Virus Corona
Pemerintah Tak Ungkapkan Domisili Pasien Positif Virus Corona, Ternyata Ini Alasannya
Pemerintah kini tak lagi menyebut daerah atau domisili pasien positif corona Covid-19, ternyata ini alasannya.
TRIBUNMATARAM.COM - Pemerintah kini tak lagi menyebut daerah atau domisili pasien positif corona Covid-19.
Pemerintah beralasan penularan virus asal China ini bukan berdasarkan domisili, melainkan kontak dekat.
"Kalau kita tidak nyebut daerah berkali-kali saya katakan bahwa penyakit ini faktornya orang, bukan daerah.
Sehingga tdak memiliki arti terkait daerah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona Ahmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
• Dua Pasien Virus Corona di Indonesia Sembuh dan Boleh Pulang, 2 Kali Tes Hasilnya Negatif
"Misal rumah saya di Bogor, tapi sehari-hari saya tidak di Bogor kok, saya bisa bergerak kemana-mana, artinya bukan daerah yang jadi ukuran," sambung dia.
Oleh karena itu, Dirjen Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ini menegaskan pemerintah tak akan mengumumkan domisili pasien positif Corona.

Untuk memastikan pasien positif corona tak menularkan virusnya, pemerintah melakukan tracking dengan siapa saja pasien tersebut melakukan kontak dekat dalam beberapa waktu terakhir.
• BREAKING NEWS: Satu Pasien Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Ini Kata Juru Bicara Pemerintah
"Ini beda dengan Malaria, DBD, beda dengan penyakit yang ada basisnya.
Ini bergerak bersama pergerakan orang," kata Yurianto.
Sampai Rabu (11/3/2020) hari ini, ada 27 orang di Indonesia yang dinyatakan positif Corona Covid-19.
Dua orang belakangan dinyatakan sembuh. Sementara satu orang meninggal dunia. (Kompas.com/ Ihsanuddin/ Krisiandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Pemerintah Tak Ungkap Domisili Pasien Positif Covid-19"

BREAKING NEWS: Satu Pasien Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Ini Kata Juru Bicara Pemerintah
Salah satu pasien positif virus corona atau Covid-19 dikabarkan meninggal dunia. Pasien tersebut adalah pasien kasus 25.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yuri mengatakan, pasien tersebut merupakan perempuan, warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
• 6 Pemuda Sumbawa Buat Prank Soal Virus Corona, Polda NTB Tangkap Semua Pelakunya