Virus Corona

4 Fakta Penting Pasien Terduga Corona di Cianjur Meninggal, Ternyata Negatif Covid-19, Ini Sebabnya

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien tersebut ternyata negatif virus corona, berikut fakta-faktanya.

Kompas.com
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia 

TRIBUNMATARAM.COM - 4 fakta penting pasien suspect corona meninggal di Cianjur, ternyata bukan karena corona.

Masyarakat sempat dihebohkan dengan kabar seorang pasien suspect corona meninggal dunia di Cianjur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien tersebut ternyata negatif virus corona, berikut fakta-faktanya.

Seorang pasien suspect vorus corona meninggal dunia pada hari Selasa (3/3/2020) di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH), Cianjur, Jawa Barat.

Pengumuman Mendadak Jokowi Kejutkan 2 Pasien Positif Corona, Istana & Menkes Malah Beda Jawaban

Seorang Guru Terindikasi Virus Corona Sekolah Internasional di Jakarta Diliburkan Sampai 2 Minggu

Pihak RSDH memastikan bahwa pasien tersebut sempat menjalani perawatan isolasi sejak 1 Maret 2020. Namun, status pasien tersebut negatif virus corona.

Pernyataan tersebut didukung Kemenkes, yang menegaskan bahwa pasien pria berusia 50 tahun itu meninggal bukan karena virus corona.

Berikut ini faktanya:

1. Dirawat sejak 1 Maret 2020

Pasien berusia 50 tahun meninggal dunia pada Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 04.00 WIB.

Pasien meninggal setelah sempat menjalani perawatan di ruang isolasi sejak 1 Maret 2020.

"Sehingga, pasien belum dipastikan apakah positif atau negatif (virus corona). Namun, statusnya memang sebagai pasien dalam pengawasan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Yusman Faisal.

2. Usai bepergian ke Malaysia

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pasien sebelumnya pernah bepergian ke Malaysia pada 14 hingga 17 Februari 2020.

Kemudian, saat kembali ke Indonesia, pria yang merupakan karyawan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mengeluhkan sakit.

Pada 20 Februari 2020, pasien tersebut mengeluh sakit dengan indikasi demam dan batuk.

Setelah itu, pasien tersebut kemudian sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Bekasi.

Namun, sebelum benar-benar sembuh, pasien tersebut memilih berangkat ke Cianjur, Jawa Barat.

Saat berada di Cianjur, pasien tinggal untuk sementara di rumah kerabatnya.

Selama berada di rumah saudaranya itu, kondisi kesehatannya malah menurun drastis sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

“Masuk rumah sakit pada 1 Maret. Gejala yang dirasakannya lemas, sesak, dan ada keluhan di paru dan jantungnya,” kata Herman.

Pria tersebut kemudian kembali dirawat di rumah sakit pada 1 Maret 2020

3. Meninggal bukan karena virus corona

Setelah melakukan uji laboratorium, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa pasien yang meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur negatif Covid-19.

"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 (spesimen) yang negatif," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

"Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19," sambung juru bicara pemerintah tersebut untuk penanganan corona.

4. Sempat akan coba obat alternatif

Dari keterangan yang diperoleh tim dokter RSDH Cianjur, pasien saat di Cianjur mencoba mencari obat alternatif untuk sakit demam dan batuk yang dideritanya.

“Jadi, beliau ke Cianjur ini rencananya mau tetirah, sambil mau berobat alternatif,” ucap Plt Bupati Cianjur Herman Suherman. 

Akan tetapi, selama berada di rumah saudaranya itu, kondisi kesehatannya malah menurun drastis sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

“Masuk rumah sakit pada 1 Maret. Gejala yang dirasakannya lemas, sesak, dan ada keluhan di paru dan jantungnya,” kata Herman.

(Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman, Ihsanuddin, Editor : Aprillia Ika, Krisiandi, Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Penting Meninggalnya Pasien Suspect Corona di Cianjur, Negatif Covid-19", https://regional.kompas.com/read/2020/03/04/07130021/4-fakta-penting-meninggalnya-pasien-suspect-corona-di-cianjur-negatif-covid#source=clicktitle.

Permintaan dari diduga pasien positif Corona Depok via WhatsApp viral.
Permintaan dari diduga pasien positif Corona Depok via WhatsApp viral. (TribunMataram Kolase/ Twitter @bananahoe/ ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pasien Corona Bisa Sembuh 100 Persen

Perkembangan wabah virus corona Covid-19 masih terus menciptakan pola baru di seluruh dunia. 

Hingga kini, virus ini telah terkonfirmasi positif di lebih dari 70 negara di dunia.

Berdasarkan data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Selasa (3/3/2020) pukul 18.06 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai 91.113 kasus.

Dari jumlah kasus yang dilaporkan, tercatat 3.118 kematian dan 48.134 pasien sembuh.

 POPULER 5 Fakta Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Rumah Disterilkan Hingga Reaksi Tetangga

Berdasarkan jumlah tersebut, tingkat kematian rata-rata sementara secara umum adalah sebesar 3,4 persen.

Sementara itu, persentase pasien sembuh lebih tinggi, yaitu sebesar 52,7 persen.

100 persen pasien sembuh di sejumlah negara

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Pengolahan data yang dilakukan pada data real time tersebut menunjukan bahwa persentase kesembuhan tertinggi sebesar 100 persen atau seluruh pasien yang terinfeksi sembuh.

Tingkat kesembuhan 100 persen terjadi di beberapa negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Oman, dan Sri Lanka. 

Di Vietnam, sebelumnya ada 16 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, di Kamboja, Oman, dan Sri Lanka, masing-masing jumlah kasus yang dilaporkan adalah sebanyak satu kasus.

Seluruh pasien pada kasus-kasus tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. 

 Chat WhatsApp Diduga Pasien Positif Corona Depok Viral, Ingin Rumah & Foto Keluarga Tak Diekspos

Persentase kesembuhan yang tinggi lainnya juga diperoleh China, Singapura, Thailand, Malaysia, Rusia, dan Mesir.

Dengan jumlah kasus infeksi tertinggi, yaitu sebesar 80.151 kasus, persentase kesembuhan pasien terinfeksi Covid-19 cukup besar, yaitu sekitar 59,06 persen.

Sementara, untuk Singapura, dari 108 kasus yang telah dilaporkan, 78 pasien dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Persentase kesembuhannya mencapai 72,2 persen.

Thailand juga memiliki persentase pasien sembuh yang tidak begitu jauh dari Singapura.

Dari 43 kasus yang terkonfirmasi Covid-19, 31 di antaranya dinyatakan telah pulih. Jadi, persentase kesembuhan dari kasus Covid-19 di Thailand mencapai 72,09 persen.

 UPDATE Kondisi 2 Pasien Corona di Depok Mulai Membaik, Tak Lagi Demam, Tinggal Batuk Sedikit

Kemudian, untuk Malaysia, persentase pasien sembuh mencapai 62,07 persen. 18 pasien dari 29 kasus yang dilaporkan telah dinyatakan sembuh.

Selain itu, Rusia melaporkan 2 pasien Covid-19 di negaranya yang sembuh.

Sebelumnya, diketahui ada 3 kasus yang dilaporkan di negara itu. Jadi, persentase kesembuhan mencapai 66,67 persen.

Mesir juga memperoleh persentase kesembuhan yang cukup tinggi berdasarkan data sementara ini.

Dari 2 kasus yang dilaporkan, 1 kasus di antaranya dinyatakan sembuh. 

 Cerita Lain Pemakaman Pasien Suspect Corona Semarang yang Wafat, Penggali Kubur Diburu Waktu

Daftar persentase kesembuhan pasien virus corona

Berdasarkan hasil pengolahan data real time sementara dari John Hopkins University, berikut adalah rincian persentase kesembuhan dari kasus Covid-19 di berbagai negara:

  1. Vietnam: 100 persen
  2. Kamboja: 100 persen
  3. Nepal: 100 persen
  4. Sri Lanka: 100 persen
  5. Singapura: 72,2 persen
  6. Thailand: 72,09 persen
  7. Rusia: 66,67 persen
  8. Malaysia: 62,07 persen
  9. China: 59,06 persen
  10. Mesir: 50 persen
  11. Australia: 35,48 persen
  12. Filipina: 33,33 persen
  13. Taiwan: 28,57 persen
  14. UAE: 23,8 persen
  15. Kanada: 22,22 persen
  16. Inggris: 20 persen
  17. Meksiko: 20 persen
  18. Iran: 19,38 persen
  19. Finlandia: 16,67 persen
  20. Oman: 16,67 persen
  21. Belgia: 12,5 persen
  22. Jepang: 11,67 persen
  23. Jerman: 9,69 persen
  24. Israel: 8,33 persen
  25. Italia: 7,32 persen
  26. Perancis: 6,28 persen
  27. AS: 6,67 persen
  28. Spanyol: 1,67 persen
  29. Korea Selatan: 0,57 persen (Kompas.com/ Vina Fadhrotul Mukaromah/ Virdita Rizki Ratriani)
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved