Tragedi Susur Sungai
Polisi Tetapkan Tersangka Baru Tragedi Susur Sungai, 2 Guru Pembina Lakukan Kesalahan Fatal Ini
Polisi menetapkan dua guru yang juga dianggap lalai dan tak bertanggung jawab dalam peristiwa susur sungai yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.
"Dari penyidik sudah cukup bahwa alat bukti, petunjuk, dan lain sebagainya sudah cukup mengarahkan yang bersangkutan menjadi tersangka," tegasnya.
Keduanya dikenakan Pasal 359 dan 360 KUHP.
Penyidik masih melakukan pendalaman. Masih memungkinkan tersangka bertambah.
Sebelumnya, polisi menetapkan IYA sebagai tersangka dalam peristiwa di Sungai Sempor, yang berada di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat pekan lalu.
IYA merupakan pembina Pramuka sekaligus guru olahraga SMP Negeri 1 Turi. (Kompas.com/ Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Peristiwa Susur Sungai Sempor yang Tewaskan 10 Siswa SMPN 1 Turi", https://regional.kompas.com/read/2020/02/24/21011461/polisi-tetapkan-2-tersangka-baru-peristiwa-susur-sungai-sempor-yang-tewaskan?page=all#page2.

Jawaban Tak Pantas Tersangka saat Diingatkan Warga
Kekecewaan siswa korban tragedi susur sungai dengar jawaban pembina saat diperingatkan warga.
Kesaksian salah satu korban selamat tragedi susur sungai dengar pembina mengucapkan kata tak pantas ketika telah diperingatkan warga.
Tragedi susur sungai yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta menimbulkan kecaman banyak pihak.
Apalagi, keteledoran pembina pramuka yang terlibat sebelumnya sempat dicegah oleh peringatan warga.
Salah seorang korban selamat dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman, Jumat (21/2/2020) lalu, Tita Farza Pradita bercerita tentang peringatan warga setempat terkait kegiatan mereka.
• Tragedi Susur Sungai Tewaskan 10 Murid SMPN 1 Turi, Ini Pengakuan Kepala Sekolah dan Pembina Pramuka
• POPULER Tewas dalam Tragedi Susur Sungai, Khoirunnisa Justru Dimakamkan di Hari Ultahnya
Tita, demikian sapaan gadis itu, mengaku mendengar warga memperingatkan pembina pramuka sebelum susur Sungai Sempor berlangsung.

"Sama warga sudah diingetin. Saya mendengar ada warga yang memperingatkan," kata Tita, seperti dilansir dari Kompas TV.
Namun, lanjut Tita, peringatan tersebut disambut kata-kata tak enak dari pembinanya.
"Katanya, enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan, kata kakak pembinanya," ujar Tita yang mengaku mendengar langsung jawaban pembinanya tersebut.