Ratusan Bocah SD di Kupang Panjat Tembok 4 Meter Tiap Hari, Akses Sekolah Tertutup Rumah Pengusaha
Cerita ratusan bocah SD di Kupang, Nusa Tenggara Timur / NTT panjat tembok 4 meter untuk menuju ke sekolah.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Sekolah SD Kristen Petra Alak, Frengky Kase mengatakan, tembok dibangun sekitar tiga bulan yang lalu.
Tentu saja hal itu menyulitkan para murid.
Frengky menyebut, sejak tembok berdiri, para murid sering terlambat saat ke sekolah karena perjalanan dari rumah memakan waktu 20 sampai 25 menit.

Biasanya, para murid hanya butuh waktu 5 sampai 10 menit untuk sampai ke sekolah.
Selain keterlambatan, pembangunan tembok juga berdampak terhadap keselamatan para murid.
Hingga saat ini setelah mediasi belum ada solusi untuk persoalan ini.
"Sudah 1 bulan kami menunggu tapi belum ada solusi sama sekali, baik itu dari pihak kelurahan dan juga pemilik lahan tersebut yang kami dengar milik Pitoby,"
Dirinya berharap, kebijakan dari pihak pemerintah seperti wali kota, gubernur, DPRD, serta pemilik lahan untuk segera menyelesaikan persoalan ini.
Kompas.com bersama sejumlah wartawan mencoba mengonfirmasi keluarga Pitoby yang merupakan pemilik lahan, dengan mendatangi kantor mereka di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
Namun, penanggung jawab Pitoby tidak berhasil ditemui karena sedang berada di luar daerah. (Kompas.com/ Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Hari Ratusan Murid SD di Kupang Harus Panjat Tembok 4 Meter agar Bisa Sampai ke Sekolah", https://regional.kompas.com/read/2020/03/06/13042091/setiap-hari-ratusan-murid-sd-di-kupang-harus-panjat-tembok-4-meter-agar-bisa?page=all#page2.

Disekolahkan Gratis, Bocah SMP di Kupang Bobol ATM Rp 27Juta Demi Foya-foya, Kecil-kecil Kriminal
Sudah disekolahkan dan diberi tumpangan, siswi SMP di Kupang, Nusa Tenggara Timur / NTT ini malah bobol ATM kerabatnya demi hidup mewah di depan teman-temannya.
Bukannya fokus bersekolah, AA (14) malah membobol ATM kerabatnya dan memakai uangnya untuk berfoya-foya.
Tampaknya, gelar kecil-kecil kriminal pantas disandang oleh AA yang masih duduh di bangku SMP ini.
Siswi SMP Kupang ini bobol Rp 27 juta dari ATM milik kerabat. Uang habis untuk bersosialita. Ibu kandung tanyakan uang yang didapat.