DIY pada pukul 07.38 WIB menyebutkan
Update Ops SAR:
- 05:10 1 korban ditemukan
- 07:12 1 korban ditemukan
Keduanya ditemukan di Dam Mantras, Dukuh, Donokerto.
Detail informasi menunggu identifikasi DVI dan laporan resmi Posko SAR Gabungan.
Semoga Tuhan meridhoi kerja kemanusiaan kita semua.
Sehari sebelumnya keluarga korban yang belum ditemukan masih menangis, termasuk Cindy, kakak dari Zahra Imelda.
Zahra merupakan siswi siswi kelas 7 SMPN 1 Turi yang menjadi korban Susur Sungai Sempor, Jumat sore.
Hingga kemarin malam, Zahra belum ditemukan. Delapan teman Zahra sudah ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia. Indosuryo Hardiansyah yang merupakan paman Zahra, sejak Jumat malam berada di puskesmas untuk mencari kepastian informasi tentang keponakannya.
Sabtu dini hari, ayah Zahra datang dari Surabaya mata sang ayah sembab, sedih.
Sesekali dia menyeka air mata lalu kembali menatap layar ponselnya. Kakak Zahra, yakni Cindy pun terus meneteskan air mata.
Cindy, kemudian menunjukkan foto Zahra dari layar ponselnya.

“Ini mukanya (Zahra), dia anaknya agak kecil, hitam manis dia,” katanya.
Ayah, kakak, dan beberapa kerabat lain masih menunggu kepastian informasi tentang Zahra di Puskesmas Turi.
Sementara, sang ibunda menunggu di rumah.
Menurut Indosuryo, sang ibu terus-menerus menangis di rumah.
“Ibunya nangis terus, di rumah. Tadi juga telepon, tanya-tanya. Ya, semoga cepat ketemu,” katanya penuh harap.
Berikut delapan pelajar lain korban tewas dalam kejadian ini yang sebelumnya sudah ditemukan dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
1. Sovie Aulia (15)
2. Arisma Rahmawati (13)
3. Nur Azizah (15)
4. Lathifa Zulfaa (15)
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (14)
6. Evieta Putri Larasati (13)
7. Faneza Dida (13)
8. Nadine Fadilah (12)
9. Zahra Imelda
• Aksi Heroik 2 Siswa SMP 1 Turi Yogyakarta Selamatkan Temannya Saat Susur Sungai namun Arus Deras
Total data korban:
-Total siswa: 249 (kelas 7: 124 siswa dan kelas 8: 125 siswa)
-Konfirmasi selamat: 216 siswa
-Konfirmasi luka: 23 siswa
-Meninggal dunia: 10 siswa
(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)
Polisi Tetatpkan Tersangka
Polisi menetapkan satu orang berinisial IYA sebagai tersangka dalam tragedi susur sungai siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka ini merupakan pembina Pramuka sekaligus guru SMP Negeri 1 Turi.
"Sampai dengan saat ini, kita sudah melakukan pemeriksaan kepada paling tidak ada 13 orang," ujar Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020).
• POPULER Kesaksian Salma Berhasil Selamat Saat Susur Sungai namun Arus Mendadak Deras: Saya Terseret
Yuliyanto menyampaikan, ada tiga kelompok dari 13 orang yang menjalani pemeriksaan.
Kelompok pertama adalah pembina Pramuka yang berjumlah tujuh orang.
"Tujuh orang ini, enam orang ikut ke lokasi, satu orang tinggal di sekolah karena menunggu barang-barang anak-anak itu," kata Yuliyanto.

Kemudian, enam orang pembina ikut mengantar peserta ke sungai. Lalu, empat orang ikut turun ke dalam sungai.
"Satu, begitu sampai di lokasi, pergi meninggalkan lokasi karena ada keperluan. Satu lagi menunggu di titik finish-nya.
Jarak kira-kira dari start ke finish direncanakan panjang 1 kilometer," kata Yuliyanto.
• UPDATE Terbaru 6 Siswa SMP Negeri 1 Turi Yogyakarta Meninggal Dunia Saat Ikut Kegiatan Susur Sungai
Kelompok kedua yang dilakukan pemeriksaan adalah Kwarcab Pramuka Kabupaten Sleman.
Ada tiga orang yang dilakukan pemeriksaan.
"Kenapa diperiksa, karena kita ingin tahu bagaimana aturan-aturan yang ada di kepramukaan berkaitan dengan manajemen risiko kegiatan Pramuka," ucap dia.
Kelompok ketiga yang dilakukan pemeriksaan adalah warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi pun telah menaikan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Sehingga, polisi telah menetapkan salah satu dari para saksi itu menjadi tersangka.
"Kita telah menaikan salah satu dari saksi itu dengan inisial IYA menjadi tersangka.
Sampai dengan saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan, BAP sebagai tersangka," kata Yuliyanto.
• Duduk Perkara Sopir Angkot Bunuh Pelajar SMA Hilang, Jasadnya Ditemukan Tinggal Tengkorak di Sungai
Pasal yang dikenakan adalah Pasal 359 KUHP, tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.
Selain itu, polisi mengenakan Pasal 360 KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang lain luka-luka. Ancamanya hukuman maksimal 5 tahun penjara.
"Iya pembina. Dia juga sebagai guru di SMP itu. Belum (penahanan), kita masih melakukan pemeriksaan sebagai tersangka.
Apakah nanti ditahan atau tidak, kita lihat pertimbangan dari penyidik," ucap Yuliyanto.
Terkait apakah akan ada tersangka tambahan, polisi masih akan melihat dari hasil pemeriksaan saksi-saksi.
Sebab, dari peserta masih belum dilakukan pemeriksaan.
"Nanti dilihat dari pemeriksaan saksi-saksi, karena dari pihak anak-anak, pihak peserta Pramuka belum kita lakukan pemeriksaan, karena pertimbangan bahwa mereka masih trauma akan peristiwa kemarin," ujar dia.
Polda DIY juga telah menyiapkan tim trauma healing.
Nantinya, ketika para siswa yang sudah masuk sekolah akan diberikan pendampingan psikologis.
"Ketika mereka besok masuk sekolah, kita akan lakukan terapi secara psikologis kepada anak-anak itu," kata Yuliyanto. (Kompas.com/ Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma/ Abba Gabrillin)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tetapkan Guru SMP sebagai Tersangka Kasus Susur Sungai di Sleman"