Paksa Adik Kelasnya Makan Kotoran Manusia, 2 Siswa Dikeluarkan dari Sekolah, Korban: Terlalu Jijik

Dua murid Seminari Bunda Segala Bangsa dikeluarkan dari sekolah karena paksa adik kelasnya makan kotoran manusia, korban hanya menahan tangisnya.

Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Delta Lidina
KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS
Foto : Suasana setelah rapat bersama orang tua siswa dan pihak sekolah di aula Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM Dua murid Seminari Bunda Segala Bangsa dikeluarkan dari sekolah karena paksa adik kelasnya makan kotoran manusia, korban hanya menahan tangisnya.

Seminari Maria Bunda Segala Bangsa di Maumere, Nusa Tenggara Timur kini jadi perbincangan.

Apalagi karena kasus dua kakak kelas memaksa adik kelasnya memakan kotoran manusia.

Disebutkan hal ini karena dua siswa senior ini memberikan hukuman pada adik kelasnya.

POPULER Seorang Pria Selingkuhan di NTT Tewas Dikeroyok Warga, Gegara Tempat Obat Nyamuk Bakar

Hal ini membuat pihak sekolah Seminari Maria Bunda Segala Bangsa ini meminta maaf pada orang tua siswa atas peristiwa ini.

Tak hanya itu, hukuman dikeluarkan dari sekolahpun dilakukan pada dua siswa senior ini.

"Pihak Seminari telah meminta maaf di hadapan orangtua terkait masalah ini.

Dua kakak kelas itu pun dikeluarkan dari Seminari Bunda Segala Bangsa," kata Deodatus dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com.

ILUSTRASI - PENGAKUAN Siswa yang Jadi Korban Dipaksa Makan Kotoran Manusia Oleh Seniornya, Disuapi Pakai Sendok
ILUSTRASI - PENGAKUAN Siswa yang Jadi Korban Dipaksa Makan Kotoran Manusia Oleh Seniornya, Disuapi Pakai Sendok (POS-KUPANG.COM/FELIKS JANGGU)

Selain itu, Dedatus menegaskan, pihak Seminari juga mendampingi para siswa kelas VII untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.

Sebelumnya, sejumlah orangtua siswa mendatangi pihak sekolah untuk memprotes tindakan tidak terpuji dua siswa senior tersebut.

"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku.

Yang salah ditindak tegas. Bila perlu dipecat saja," ujar salah satu orang tua siswa, Martinus, Selasa (25/2/2020).

"Saya juga memutuskan untuk pindahkan anak dari sekolah ini.

Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus tersebut terungkap setelah ada laporan dari murid kepada orangtuanya.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved