Virus Corona

Berulang Kali Seka Keringat dengan Tisu Saat Pidato, Perdana Menteri Iran Ternyata Terjangkit Corona

Iraj Harirchi adalah wakil menteri kesehatan sekaligus kepala satuan tugas yang dibentuk untuk memerangi penyebaran virus asal China itu.

Editor: Asytari Fauziah
Shutterstock via Tribunnews
Ilustrasi virus Corona 

Uni Emirat Arab selaku pemilik maskapai kelas dunia, Emirated dan Etihad, dilaporkan melarang penerbangan dari dan menuju Iran.

Adapun Dr Anne Schuchat, pejabat Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS berkata, tidak diragukan lagi bahwa virus ini sudah mewabah.

"Saat ini, pertanyaan yang muncul adalah kapan dan berapa orang yang bakal terinfeksi oleh virus tersebut," terang Schuchat. (Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)

Seorang pekerja dari Asosiasi Pengendalian Hama Korea, mengenakan alat pelindung, menyemprotkan desinfektan untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus novel COVID-19 di sebuah pasar di Seoul pada 24 Februari 2020. Korea Selatan melaporkan 161 kasus virus corona baru pada 24 Februari, dengan total 763 kasus dan menjadikannya terbesar di dunia setelah China.
Seorang pekerja dari Asosiasi Pengendalian Hama Korea, mengenakan alat pelindung, menyemprotkan desinfektan untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus novel COVID-19 di sebuah pasar di Seoul pada 24 Februari 2020. Korea Selatan melaporkan 161 kasus virus corona baru pada 24 Februari, dengan total 763 kasus dan menjadikannya terbesar di dunia setelah China. (Jung Yeon-je / AFP)

Italia & Korea Selatan Darurat Virus Corona, Pengidap Diabetes & Darah Tinggi Berisiko Terinfeksi

Update terbaru virus corona - Italia dan Korea Selatan resmi darurat / 'Red Alert' virus corona. Peneliti: virus mudah infeksi penderita diabetes.

Wabah virus corona Covid-19 terus mengalami peningkatan jumlah kasus.

Kini, penyebaran tidak lagi terjadi dengan cepat di daratan China saja, tetapi juga meluas ke beberapa wilayah di dunia.

Beberapa negara seperti Iran, Korea Selatan, Italia, dan Jepang tengah mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi.

Melansir data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, hingga Selasa (25/10/2020) pagi, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona telah mencapai 79.571 kasus.

Sementara, jumlah kematian yang tercatat adalah sebanyak 2.630 kasus di seluruh dunia.

 Trauma! Annisa Ingat Detik-detik Teman-temannya Takut Membantah Perintah Kakak Pembina: Semua Hanyut

 Pabrik Terbesar Dipaksa Tutup Gara-gara Virus Corona, Kini Hong Kong Panik Kekurangan Stok Peti Mati

Seorang pria mengenakan masker dengan merpati di Piazza del Duomo di Milan tengah, pada 24 Februari 2020 menyusul langkah-langkah keamanan yang diambil di Italia utara terhadap virus corona di Italia.
Seorang pria mengenakan masker dengan merpati di Piazza del Duomo di Milan tengah, pada 24 Februari 2020 menyusul langkah-langkah keamanan yang diambil di Italia utara terhadap virus corona di Italia. (Miguel MEDINA / AFP)

Italia dan Korea Selatan darurat virus corona

Peningkatan jumlah kasus virus corona di Korea Selatan dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan tajam.

Pemerintah Korea Selatan juga sudah meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.

Hingga Selasa (25/10/2020) pagi, jumlah kasus di kedua negara tersebut menjadi yang terbesar di luar daratan China.

Melansir CNN dari Kompas.com, jumlah kasus yang telah terkonfirmasi kini di Korea Selatan adalah sebanyak 833 kasus.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved