Virus Corona
3 Cara Hindari Memegang Wajah Agar Tak Mudah Terinfeksi Virus Corona, Gampang Banget!
Selain melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, menyentuh wajah dengan tangan juga bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19.
TRIBUNMATARAM.COM - Selain melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, menyentuh wajah dengan tangan juga bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19.
Pasalnya, virus Corona jenis baru ini bisa bertahan dalam waktu lama pada permukaan benda dan bisa berpindah ke tangan saat kita menyentuhnya.
Lalu, virus tersebut bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh saat kita menyentuh wajah dengan tangan tersebut.
Melansir Healthline, riset 2008 telah membuktikan bahwa rata-rata manusia menyentuh wajah mereka sekitar 16 kali per jam.
• Fakta Lengkap dr Handoko Gunawan, Usia 80 Tahun Masih Bantu Pasien Corona, Kondisi Diungkap Keluarga
Mulut, hidung, dan mata yang terletak di area wajah merupakan jalur termudah bagi virus dan bakteri untuk memasuki tubuh kita.
Meski kita telah mencuci tangan, masih ada kemungkinan terjadinya kontaminasi ulang.
Oleh karena itu, para ahli juga menyarankan agar kita sebisa mungkin menghindari menyentuh wajah dengan tangan.

Melansir laman CNN, menghentikan kebiasan menyentuh wajah memang sangat sulit. Apalagi, menyentuh wajah biasanya dilakukan secara spontan tanpa disadari, terutama saat kita sedang berada di situasi penuh tekanan.
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Melansir laman Fox, berikut tips menghentikan kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan dari National Foundation for Infectious Diseases .
1. Gunakan pengingat dan sticky note
Agar tak lupa pada tugas-tugas yang harus kita kerjakan, banyak orang memanfaatkan alarm di ponsel dan sticky note sebagai pengingat.
Nah, kita bisa menggunakan cara yang sama untuk mengingatkan diri kita agar tak menyentuh wajah dengan tangan.
Kita bisa memanfaatkan fitur pengingat di ponsel atau sticky note yang bisa kita tempel di meja atau kulkas sebagai pengingat diri.
2. Ikat pita ke jari
Selain menggunakan pengingat dan sticky note, kita juga bisa memasang pita atau selotip di jari sebagai cara untuk menghentikan kebiasaan ini. Cara ini akan membuat kita lebih sadar saat keinginan menyentuh wajah itu muncul.
Kita juga bisa mengoleskan lotion beraroma di wajah. Jadi, keinginan menyentuh wajah dengan tangan muncul, aroma lotion yang kita oleskan tersebut bisa membuat kita tersadar.
• WHO Peringatkan Ada Potensi Penularan Virus Corona Lewat Udara, Cek Deretan Faktornya Ini
3. Buat tangan sibuk
Salah satu cara untuk menghentikan kebiasaan menyentuh wajah adalah dengan membuat tangan sibuk.
Kita bisa memanfaatkan bola stres atau karet gelang. Namun, jangan lupa untuk membersihkan benda tersebut agar terhindar dari virus atau bakteri. (Kompas.com/ Ariska Puspita Anggraini/ Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Cara Hentikan Kebiasaan Sentuh Wajah Agar Tak Mudah Terinfeksi Virus"

4 Salah Kaprah Soal Virus Corona yang Buat Penyebarannya Makin Memburuk di Indonesia
Empat salah kaprah yang justru buat penyebaran virus corona makin memburuk.
Mewabahnya corona di Indonesia tampaknya tidak banyak membuat masyarakat Indonesia membatasi gaya hidup yang biasa dijalani.
Sayangnya, kurangnya kesadaran masyarakat akan social distancing atau beberapa hal terkait corona, membuat virus ini semakin mudah berkembang di Indonesia.
Beberapa tindakan atau hal sederhana yang kita lakukan tanpa sengaja bisa membuat wabah infeksi virus corona semakin parah.
• Perkembangan Terbaru Penanganan Kasus Virus Corona di Indonesia Setelah Dinyatakan Bencana Nasional
• Gubernur NTB Hentikan Aktivitas Belajar karena Virus Corona, Namun Tak Pengaruhi Jadwal UN
Pasalnya, penularan virus corona baru jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tak mudah terlacak.
Melansir Harvard Health Publishing, beberapa orang penderita Covid-19 bisa tidak langsung mengalami gejala penyakit yang parah saat terpapar virus corona.
Dari beberapa kasus, gejala penyakit baru muncul setelah 13 hari terpapar virus. Ada juga riset yang menunjukkan, masa inkubasi penyakit sekitar lima hari.
Selain tidak berdampak langsung pada tubuh, gejala Covid-19 seperti demam dan batuk juga kerap rancu dengan penyakit lain seperti influenza.

Padahal, virus ini rentan menular dari interaksi dengan jarak kurang dari dua meter. Celah penularannya, bisa juga lewat cipratan dahak, bersin, atau cairan saluran pernapasan penderita yang menempel di barang-barang sekitar kita.
Begitu benda tersebut tanpa sengaja disentuh, dan orang yang kondisi tangannya belum pasti bersih menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri, orang tersebut bisa tertular.
Atau, apabila daya tahan tubuhnya cukup prima, virus biang penyakit bisa terbawa dan kemungkinan menyebar pada orang sekitarnya.
"Setiap orang dapat berkontribusi untuk mencegah penyebaran virus corona," ujar Dr. Stanley Deresinski, Profesor penyakit menular dari Stanford Medicine, AS, melansir Live Science.
Ada beberapa hal sederhana yang membuat penyebaran wabah infeksi virus corona kian meluas. Antara lain:
Jika Anda menderita gejala COVID-19 atau rentan tertular virus corona karena berinteraksi dari jarak dekat dengan orang yang positif virus corona, Anda perlu mengarantina diri sendiri.
Banyak orang menyepelekan karantina mandiri atau isolasi mandiri dengan tidak bekerja di kantor, tapi masih berpergian ke tempat lain.
Hal itu berisiko menyebarkan penyakit kepada orang lain. Untuk itu, tinggal di rumah penting bagi orang yang berisiko tertular Covid-19.
Tak sekadar tinggal di rumah, Anda yang menjalani karantina atau isolasi mandiri juga wajib rajin cuci tangan, menjaga jarak dengan orang sekitar, dan menggunakan masker.
2. Percaya informasi yang tidak kredibel
Belakangan, media sosial banjir informasi kesehatan seputar virus corona yang tidak akurat.
Misalkan beberapa hoaks obat alternatif untuk menanggulangi virus corona, tips yang tidak benar soal masker, dan hand sanitizer, dll.
Untuk mengecek akurasi informasi, coba bandingkan informasi tersebut dari sumber terpercaya, misalkan dari otoritas resmi, pemerintah, maupun Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Saat menemukan hoaks di media sosial, Anda juga perlu meluruskan dan sertakan tautan informasi yang benar.
3. Abai pada kesehatan dan kebersihan
Banyak orang mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan.
Padahal, kedua hal tersebut merupakan langkah utama untuk melindungi diri agar tak mudah tertular penyakit. Anda bisa melindungi diri dengan:
- Meminimalkan kontak dengan orang sakit, apabila tidak ada keperluan mendesak
- Anda juga wajib menghentikan kebiasaan menyentuh mata, hidung, dan mulut dalam kondisi tangan tak bersih
- Tinggal di rumah saat sakit
- Tutup batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu di tempat sampah
- Bersihkan benda yang sering dipegang dengan cairan disinfektan atau cairan pembersih rumah tangga
- Gunakan masker saat batuk, pilek, menunjukkan gejala Covid-19, atau merawat orang sakit
- Rajin cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang memiliki kadar alkohol minimal 60 persen.
4. Menimbun Masker

Beberapa orang mengabaikan kebersihan dan kesehatan namun menimbun masker untuk melindungi diri dari penyakit.
Padahal, mengenakan masker bedah biasa tidak bisa sepenuhnya melindungi diri dari penyakit.
Pasalnya, masker hanya menutup bagian hidung dan mulut, belum melindungi bagian mata. Selain itu, masker juga tidak bisa memblokir partikel virus berukuran kecil seperti SARS-CoV-2.
Prioritaskan masker sebagai alat perlindungan diri baru tenaga profesional medis, orang yang sedang merawat orang sakit, dan orang yang sedang batuk dan pilek.
Dengan demikian, menimbun masker demi keuntungan atau ego pribadi justru dapat membuat wabah penyakit berpotensi meluas. (Kompas.com/ Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Salah Kaprah yang Bikin Wabah Virus Corona Kian Merebak"