Virus Corona

Tingkat Kesembuhan Virus Corona di Berbagai Negara, 4 Negara Bisa Sembuhkan Pasien 100 Persen!

Dari jumlah kasus yang dilaporkan, tercatat 3.118 kematian dan 48.134 pasien sembuh.

Editor: Asytari Fauziah
Shutterstock via Tribunnews
Ilustrasi virus Corona 

TRIBUNMATARAM.COM Perkembangan wabah virus corona Covid-19 masih terus menciptakan pola baru di seluruh dunia. 

Hingga kini, virus ini telah terkonfirmasi positif di lebih dari 70 negara di dunia.

Berdasarkan data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Selasa (3/3/2020) pukul 18.06 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai 91.113 kasus.

Dari jumlah kasus yang dilaporkan, tercatat 3.118 kematian dan 48.134 pasien sembuh.

POPULER 5 Fakta Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Rumah Disterilkan Hingga Reaksi Tetangga

Berdasarkan jumlah tersebut, tingkat kematian rata-rata sementara secara umum adalah sebesar 3,4 persen.

Sementara itu, persentase pasien sembuh lebih tinggi, yaitu sebesar 52,7 persen.

100 persen pasien sembuh di sejumlah negara

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Pengolahan data yang dilakukan pada data real time tersebut menunjukan bahwa persentase kesembuhan tertinggi sebesar 100 persen atau seluruh pasien yang terinfeksi sembuh.

Tingkat kesembuhan 100 persen terjadi di beberapa negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Oman, dan Sri Lanka. 

Di Vietnam, sebelumnya ada 16 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, di Kamboja, Oman, dan Sri Lanka, masing-masing jumlah kasus yang dilaporkan adalah sebanyak satu kasus.

Seluruh pasien pada kasus-kasus tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. 

Chat WhatsApp Diduga Pasien Positif Corona Depok Viral, Ingin Rumah & Foto Keluarga Tak Diekspos

Persentase kesembuhan yang tinggi lainnya juga diperoleh China, Singapura, Thailand, Malaysia, Rusia, dan Mesir.

Dengan jumlah kasus infeksi tertinggi, yaitu sebesar 80.151 kasus, persentase kesembuhan pasien terinfeksi Covid-19 cukup besar, yaitu sekitar 59,06 persen.

Sementara, untuk Singapura, dari 108 kasus yang telah dilaporkan, 78 pasien dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Persentase kesembuhannya mencapai 72,2 persen.

Thailand juga memiliki persentase pasien sembuh yang tidak begitu jauh dari Singapura.

Dari 43 kasus yang terkonfirmasi Covid-19, 31 di antaranya dinyatakan telah pulih. Jadi, persentase kesembuhan dari kasus Covid-19 di Thailand mencapai 72,09 persen.

UPDATE Kondisi 2 Pasien Corona di Depok Mulai Membaik, Tak Lagi Demam, Tinggal Batuk Sedikit

Kemudian, untuk Malaysia, persentase pasien sembuh mencapai 62,07 persen. 18 pasien dari 29 kasus yang dilaporkan telah dinyatakan sembuh.

Selain itu, Rusia melaporkan 2 pasien Covid-19 di negaranya yang sembuh.

Sebelumnya, diketahui ada 3 kasus yang dilaporkan di negara itu. Jadi, persentase kesembuhan mencapai 66,67 persen.

Mesir juga memperoleh persentase kesembuhan yang cukup tinggi berdasarkan data sementara ini.

Dari 2 kasus yang dilaporkan, 1 kasus di antaranya dinyatakan sembuh. 

Cerita Lain Pemakaman Pasien Suspect Corona Semarang yang Wafat, Penggali Kubur Diburu Waktu

Daftar persentase kesembuhan pasien virus corona

Berdasarkan hasil pengolahan data real time sementara dari John Hopkins University, berikut adalah rincian persentase kesembuhan dari kasus Covid-19 di berbagai negara:

  1. Vietnam: 100 persen
  2. Kamboja: 100 persen
  3. Nepal: 100 persen
  4. Sri Lanka: 100 persen
  5. Singapura: 72,2 persen
  6. Thailand: 72,09 persen
  7. Rusia: 66,67 persen
  8. Malaysia: 62,07 persen
  9. China: 59,06 persen
  10. Mesir: 50 persen
  11. Australia: 35,48 persen
  12. Filipina: 33,33 persen
  13. Taiwan: 28,57 persen
  14. UAE: 23,8 persen
  15. Kanada: 22,22 persen
  16. Inggris: 20 persen
  17. Meksiko: 20 persen
  18. Iran: 19,38 persen
  19. Finlandia: 16,67 persen
  20. Oman: 16,67 persen
  21. Belgia: 12,5 persen
  22. Jepang: 11,67 persen
  23. Jerman: 9,69 persen
  24. Israel: 8,33 persen
  25. Italia: 7,32 persen
  26. Perancis: 6,28 persen
  27. AS: 6,67 persen
  28. Spanyol: 1,67 persen
  29. Korea Selatan: 0,57 persen (Kompas.com/ Vina Fadhrotul Mukaromah/ Virdita Rizki Ratriani)
Tiger Yee, pelajar 21 tahun di Wuhan
Tiger Yee, pelajar 21 tahun di Wuhan (mirror)
Alih-alih Pakai Masker, 2 Hal Ini Justru Paling Efektif Cegah Penularan Virus Corona

Alih-alih masker, dua hal ini justru efektif untuk mencegah penularan virus corona.

Penggunaan masker dipercaya bisa meminimalisir tubuh dari infeksi virus corona.

Padahal, kenyataannya penggunaan masker justru meningkatkan kemungkinan infeksi corona.

Pada Senin (2/3/2020), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus corona atau covid-19.

 Ciri Orang yang Terinfeksi Virus Corona, 11 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Tertular Covid-19

 Tanggapan WHO Soal 2 Pasien Positif Corona di Depok, Tak Kaget, Minta Masyarakat Jaga Kesehatan

Seketika mendapati informasi itu, banyak orang di Tanah Air mungkin langsung cemas atau bahkan panik.

Padahal hal itu tak direkomendasikan.

Istana sendiri telah mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap waspada.

Namun, banyak orang bisa jadi tetap langsung berupaya mencari dan memakai masker.

Apakah langkah itu tepat?

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia (Kompas.com)

Cuci tangan dan jaga etika batuk

Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr. dr. Reviono, Sp.P (K), menilai penggunaan masker oleh orang yang sehat sebenarnya kurang tepat jika dimaksudkan untuk mencegah penularan virus corona.

Pasalnya, covid-19 menular via droplet atau percikan air liur penderita, bukan melalui udara.

Dengan begitu, cara yang lebih efektif dilakukan untuk pencegahan yakni mencuci tangan dengan benar serta selalu memerhatikan etika batuk dan bersin.

"Lebih baik dicegah dengan hand hygiene dan melakukan etika batuk yang benar," kata Reviono saat diwawancara Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Meski demikian, Reviono tidak melarang siapa saja yang ingin menggunakan masker.

Hanya, jika semua orang melakukan hal itu, masker bisa jadi akan makin sulit ditemui dan harganya kian mahal seperti yang terjadi sekarang.

Masker lebih baik dipakai yang sakit

Dia pun menganjurkan, lebih baik masker digunakan oleh mereka yang sedang sakit flu maupun batuk untuk mencegah penularan penyakit pada orang lain.

"Orang yang enggak sakit sebenarnya enggak perlu palai masker," jelas Reviono.

Terkait penggunaan masker untuk mengurangi risiko tertular virus corona, Profesor Obat dan Epidemiologi di University of Iowa's College of Medicine, Eli Perencevich, juga mengungkapkan hal senada.

Melansir Forbes, Sabtu (29/2/2020), Dr. Perencevich, mengungkapkan seseorang tak perlu menggunakan masker wajah jenis apa pun dengan maksud mencegah tertular covid-19.

Sekalipun ada kasus temuan covid-19 di dekat sana, menurut dia, tetap saja orang sehat tidak perlu memakai masker, baik itu masker bedah, masker N95, masker respirator, maupun masker jenis lainnya untuk melindungi diri dari virus corona.

Bahkan, Dr Perencevich, secara tegas melarang orang sehat menggunakan masker.

Pasalnya, belum ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka dari serangan virus corona.

Masker malah meningkatkan risiko infeksi

Menurut dia, penggunaan masker yang salah malah bisa jadi dapat meningkatkan risiko infeksi karena seseorang lebih sering menyentuh wajah.

Dr Perencevich pun menjelaskan virus corona dapat ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. Itu berarti Anda tidak dapat menghirupnya secara acak.

Masker melainkan tepatnya dipakai oleh mereka yang merasa menderita flu atau berpikir terkena seranga covid-19.

"Jika Anda mengalami flu atau berpikir terkena Covid, saat itulah Anda harus mengenakan masker untuk melindungi orang lain.

Di rumah, jika Anda merasa sakit, Anda harus menggunakan masker untuk melindungi anggota keluarga Anda," ungkap Dr Perencevich. (Kompas.com/ Irawan Sapto Adhi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masker Tak Efektif Cegah Virus Corona, Malah Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved