Siswi SMP Bunuh Bocah

Banyak Pesan Kebencian untuk Ayah, Polisi Mulai Periksa Orangtua Siswi SMP yang Bunuh Bocah

Polisi kini lebih berfokus pada pemeriksaan kedua orangtua pelaku, mengingat banyaknya pesan kebencian yang ditulisnya untuk sang ayah.

Instagram @makassar_iinfo/Tribun jakarta
Catatan kebencian pelaku untuk ayahnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Periksa Orangtua Pelaku, Polisi Selidiki Keseharian Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/09/05470391/periksa-orangtua-pelaku-polisi-selidiki-keseharian-remaja-pembunuh-bocah?page=all#page2.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TribunMataram Kolase/ Instagram/ (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI))

Fakta Siswi SMP yang Bunuh Bocah, Tetangga, Ketua RT Hingga Guru Ungkap Kebaikan Gadis Ini

Kasus remaja berusia 15 tahun berinisial NF yang tega membunuh bocah berusia 6 tahun berinisal APA membuat warga di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat terkejut.

Banyak warga yang masih belum percaya akan tindakan NF.

Pasalnya, di daerah tempat tinggalnya, NF dikenal sebagai sosok yang pintar.

Satu di antara warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal korban, Yuli (45) menuturkan, NF adalah sosok yang pintar dan memiliki banyak piala dari mengikuti lomba.

Ilustrasi film horor chucky dan TKP pembunuhan bocah oleh remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat
Ilustrasi film horor chucky dan TKP pembunuhan bocah oleh remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat (Kolase dari www.mezcotoyz.com dan TribunJakarta)

"Kalau dibilang pintar emang anaknya ini pintar, di rumahnya banyak piala-piala gitu dari lomba," kata Yulis seperti dikutip Tribunnews.com dari WartaKotaLive.

Namun, Yuli mengatakan, jika NF jarang bergaul dengan warga setempat.

NF juga tidak bermain dengan teman sebayanya di lingkungan tersebut.

NF bahkan lebih sering menyendiri di kamarnya dibandingkan keluar rumah.

"Ya paling keluar ke sekolah, pulang sekolah ya di kamar."

"Kadang saya main ke rumahnya saja nggak pernah lihat itu anak," terang Yuli.

Yuli juga mengungkapkan, bahwa NF memang sering bermain dengan APA dirumahnya.

Sebab, ibu korban sering membantu ibu NF membuat kue.

"Emang sering kalau main di situ, kan ibunya korban ini bantuin ibunya pelaku buat kue."

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved