Virus Corona

Virus Corona Merebak dan Penularannya Cepat, Amankah Kulineran di Luar Rumah?

Beberapa kebijakan untuk menanggulangi penularan penyakit Covid-19 diberlakukan menyusul wabah infeksi virus corona.

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia 

TRIBUNMATARAM.COM Beberapa kebijakan untuk menanggulangi penularan penyakit Covid-19 diberlakukan menyusul wabah infeksi virus corona.

Sejumlah aktivitas tatap muka belajar di sekolah dan kampus ditiadakan, destinasi wisata ditutup, sampai berbagai acara yang melibatkan banyak orang dibatalkan.

Di tengah imbauan untuk meminimalkan kontak dengan banyak orang tersebut, beberapa orang bertanya, "Bolehkah jajan atau kulineran di luar rumah?"

Menteri Perhubungan Positif Virus Corona, Kemenkes Telurusi Kemungkinan Penularan ke Pejabat Lain

Melansir Insider, sejumlah pakar kesehatan menjawab sah-sah saja makan di luar di tengah wabah Covid-19. Namun, ada beberapa hal yang layak dipertimbangkan.

Berisiko bagi kalangan lansia dan pemilik penyakit kronis

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI (TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI))

Para ahli menyebut Covid-19 bisa berdampak saat menjangkiti orang berusia lanjut (lansia) dan pemilik penyakit kronis.

Untuk itu, orang di atas 50 tahun, penderita penyakit jantung, diabetes, dan penyakit paru-paru lebih disarankan tinggal di dalam rumah dan meminimalkan kontak dengan banyak orang karena lebih rentan tertular penyakit.

Sedangkan untuk orang sehat dengan imunitas prima yang ingin jajan atau kulineran di luar rumah, Anda disarankan untuk pergi ke luar rumah secukupnya.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan setop menyentuh area wajah.

Berada di tempat ramai atau kerumunan yang sudah banyak temuan kasus positif Covid-19 bisa meningkatkan peluang tertular penyakit.

Panduan Mencegah Penyebaran Virus Corona dengan Social Distancing, Ini Penjelasan Lengkapnya

Bijak memilih tempat dan jam makan

Pemilihan tempat makan atau kulineran juga perlu dipertimbangkan dengan seksama.

Anda perlu menimbang berapa banyak orang yang berkunjung ke sana, jarak tempat duduk satu sama lain, kondisi ventilasi udara, dll.

Semakin buruk ventilasi udara dan makin penuh sesak ruangan, risiko penularan penyakit apapun termasuk infeksi virus corona juga meningkat.

Alih-alih memilih tempat kulineran yang punya sirkulasi buruk, pilih tempat makan yang terbuka dan minim kerumunan atau antrean.

Demi alasan keamanan, Anda juga bisa menghindari puncak jam makan yang biasanya lebih banyak pengunjung.

Selain itu, pilih tempat makan yang menyediakan menu makanan yang bersih dan sehat.

Pasalnya, asupan memegang peranan penting untuk menjaga sistem daya tahan tubuh tetap prima.

Pastikan juga, kebersihan tempat makan untuk kulineran bisa diandalkan. Utamakan memilih tempat kulineran yang menyediakan tempat cuci tangan.

Virus Corona Sudah Menyebar di 8 Provinsi, Gubernur NTT Keluarkan Larangan ASN ke Luar Daerah

Pertimbangkan orang sekitar

Saat musim wabah penyakit, jangan hanya menjaga kesehatan diri Anda sendiri. Pertimbangkan juga kesehatan dan keselamatan orang lain.

Orang yang sehat perlu mempertimbangkan untuk kulineran atau makan di luar, apabila rentan membawa pulang penyakit bagi orang di rumahnya.

Di sisi lain, jangan lupa pertimbangkan, saat orang sehat makan di luar rumah atau kulineran, Anda secara tidak langsung membantu menggerakkan perekonomian dan membantu orang lain mendapatkan penghasilan.

Sebagai jalan tengahnya, apabila Anda rentan membawa pulang penyakit setelah jajan di luar tapi butuh kuliner dari luar rumah, gunakan jasa layanan pesan antar. (Kompas.com/ Mahardini Nur Afifah /Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kulineran di Luar Rumah saat Virus Corona Merebak, Amankah?"

Ilustrasi virus Corona
Ilustrasi virus Corona (Shutterstock via Tribunnews)

Virus Corona Sudah Menyebar di 8 Provinsi, Gubernur NTT Keluarkan Larangan ASN ke Luar Daerah

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat melarang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi tak bertugas ke luar daerah.

"Instruksi Bapak Gubernur NTT itu dikeluarkan sejak tadi malam, untuk mencegah virus corona," ungkap Kepala Biro Humas Setda NTT Marius Ardu Jelamu kepada Kompas.com di Kupang, Minggu (15/3/2020).

 UPDATE: Perkembangan Virus Corona yang Tersebar di 141 Negara, Pasien Berhasil Sembuh Lebih Banyak

Gubernur NTT, kata dia, telah menginstruksikan pada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) agar tidak menugaskan ASN ke luar NTT.

Seluruh surat perjalanan dinas ke luar daerah yang telah terbit pun diminta dibatalkan.

Marius tak memerinci sampai kapan larangan itu berlaku. 

"Instruksi tertulis akan segera diterbitkan dan para ASN harus melaksanakan instruksi gubernur tersebut," tuturnya.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laikodat, saat memimpin apel bersama di halaman gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Senin (3/02/2020) pagi
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laikodat, saat memimpin apel bersama di halaman gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Senin (3/02/2020) pagi (Dokumen Humas Pemprov NTT)

Imbauan itu juga disampaikan kepada para bupati dan wali kota. Seluruh ASN di kabupaten dan kota di NTT diminta tak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.

"Mengingat saat ini, sudah ada 8 provinsi di Indonesia, telah terpapar virus corona," ujar Marius.

Sebelumnya diberitakan, juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona ( Covid-19) tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

 Arahan Presiden Joko Widodo Terkait Virus Corona untuk Pemda: Liburkan Sekolah Hingga Layanan Pasien

Yuri menjelaskan, delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.

"Kita lihat sebarannya sekarang melebar ke Jakarta DKI, Jawa Barat di sekitar DKI termasuk di Bandung, kemudian Tangerang, Jawa tengah sudah kita dapatkan kasusnya di Solo dan Jogja, di Bali, di Manado, Pontianak," kata Yuri di Gedung BNPB di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020). (Kompas.com/ Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere/ Dheri Agriesta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Provinsi Terpapar Corona, Gubernur NTT Larang ASN ke Luar Daerah"

Virus Corona Sudah Menyebar di 8 Provinsi, Gubernur NTT Keluarkan Larangan ASN ke Luar Daerah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved