Virus Corona
Angin Segar Kesembuhan 4 Pasien Corona di Indonesia, Diimbau Isolasi Diri Meski Tak Tularkan Lagi
Pasien yang terinfeksi virus corona makin banyak di Indonesia, namun akhirnya ada angin segar datang dengan sembuhnya 4 pasien corona.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Delta Lidina
"Insha Allah besok (hari ini) mungkin pulang, dua-duanya (pasien 03 dan pasien 10).
Tidak perlu khawatir akan ada suatu penularan (virus corona) lagi," ungkap Syahril.
Pasien sembuh tak tularkan virus, tapi tetap dipantau
Pasien terinfeksi virus corona yang dinyatakan sembuh tak akan menularkan virus baru kepada orang lain.
Kendati demikian, mereka tetap akan dipantau oleh Kementerian Kesehatan RI.
Syahril mengatakan, pihak rumah sakit akan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk prosedur pemantauan dua pasien yang sebelumnya dirawat di RSPI.
"(Pemantauan) itu harusnya tanggung jawab Dinas Kesehatan ya.
Jadi, rumah sakit tidak punya kewenangan untuk melakukan pemantauan langsung kepada pasien-pasien di lokasi mereka berada, tapi kami kerja sama ya," kata Syahril.
• Jangan hanya Corona, Waspadai Juga Penyebaran Demam Berdarah Dengue, Sebabkan 104 Orang Meninggal
Menurut Syahril, mereka yang dinyatakan sembuh bisa terinfeksi kembali virus corona jika kontak langsung dengan pasien terinfeksi atau bepergian ke negara terjangkit.
"Begitu dia selesai dirawat dari sini, maka pasien ini sebetulnya bebas. Tidak perlu khawatir akan ada suatu penularan (virus corona) lagi," ungkap Syahril.
"Kami tetap berpesan agar dia tetap menjaga kondisi dulu. Karena kalau kondisi tidak dijaga, bisa saja penyakit yang lain yang masuk," lanjutnya.
Vaksin Corona Virus Siap di Bulan April 2020

Pemerintah Tiongkok mengatakan, mereka akan memiliki vaksin coronavirus yang siap bulan depan untuk situasi darurat dan uji klinis.
• 6 Fakta Daniel Radcliffe Harry Potter Dikabarkan Positif Corona, Kondisi Terkini: Aku Baik-baik Saja
Delapan lembaga di negara itu sedang mengerjakan lima pendekatan untuk inokulasi dalam upaya memerangi COVID-19, menurut South China Morning Post.
"Menurut perkiraan kami, kami berharap bahwa pada bulan April beberapa vaksin akan memasuki penelitian klinis atau digunakan dalam situasi darurat," kata Zheng Zhongwei, direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional, Jumat waktu setempat, dikutip dari Kompas.com.