Virus Corona
Virus Corona Membunuh Ribuan Nyawa, Siapa Pasien Pertama yang Terinfeksi & Memicu Wabah Mematikan?
Ketika terjadi wabah, baik karena virus maupun bakteri, orang pertama yang terkena biasanya disebut sebagai "pasien nol".
TRIBUNMATARAM.COM - Pentingnya mencari siapa pasien pertama yang terinfeksi virus corona, siapa?
Virus corona menjadi wabah paling mematikan di awal tahun 2020.
Bermula dari kemunculannya di Wuhan, China, hingga kini virus corona sudah memakan korban jiwa hingga ribuan nyawa.
Pihak berwenang di China dan para pakar sejauh ini belum sepakat soal bagaimana wabah virus corona, yang sekarang diberi nama Covid-19, bermula.
• POPULER Video Perawat Hamil Tua Nekat Tangani Pasien Corona Viral, Niatnya Cari Simpati Kini Dikecam
• Ketika Virus Corona Membuat Sandiaga Uno Cuci Tangan hingga 20 Kali dalam Sehari
Lebih jauh lagi, mereka belum tahu, siapa pasien pertama penyakit ini, pasien yang kemudian menyebarkan penyakit.
Ketika terjadi wabah, baik karena virus maupun bakteri, orang pertama yang terkena biasanya disebut sebagai "pasien nol".

Seberapa penting mengidentifikasi pasien nol?
Mengidentifikasi orang pertama yang terkena penyakit yang kemudian mewabah dianggap penting karena bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti bagaimana, kapan, dan mengapa suatu wabah bermula.
Jawaban-jawaban ini penting untuk mencegah orang-orang terkena penyakit dan juga bisa menjadi pembelajaran serta sumber informasi ketika terjadi wabah serupa di masa mendatang.
Apakah kita tahu siapa pasien nol ini?
Belum. Awalnya, pihak berwenang di China mengatakan kasus pertama virus corona diketahui pada 31 Desember 2019.
Ketika itu, infeksi yang gejalanya mirip dengan pneumonia tersebut diyakini berasal dari pasar dan hewan dan ikan laut di Wuhan, Provinsi Hubei.
Data statistik yang dikumpulkan oleh John Hopkins University di Amerika Serikat menunjukkan hampir 82 persen dari sekitar 75.000 kasus virus corona berasal dari kawasan ini.
Dengan kata lain, inilah episentrum virus corona.

Dikatakan pula orang yang terkena virus corona tersebut "tak punya kontak" dengan pasar hewan di Wuhan.