Virus Corona

Virus Corona Merebak, Instansi Ambil Kebijakan Kerja dari Rumah, Menpan RB : Tak Ada ASN yang Libur

Menurut Tjahjo Kumolo, tidak ada ASN yang diliburkan selama masa siaga darurat dalam menghadapi penyebaran virus corona saat ini.

Shutterstock via Tribunnews
Ilustrasi virus Corona 

TRIBUNMATARAM.COM - Banyak instansi atau kantor mengambil kebijakan agar para karyawannya bekerja dari rumah, tetapi tidak bagi Aparatur Sipil Negara / ASN, ini kata Menpan RB.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi / Menpan RB Tjahjo Kumolo pun angkat bicara.

Menurut Tjahjo Kumolo, tidak ada ASN yang diliburkan selama masa siaga darurat dalam menghadapi penyebaran virus corona saat ini.

Hanya, para ASN dapat melakukan pekerjaan dari rumah guna menghindari penyebaran virus tersebut di lingkungan instansi pemerintahan.

"Tidak ada ASN diliburkan. Yang benar, sebagian ASN boleh bekerja dari rumah," kata Tjahjo melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Budi Karya Sumadi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono - Daftar pejabat negara di dunia yang positif terinfeksi corona.
Budi Karya Sumadi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono - Daftar pejabat negara di dunia yang positif terinfeksi corona. (Twitter Budi Karya)

Hasil Tes Corona Wapres Maruf Amin Dinyatakan Negatif Covid-19, Ternyata Tak Kontak dengan Menhub

Ciri-ciri Awal Terjangkit Corona Lengkap dengan Gejala Positif Covid-19 dari Hari ke Hari

Menurut dia, nantinya pimpinan instansi masing-masing lah yang akan mengatur mekanisme pembagian kinerjanya.

Hal itu bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik tidak terganggu.

"Masing-masing pimpinan kementerian/kelembagaan yang teknis mengaturnya," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, tingkat penyebaran virus corona di Indonesia bervariasi antar daerah, lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan.

Untuk itu, ia meminta agar seluruh gubernur dan bupati dan wali kota terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis dalam menelaah situasi.

"Kemudian, terus berkonsultansi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menentukan status daerahnya siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana nonalam," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020).

Berdasarkan status kedaruratan daerah tersebut, ia menambahkan, jajaran pemerintah Daerah dibantu jajaran TNI dan POLRI serta dukungan dari pemerintah pusat terus melakukan langkah-langkah yang efektif dan efisien dalam menangani penyebaran dan dampak Covid-19.

"Membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.

Membuat kebijakan tentang sebagian ASN bisa bekerja di rumah dengan menggunakan interaksi online, dengan tetap mengutamakan pelayanan yang prima kepada masyarakat," imbuh Jokowi. (Kompas.com/ Dani Prabowo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Virus Corona, Menpan RB: Tidak Ada ASN yang Libur", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/16/10475191/wabah-virus-corona-menpan-rb-tidak-ada-asn-yang-libur.

Ilustrasi virus Corona
Ilustrasi virus Corona (Shutterstock via Tribunnews)

4 Salah Kaprah Soal Virus Corona yang Buat Penyebarannya Makin Memburuk di Indonesia

Empat salah kaprah yang justru buat penyebaran virus corona makin memburuk.

Mewabahnya corona di Indonesia tampaknya tidak banyak membuat masyarakat Indonesia membatasi gaya hidup yang biasa dijalani.

Sayangnya, kurangnya kesadaran masyarakat akan social distancing atau beberapa hal terkait corona, membuat virus ini semakin mudah berkembang di Indonesia.

Beberapa tindakan atau hal sederhana yang kita lakukan tanpa sengaja bisa membuat wabah infeksi virus corona semakin parah.

 Perkembangan Terbaru Penanganan Kasus Virus Corona di Indonesia Setelah Dinyatakan Bencana Nasional

 Gubernur NTB Hentikan Aktivitas Belajar karena Virus Corona, Namun Tak Pengaruhi Jadwal UN

Pasalnya, penularan virus corona baru jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tak mudah terlacak.

Melansir Harvard Health Publishing, beberapa orang penderita Covid-19 bisa tidak langsung mengalami gejala penyakit yang parah saat terpapar virus corona.

Dari beberapa kasus, gejala penyakit baru muncul setelah 13 hari terpapar virus. Ada juga riset yang menunjukkan, masa inkubasi penyakit sekitar lima hari.

Selain tidak berdampak langsung pada tubuh, gejala Covid-19 seperti demam dan batuk juga kerap rancu dengan penyakit lain seperti influenza.

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia
Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia (Kompas.com)

Padahal, virus ini rentan menular dari interaksi dengan jarak kurang dari dua meter. Celah penularannya, bisa juga lewat cipratan dahak, bersin, atau cairan saluran pernapasan penderita yang menempel di barang-barang sekitar kita.

Begitu benda tersebut tanpa sengaja disentuh, dan orang yang kondisi tangannya belum pasti bersih menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri, orang tersebut bisa tertular.

Atau, apabila daya tahan tubuhnya cukup prima, virus biang penyakit bisa terbawa dan kemungkinan menyebar pada orang sekitarnya.

"Setiap orang dapat berkontribusi untuk mencegah penyebaran virus corona," ujar Dr. Stanley Deresinski, Profesor penyakit menular dari Stanford Medicine, AS, melansir Live Science.

Ada beberapa hal sederhana yang membuat penyebaran wabah infeksi virus corona kian meluas. Antara lain:

1. Tidak menjalani karantina mandiri saat sakit

Jika Anda menderita gejala COVID-19 atau rentan tertular virus corona karena berinteraksi dari jarak dekat dengan orang yang positif virus corona, Anda perlu mengarantina diri sendiri.

Banyak orang menyepelekan karantina mandiri atau isolasi mandiri dengan tidak bekerja di kantor, tapi masih berpergian ke tempat lain.

Hal itu berisiko menyebarkan penyakit kepada orang lain. Untuk itu, tinggal di rumah penting bagi orang yang berisiko tertular Covid-19.

Tak sekadar tinggal di rumah, Anda yang menjalani karantina atau isolasi mandiri juga wajib rajin cuci tangan, menjaga jarak dengan orang sekitar, dan menggunakan masker.

2. Percaya informasi yang tidak kredibel

Belakangan, media sosial banjir informasi kesehatan seputar virus corona yang tidak akurat.

Misalkan beberapa hoaks obat alternatif untuk menanggulangi virus corona, tips yang tidak benar soal masker, dan hand sanitizer, dll.

Untuk mengecek akurasi informasi, coba bandingkan informasi tersebut dari sumber terpercaya, misalkan dari otoritas resmi, pemerintah, maupun Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Saat menemukan hoaks di media sosial, Anda juga perlu meluruskan dan sertakan tautan informasi yang benar.

3. Abai pada kesehatan dan kebersihan

Banyak orang mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan.

Padahal, kedua hal tersebut merupakan langkah utama untuk melindungi diri agar tak mudah tertular penyakit. Anda bisa melindungi diri dengan:

  • Meminimalkan kontak dengan orang sakit, apabila tidak ada keperluan mendesak
  • Anda juga wajib menghentikan kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut dalam kondisi tangan tak bersih
  • Tinggal di rumah saat sakit
  • Tutup batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu di tempat sampah
  • Bersihkan benda yang sering dipegang dengan cairan disinfektan atau cairan pembersih rumah tangga
  • Gunakan masker saat batuk, pilek, menunjukkan gejala Covid-19, atau merawat orang sakit
  • Rajin cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang memiliki kadar alkohol minimal 60 persen.

4. Menimbun Masker

Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3/2020). Petugas apotek mengaku stok masker dan Hand Sanitizer sudah habis sejak Senin (2/3/2020) menyusul wabah virus Corona 19 yang mulai masuk Indonesia.
Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3/2020). Petugas apotek mengaku stok masker dan Hand Sanitizer sudah habis sejak Senin (2/3/2020) menyusul wabah virus Corona 19 yang mulai masuk Indonesia. (ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA via Kompas.com)

Beberapa orang mengabaikan kebersihan dan kesehatan namun menimbun masker untuk melindungi diri dari penyakit.

Padahal, mengenakan masker bedah biasa tidak bisa sepenuhnya melindungi diri dari penyakit.

Pasalnya, masker hanya menutup bagian hidung dan mulut, belum melindungi bagian mata. Selain itu, masker juga tidak bisa memblokir partikel virus berukuran kecil seperti SARS-CoV-2.

Prioritaskan masker sebagai alat perlindungan diri baru tenaga profesional medis, orang yang sedang merawat orang sakit, dan orang yang sedang batuk dan pilek.

Dengan demikian, menimbun masker demi keuntungan atau ego pribadi justru dapat membuat wabah penyakit berpotensi meluas. (Kompas.com/ Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Salah Kaprah yang Bikin Wabah Virus Corona Kian Merebak", https://health.kompas.com/read/2020/03/16/100300568/4-salah-kaprah-yang-bikin-wabah-virus-corona-kian-merebak?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved